Rintik hujan dengan dera jatuh kepermukaan bumi seolah menantang bumi untuk beradu kekuatan. Entahlah, tapi pemandangan ini sangat lumrah di kotaku.
"Lo belum pulang, Tal?" Tanya Rafael mengejutkanku. Entah sejak kapan ia berada di sini. Otomatis, jantungku bekerja lebih cepat dari biasanya."Tal?" Tanya Rafael mengejutkanku. Aku pun lantas menoleh. Pertanyaan basa basi itu. Astaga aku merindukannya.
"Belumlah, gue aja masih disini," ucapku. Ia pun terkejut pelan.
"Pulang sama aku aja yuk!" Ajak Rafael. Astaga, ia menggunakan kata aku-kamu yang biasa kami ucapkan saat masih berpacaran dahulu.
"Ha?" Ucapku tak paham.
"Pulang sama aku aja," ulang Rafael. Ah... Aku harus pura-pura menolak! Pasti ia akan menawari lagi.
"Em... Gak usah deh, Raf. Ngerepotin!" Alasanku.
"Enggak lah! Sejak kapan Lo ngerepotin?!" Ucap Rafael. Benar bukan? Jika, Rafael akan menawari ku lagi untuk mengantarkan ku pulang. Diam-diam aku tersenyum.
"Yuk!" Ucap Rafael. Aku pun mengikutinya.
"Rafael?! Lo pulang bareng gue?!" Teriak Sandra dan menarik Rafael pergi. Namun, kutatap Sandra dengan pandangan sinis dan kemudian ia mengetikan sesuatu di handphonenya.
Ting!
Sialan!
Kurasa itu Ezzuzu dan benar ternyata itu adalah ...Ezzuzu : Ga usah pulang bareng Rafael!
![](https://img.wattpad.com/cover/147583434-288-k649038.jpg)