"Apa kau baik-baik saja?" Violetta menoleh dan mengangguk lemah ke arah pemuda yang saat ini sedang memasak makanan mereka.
"Kau bisa bangun? Ini makanlah." Pemuda itu membantu Violetta berdiri. Setelah itu, orang laki-laki yang baru ditemui Violetta itu membantu Violetta makan. Pemuda itu menyuapi satu per satu sendok berisi makanan ke dalam mulut Violetta.
"Namaku Zhen. Aku seorang pengembara," ucap pemuda itu tepat ketika Violetta menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Kenapa kau ada di gua terkutuk itu?" tanyanya. Zhen mengambil posisi duduk di sebelah Violetta.
"Gua terkutuk?" Violetta menoleh ke arah Zhen yang terus saja menatapnya.
Zhen mengangguk sejenak. Tatapan matanya kini beralih ke arah padang rumput yang luas, "Dalam gua itu tinggal bekas pelayan White Witch, penyihir Dorothea."
"Aku tahu. Lalu kenapa?"
"Pelayan itu tak lagi hidup. Roh-roh jahat milik pasukan Dark Queen menguasai jiwa mereka. Jadi, bisa dibilang mereka sekarang gila," terang pemuda bermata sipit itu.
"Begitukah? Aku rasa mereka masih baik-baik saja," ucap Violetta. Gadis itu kembali menatap manik mata lawan bicaranya.
"Jika dari luar memang terlihat biasa. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang terjebak di tempat itu."
"Apa kau tahu kisah mengenai penyihir Dorothea yang gagal sebagai seorang White Witch?" Violetta mengangguk.
"Kurang lebih aku tahu garis besarnya."
Zhen melanjutkan penjelasannya, "Karena kegagalannya itu, para pelayannya menjadi tidak waras. Setiap setahun sekali selalu ada orang yang dibawanya ke dalam gua itu untuk dijadikan White Witch palsu demi mengembalikan harga diri penyihir Dorothea." Violetta termangut-mangut mendengarkan penjelasan pemuda itu.
"Tapi apa kau tahu? Aku baru kali ini melihat orang sepertimu," lanjutnya. Violetta terkekeh mendengar penuturan Zhen.
"Tentu saja, aku bukan berasal dari dunia ini. Aku di bawa oleh Ariel dan lainnya karena kegilaan mereka itu."
"Tidak, tidak, bukan itu yang aku maksud. Saat pertama melihatmu, aku merasa jika aku melihat sosok White Witch dalam dirimu."
Violetta lagi-lagi tertawa, "Apa kau sama gilanya dengan mereka? Ingin menjadikanku majikan mereka?" Violetta bangkit. Ia membalikkan tubuhnya untuk menghadap Zhen yang masih berdiam diri.
"Bisakah kita bicara topik yang lain? Mengingat mereka membuat mengingat semua perbuatan buruk mereka terhadapku," ucap Violetta sambil tersenyum simpul.
Zhen mengikuti langkah Violetta untuk berdiri. Pemuda itu berpikir sejenak sebelum mengangguk pelan. Kemudian Zhen mengajak Violetta untuk berkeliling area padang rumput yang luas ini.
Disela-sela perjalanan mereka, Zhen sesekali menyisipkan candaan dan gurauan untuk membuat hati Violetta kembali tenang. Arahan dan fakta-fakta mengenai tempat ini juga tak luput keluar dari mulutnya itu.
"Di tempat ini, ada seorang dewi yang selalu diagungkan masyarakat di sekitar ini. Dia adalah seorang dewi kebenaran. Banyak orang yang pergi ke tempat peristirahatannya untuk meminta jawaban."
Violetta menatap sebentar pemuda itu sebelum tatapan matanya kembali ke arah jalan setapak, "Zhen."
Kini giliran pemuda di samping Violetta yang menatapnya, "Ada apa?"
"Aku tahu ini terlambat, tapi aku berterima kasih padamu karena membantuku keluar dari gua itu dan memasak makanan yang lezat untukku."
"Tentu saja, lagipula aku senang menolongmu," ucapnya sambil tersenyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chosen White Witch
Fantasy[15+] [Fantasy & Minor Romance] Violetta mendengar suara panggilan yang memanggilnya ke dunia yang asing baginya. Bukan hanya itu tiba-tiba ia memiliki kekuatan sihir yang sangat besar dan tak terbatas. Orang-orang di dunia lain itu memanggil Violet...