"Jadi, seperti itukah kalian?" tanya Zhen terpesona.
"Ya, aku dan Nyx adalah saudara. Kami dilahirkan oleh satu sumber yang sama. Setelah seribu tahun, baru kami disebar ke dunia ini sesuai aliran yang kami miliki."
Aletheia, Nyx, dan Zhen sedang asyik bercakap-cakap satu sama lain. Mereka tak lagi ada dalam perjalanan. Keempat orang itu memilih beristirahat di salah satu pondok tua yang tidak berpenghuni.
Nyx benar-benar diluar dugaan Violetta. Wanita berambut hitam itu tak seperti ada yang di pikirannya, tak bersahabat, kasar, dan haus darah. Justru wanita itu kelihatan ramah dan bersahabat. Tingkah lakunya pun tak jauh berbeda dengan Aletheia yang bak seorang puteri bangsawan.
Violetta duduk menyendiri di sudut pondok itu. Ia memperhatikan ketiga orang yang asyik berbincang dan merapatkan diri mereka di dekat api unggun. Gadis itu tengah merangkai rangkaian peristiwa yang dialaminya. Mulai dari kematian orang tuanya hingga memiliki kontrak dengan makhluk seperti Aletheia dan Nyx.
"Tunggu dulu, barusan Aletheia mengatakan jika dirinya dan Nyx adalah saudara. Lalu, siapa sebenarnya Aletheia? Bukankah dia gadis desa biasa seperti yang pernah dikatakannya?"
Violetta mendekati ketiga orang itu, lebih tepatnya duduk di sebelah Aletheia. Gadis itu berusaha menghentikan percakapan diantara Aletheia, Nyx, dan Zhen.
"Kak Thea, kau bilang kau dan Nyx bersaudara. Lalu, Nyx bilang kau tinggal di pohon. Apa mungkin kau itu dewi kebenaran yang sering dibicarakan orang-orang desa?" selidik Violetta. Aletheia menoleh lalu ia tersenyum simpul sambil mengangguk.
"Ja..jadi, kau seorang dewi?"
Aletheia mengangguk lagi, "Aku dan Nyx sama-sama dewi dari surga."
"Lalu, kontrak itu? Apa tujuan kalian sebenarnya?"
"Kau benar-benar tidak mengenal dirimu sendiri, Violetta," ucap Nyx sambil berdecak kesal.
"Apa kau tidak sadar kalau kau itu White Witch?" lanjutnya. Violetta menggeleng pelan.
"Memang awalnya aku ragu, tetapi setelah aku menyentuhmu, aku yakin jika aliran sihir dalam dirimu adalah aliran sihir putih yang sangat kuat," jelas Nyx.
"Itu tidak mungkin," sanggah Violetta sembari menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Kau tidak percaya?" Lagi-lagi Violetta mengangguk.
"Kalau begitu besok pagi kita pergi ke Prosdiorismos untuk menentukan aliran sihirmu," saran Nyx.
"Sebaiknya kita tidur malam ini," ujarnya lagi. Tiba-tiba Nyx menghilang dibalik kegelapan malam.
Aletheia yang melihat Violetta kebingungan menepuk bahu gadis itu pelan seraya berkata untuk tidak terlalu memikirkan semua itu.
"Kau akan belajar mengenali dunia ini seiring bertambahnya waktu. Jadi, masih ada banyak waktu karena petualangan baru dimulai sekarang," tambahnya. Setelah itu, Aletheia mengikuti jejak Nyx untuk menghilang.
"Padahal ada banyak yang ingin kutanyakan," ucap Violetta kesal. Gadis itu akhirnya berbaring di lantai pondok yang cukup dingin.
"Mereka berdua jadi tak bersahabat jika aku bertanya terlalu banyak."
****
Pagi itu, Violetta dan lainnya sudah berdiri di depan pondok. Mereka tengah mempersiapkan perjalanan mereka selanjutnya. Violetta duduk di bawah pohon tak jauh dari pondok. Ia membiarkan Zhen dan Aletheia berkemas-kemas dan dirinya tak membantu mereka sama sekali. Karena pada dasarnya, tak ada satu pun barang bawaan yang dibawa Violetta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chosen White Witch
Fantastik[15+] [Fantasy & Minor Romance] Violetta mendengar suara panggilan yang memanggilnya ke dunia yang asing baginya. Bukan hanya itu tiba-tiba ia memiliki kekuatan sihir yang sangat besar dan tak terbatas. Orang-orang di dunia lain itu memanggil Violet...