Fatimah Pov
Senyum manis terukir diwajah cantiknya teringat akan kenangan sosok yang sudah ia anggap seperti kakanya sendiri&orang yg ia cintai.Masa kecil yang penuh canda tawa bersama sosok anak kecil laki2 yang sangat menyayanginya sampai suatu saat bayangan kejadian tak terduga menghampirinya.
Dimana dengan susah payahnya ia berusaha menghilangkan kejadian tersebut yang mengakibatkan perasaan bersalah menghantuinya kembali,memori ketika ia berusia 9tahun lalu dimana..
Tes...
Tes...
Tes...
Apa ini?tak terasa cairan kristal bening dengan mudahnya jatuh begitu saja tanpa seizin dari sang pemiliknya."Timah,turun dek makanan sudah siap"teriakan kakaku menyadarkanku dari alam bawah sadar,cepat2 kuhapus cairan ini sebelum kakaku melihatnya.aku ga mau membuatnya bersedih."timah"teriakan keduapun terdengar.aku pun beranjak menuju ruang makan dimana sudah ada kakaku yang sedang menunggu."dek,kamu kenapa?"kata abangku sambil melihat kearah wajahku,mungkin masih basah kali ya fikirku."ga ppa ko bang"kataku mencoba tersenyum☺.
Abangpun beranjak menuju kearahku dan memelukku,mungkin baru sadar akan panggilannya."maaf dek,abang ga sengaja"sesalnya sambil mengelus kepalaku yang terhalang oleh hijab.akupun membalas pelukannya(dasar ceroboh,ucapku dalam hati)"maaf bang,maksud aku bukan gitu"akupun mencoba menjelaskannya"tadi itu aku habis menonton film sedih jadi aku nangis deh hehe..😁"ucapku.maaf bang aku bohong,ya allah maafkan hambamu ini.
"Alasan macam apa itu"kata abangku melepas pelukan sambil mengintrogasi.(yaelah mau bohong aja susah amat,kataku dlm hati)"ih abang sama adik sendiri ga percaya"ucapku memanyunkan bibirku.memang setelah kejadian dimasa lalu membuat abangku yang sudah sensitiv setinggi gunung kian membanyak menjadi setinggi langit.
"Iya adek abang yang manis yg setengah mati cinta sama ali abang percaya ko"ucapnya tersenyum dg nada jahil."ih apaan si abang"ucapku menahan semburat tipis agar tidak terlihat.'ah mendengar namanya saja sudah membuat pipiku memanas,apalagi...'tidak2 akupun menggelengkan kepala,atas apa yg tadi aku fikirkan,bisa zina pikiran nanti.
"Cieehh,pipimu napa fat,pake blakson kali ya"goda abangku sambil mencubit kedua pipiku."ahh sudahlah bang fati lapar dan blason bang bukan blakson"ucapku tertawa😁 mendengar abangku berkata'blakson'sambil mengalihkan pembicaraan kemudian aku duduk disusul abangku.
"entahlah apa itu namanya abang ga peduli,yg penting melihatmu kembali tersenyum sudah membuat abang lega"katanya☺
"ih abang memang super duper is the best dan oh ya ga sekalian klakson,tadikan blakson,blason "kataku.abangku hanya tersenyum menanggapiku."Sudah bicaranya,cepat makan nanti terlambat kesekolah lagi".akupun menganggukan kepala sebagai jawaban.kemudian kami pun makan(tak lupa berdoa)dalam diam.itulah anjuran yg kami terapkan kalau makan jangan sambil berbicara karna itu tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karnamu Aku Diam
Teen FictionCinta!entahlah aku pun bingung seperti apa itu cinta.tapi yg pasti cinta itu fitrah,hal yang wajar karna itu pemberian dari sang maha cinta artinya cinta itu ujian bagi diri kita karna apa?karna dalm hal ini bagaimana cara kita menjaga cinta ini aga...