Masa Kelam Pertemuan terjadi

53 5 0
                                    

'Tetaplah tersenyum nis'gumamnya.aikal yang sedari tadi melihat nisa bercanda tak menyadari auara lain melihat kearahnya.

"Napa lo cik,tajem amet mata"kata siska bergidik ngeri  melihat hawa pancaran cika.
"Bukan urusan loh"sinisnya sambil masih melihat kearah aikal yang Masih memandang kearah nisa dengan pandangan kagum.siskapun mengikuti arah pandang cika.
"Oh karna itu,jika kau butuh bantuan aku bisa ko bantuin"sambil tersenyum ia pun merangkul cika.
"Gue bisa sendiri tanpa bantuan loh,dan awas ya lo kalau macam2"sinisnya ditambah sebuah ancaman.siska hanya menghela nafas,melihat tingkah cika yang menurutnya kekanak kanakan dan lagi ternyata cika membenci nisa cuman karna hal itu,ia pun menggelengkan kepalanya.

"dari pada ngurusin cika lebih baik dengerin musik sambil tiduran mumpung bu indah belum datang"serunya kemudian ia menyalakan hp dan menidurkan kepalanya dimeja dan tidur.

"Nis,mana pensil warnamu sebentar lagi bu indah datang loh"ujar raina
"Ya allah,kamu bagaimana sih tadi aku kan tanya plj hari ini,ya ga bawalah"jawabnya sambil menjitak kepala raina.kemudian ia melangkah menuju aikal.melihat nisa mengarahnya ia pun membuka buku dan pura2 membacanya.
"Aikal,pinjem pensil warna dong kamu kan punya dua,boleh ya ayo dong boleh aku lupa ga bawa boleh ya.aih terimah kasih y aikal ganteng deh"ucapnya sambil mencubit pipi aikal dengan gemas,dirasa ada yang aneh ia pun melepas tangannya dan berjalan kebangkunya.'astaghfirullah'
"Cihh..caper"buang muka.

Setelah nisa duduk,perlahan lahan pintu terbuka dan munculah wanita cantik dengan senyum yang melengkung dibibirnya.
"Assalammu'alaikum"salamnya pada semua murid.
"Wa'alaikummussalam bu indah"rempaknya menjawab salam.
"Baiklah sekarang pelajaran menggambar siapkan buku gambar kalian dan buatlah pemandangan dengan tema bebas,sekarang ibu mau rapat jangan berisik ok."jelasnya.
"Siap bu indah permata hatiku"Kata ahmad dengan muka yang ihh...
"Punya kaca kagak sih luh,permata hatiku endas mu"balas haikal yang mengundang kikikan kecil dari teman lainnya.
"Sudah cepat kerjakan"ucapnya sambil geleng2 melihat tingkah laku salah satu muridnya.
"Tuh bu indah juga ga keberatan, lah loh.. "
"Ahmad Ramdani"tegasnya
"I-iya bu"kikuknya
Setelah itu semua mengerjakan tugasnya masing2 dengan tertib.

#Bagian Ibu Nisa
"Alhamdulillah,akhirmya selesai juga"ucapnya seraya mengusap keringat yang hinggap dikeningnya yang dilapisi hijab syar'i merah jambunya.
'Sekarang waktunya belanja bahan2 makanan,stok habis'ucapnya dalam hati.beliau pun keluar dan mengunci pintu.dan pergi berjalan kesupermarket terdekat.tiba2 kepalanya terasa pusing,ia pun berkali kali mengerjapkan matanya untuk bertahan,hingga tidak sadar bahwa dirinya berada dipertengahan jalan.suara klakson kendaraan pun tidak didengarnya karna pusing dikepalanya ditambah lagi dengan cuaca yang sangat panas.pancaran matahari membuat penglihatannya memutih sampai tiba2...

Brukk
Srett
Crass...

"Aww.."rintihnya saat tak sengaja tangannya tergores oleh pisau kecil yang tadi ia gunakan untuk memperlancip pensil warnanya agar lebih tajam.sedikit namun pasti darah mengalir dari jari manisnya.gadis yang bernama nisa pun meminta izin untuk ketoilet sebentar.setelah mendapat izin pada saat ia akan keluar dari kelas ia melihat ibunya aikal menuju kelasnya dengan terburu sampai tidak melihatnya.ia sempat bingung namun ia kembali berjalan menuju toilet.setelah selesai mencuci tangannya nisa pun kembali kekelasnya.saat ia sampai dikelasnya ia bingung kenapa semua orang menatapnya sedih.'kenapa mereka menatapku seperti itu'ujarnya dalam hati.ia pun menghampiri aikal.
"Kal,Ada apa sih,ko kalian menatapku seperti kaya orang sedih"tanyaku padanya.
"Ku mohon,nanti jangan gegabah dan jangan terlalu bersedih"bukannya menjawab,membuatku kesal saja.
"Maksudnya"akupun kembali bertanya.
"Mengertilah"Pernyataan yang membuatku menjadi sedikit gelisah.akhirnya..
"Baiklah baiklah..."ujarku.
"Ibumu kecelakaan tadi siang"katanya dengan serius
"Hahaha...haikal jangan bercanda deh.."akupun mencoba tenang.
"Aku mohon apapun yang terjadi,ingatlah masih ada Allah bersama kita"lanjutnya.
"Dimana ibuku"tegasku.mata air tak kusadari menetes dari mataku.
"Ibumu sudah meninggal 15 menit yang lalu sekarang jenazahnya sudah ada di rumah"bagai tertusuk pisau menghunjani tubuhku.bergetar itulah yang kurasakn.tanpa mempedulikan orang2 yang lanjutku
memberi pengertian padaku aku berlari kerumah.aikal pun mengejarku..

"Fatimahhh"teriaknya.tak mempedulikan aikal akhirnya sampai dirumah,betapa kagetnya, ternyata aikal tidak bercanda.akupun menerobos masuk dan menghampiri ibuku yang sudah tak bernyawa.
"Hiks..hiks..Ibu...ibu... Bangun aku mohon bangun.jangan tinggalin aku ibu.bangun..hiks.."lirihku disampingnya."ibu hari ini aku ulang tahun yang kesembilan masa ibu tega tinggalin aku sendiri.kumohon bangun"lanjutku.ibu aikal memelukku,mencoba membuatku tenang."yang sabar ya nak"ucapnya.

Saat sudah sedikit tenang,aku bertanya dimana aikal,tante hanya geleng tak tau.tiba2 diluar ada teriakan orang mencoba masuk kerumahku.saat aku dan tante akan berdiri datanglah 3 orang sedang membawa seseorang yang ternyata..
"aikal... "Teriak ku dan tante rini.ketiga orang tadi menjelaskan kejadiannya.
'aikal tertabrak truk karna mengejarku'gumamku mendengar penjelasan orang.dan yang lebih menyakitkannya lagi aikal meninggal dunia.aku tidak bisa berkata apa2.nangis dan diam yang kulakukan.

Sekarang pemakaman aikal dan ibuku sudah terlaksana.aku hanya memandang sakit kearah batu nisan aikal dan ibuku yang bersampingan.tante rini menungguku di mobil.kadang aku berpikir kenapa tuhan jahat padaku,dia mengambil kedua orang yang sangat berarti bagiku dihari yang sama.sejak saat itu aku menyalahkan takdir yang kejam.sampai datang seseorang yang mungkin berusia 3thn diatasku.dia menghampiriku dan jongkok disampingku dan memandang arah yang sama denganku.

"Kau menyalahkan takdir"katanya.aku hanya diam tak merespon.dia hanya menghela nafas.
"Aku tau apa yang kau rasakan,jangan kau buang sia2 air matamu hanya untuk yang sudah pergi,sedih boleh tapi jangan berlebihan karna itu.."
"Bukan urusanmu"potongku cepat.
"Ingatlah masih banyak yang harus kau lakukan jangan buang2 waktumu menyalahkan takdir.La tahzan'tumpahkanlah semua kesedihanmu jika dengan itu dapat menenangkanmu'optimislah dengan semua ujian.itu merupakan hadiah tuhan.bersyukurlah engkau dari jutaan engkau pilihannya'aku hanya diam mendengarkannya.
"La tahzan innallaha ma'an'jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita'QS.At taubah:40."lanjutnya.

"Hadiah?kau rasakan bagaimana perasaanmu jika seandainya kau mengalami hal yang sama denganku"sudah habis kesabaranku,aku melihatnya dengan tatapan tajam.dia hanya tersenyum.
"Aku pernah merasakan hal itu bahkan jauh lebih yang kau rasakan,jika kau mau tau apa yang aku rasakan.cobalah tersenyum dan berhentilah berpikiran yang tidak2 dengan takdir.allah tidak akan memberikan sebuah ujian diluar ketidak sanggupannya.mungkin menurutmu tidak baik tapi menurutnya baik."dia berdiri
"Semoga kita berjumpa kembali ya,dan kau boleh bertanya padaku saat itu juga.boleh kenalan"ujarnya
"Aku ali kau"
"Nisa"jawabku
"Nisa.baiklah semoga kita bertemu kembali.aku pergi dulu.tersenyumlah aku tau kau perempuan kuat😉.assalammu'alikum"
ucapnya melenggang pergi
"Wa'alaikummussalam"jawabku.
sambil melihat kepergiannya yang perlahan lahan menghilang.

"Dek.."
Kumendengar suara yang tidak asing lagi kuarahkan pandanganku menuju asal suara. "Abang.. Ayah.. "Aku menghambur kepelukan abangku menangis ya itulah yang bisa aku lakukan.abangku membalas pelukan ku dan mengelus punggungku yang terbalut hijab hitamku.
"Sabar dek,kita serahkan semuanya kepada Allah"kata abangku suaranya bergetar mungkin mencoba tegar agar aku tidak menangis lagi.
"Hiks.. hiks.. "Kumelihat kearah
ayah.ia hanya memandangku sedih mencoba tersenyum dan berkali kali memandang keatas mungkin mencoba tidak menangis.aku tau yang ayah rasakan.aku pun melepas pelukan abang dan menghambur kepelukan ayah.
"Sudah jangan nangis lagi,nanti aikal dan ibu sedih nantinya dialam sana,"
"Iya ayah.."ku melepas pelukan ayah.dan abangku memberikan sebuah kado berwarna merah muda.aku pun mengambilnya.

"Itu hadiah dari aikal sebelum abang pergi dia memberikan ini.dan katanya kau boleh membuka kado ini pada saat kau berusia dua puluh dua tahun"kata abangku.
"Kenapa"kataku bingung
"Entah abang tidak tau, sudah ayo kita pulang"lanjutnya.aku hanya mengangguk.

"Sejak saat itu aku membenci yang namanya hari ulang tahun dan sebuah kata cinta.namun ketika orang yang bernama ali datang dan memberiku pengertian aku mulai hidup menerima takdir.
Semoga kita berjumpa lagi ali.."harapku dalam hati.

Karnamu Aku DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang