LTRO 13

23 3 0
                                    

Awas typo bertebaran!!!















































































#####

Agatha POV

Aku terbangun dari tidur ku. Tiba tiba suara berbunyi. Aku mendengarkan suara itu dan mencari sumber asalnya, ternyata suara itu datang dari perutku, perutku berbunyi keroncongan. Itu tandanya aku sedang lapar. Sudah seminggu ini aku jarang makan. Entah kenapa aku tidak mood makan akhir akhir ini. Ibu ku bertanya kenapa kau tidak makan, dan jawabanku adalah Diet. Tapi sebenarnya niatku bukan Diet. Hehe

Aku beranjak dari kasur tempat tidurku dan pergi ke dapur untuk mencari makanan. Sangat gelap dan sepi. Pantas saja karena sekarang masih jam 1 malam. Semua orang masih pada tidur dan tinggal aku saja yang bangun sendiri.

Sesampai di dapur aku menghidupkan lampunya. Aku membuka kulkas berharap ada makanan dan ternyata benar, ada banyak sekali makanan. Ada choco pie, roma sandwich cokelat, oreo, taro, good time, lolipop, sari gandum, roma kelapa dan masih banyak lagi. Semua makanan itu berasal dari Indonesia. Pasti Ayah yang menyuruh asisten nya untuk membeli ini.

Huh, sudah kenyang. Semua makanan nya sudah aku habiskan. Pasti besok aku langsung gendutan. Tidak masalah yang penting sehat. Ya nggak guys...

Sekarang waktunya tidur lagi. Aku pergi ke kamar dan melanjutkan ritual ku. Apa lagi kalau bukan Bocan, bobok cantik. Hehe

Agatha POV end

Kevin bangun tidur pukul 05.00 AM. Dia menuju ke kamar mandi dan berganti pakaian lalu melaksanakan olahraga pagi nya.

Berkeliling keliling di dekat apartemen nya. Lari lari kecil memutari taman yang dekat dengan apartemen.

" Kenapa aku bisa keceplosan ngomong kalau aku menyukai nya? Ada apa dengan hati ku ini? " gumam Kevin berbicara dengan hati nya.   "Apa ada yang salah dengan ku? Apa aku ini sudah gila? Atau jangan jangan memang aku menyukai nya? " sambungnya.

.

Hari yang cerah matahari terbit dari timur dan menyinari seluruh semesta alam.

Agatha terbangun dari tidurnya karena ada orang yang membangunkannya dengan menggoyang goyangkan tubuhnya. Eh, lebih tepatnya dibangunkan. Ia membuka matanya perlahan lahan menyadarkan diri dan melihat siapa yang membangunkannya.

" Joseph " ucapnya. Ia terbangun dan melihat adiknya yang sudah rapi dengan seragam sekolah nya.

" Ini jam berapa sih udah rapi aja kamu? " lanjutnya

" Jam setengah 7 " kata Joseph sambil menunjukkan tujuh jarinya ke arah kakak perempuan nya.

" Apa? " teriak Agatha dan ia langsung pergi ke kamar mandi setelah itu ia pergi berpamitan ke sekolah

" Aku berangkat " pamitnya yang berlari terburu buru

" Hei!! Kau tidak sarapan dulu " teriak Miya. Agatha menjawab dengan melambaikan tangannya, maksudnya tidak.

.

Di kelas hanya ada Kevin dan Bagas. Semua anak anak belum berangkat.

" Kelas sepi? " ucap Kevin yang berbicara dengan Bagas

" Apa? " tanya nya lagi. " Oh aku punya ide " lanjut nya dan ia pun langsung menunjukkan bakat nya, bernyanyi. Walaupun suaranya tidak begitu bagus.

What if, what if we start to drive?
What if, what if we close our eyes?
What if we're speeding through red lights into paradise?

Ia bernyanyi sambil berjoget joget dan menepuk meja dengan kedua tangannya.

" Aish " Kevin pun berasa seperti telinganya akan meledak, ia pun menutup kedua telinganya

Datanglah seorang wanita yang baru saja sampai dan masuk ke kelas. Ia melihat Bagas bernyanyi dengan tingkah yang aneh. Ia hanya diam di depan kelas.

Kevin memberi isyarat untuk menutup telinganya. Ia pun melakukan apa yang disuruh oleh Kevin

Cause we've no time for getting old
Mortal body, timeless souls
Cross your fingers, here we go

Sudah tidak tahan lagi dengan suara Bagas. Kevin keluar kelas dan menggandeng tangan Agatha.

Oh oh oh oh
And when the lights start flashing like a photobooth
And the start exploding, we'll be fireproof

" Hei! Kau " panggil Bagas yang melihat mereka keluar meninggalkan nya di kelas sendirian

" Tidak sopan. Ada orang sedang nyanyi malah ditinggalkan begitu saja" sambungnya, lalu duduk di bangku nya.

Kevin membawa Agatha ke ruang musik dan menutup pintunya. Di sana hanya ada mereka berdua. Kevin menyuruh Agatha untuk duduk.

Kevin mengambil gitar dan memainkan gitarnya. Agatha hanya diam memandangi Kevin.

" Je suis beau hein " ucap Kevin pada Agatha yang sedari tadi memandangi nya

Je suis beau hein = Aku tampan ya
( Dalam bahasa prancis )

" Aish! Kau ini mulai lagi kepedeannya" geram Agatha

" Sudahlah ngaku saja! "

" Apaan sih " Agatha memalingkan wajahnya

" Hei! Ada apa dengan wajahmu? " ucap Kevin yang menunjuk ke arah pipi Agatha

Agatha menoleh ke arah Kevin dan bertanya " Ada apa di wajahku? "

" Pipi! "

" Hah? Pipi? Ada apa? Kotoran? Atau debu? " tanya Agatha

" Pipi mu merah seperti tomat " jawab Kevin yang menahan tawa nya. Agatha memukul lengan Kevin dengan keras

" Hei!! Sakit " ringis nya

" Bodo "

" Tuh kan merah lagi pipi nya " goda Kevin dan Agatha langsung pergi meninggalkan Kevin sendiri di ruang musik

.

Kring kring kring

Bel pulang sekolah berbunyi

" Tha " panggil Johan. " Pulang bareng yuk, sama sekalian ke rumahmu. Orang tua mu kan udah pulang dari Kanada. Kemarin aku belum sempat kesana, sekarang aja yuk! " sambung nya

" Em... Gimana ya? "

" Gimana Apanya? "

" Gini aja Kau kerumah duluan nanti aku nyusul. Aku ada urusan "

" Urusan? Sama siapa? "

" Nah! Itu dia. Aku duluan ya han nanti kalo ibu tanya aku bilang aja ada urusan cuma sebentar " Agatha berlari menuju Kevin. Ia ada janji dengannya kalo ia akan menemani Kevin jalan jalan sepulang sekolah

" Aish! Dia lagi " kesal Johan melihat Agatha dan Kevin berjalan berduaan

" Kita kemana? " tanya Agatha

" Ke suatu tempat "

" Suatu tempat? "

" Hm "

Mereka berdua berjalan berdampingan dengan jarak yang sangat dekat, seperti sepasang kekasih.




















#####

Hai Up lagi nih...

Don't forget to like and comment ya....





AnjeliShinta

L'Arc~en~Ciel ( Their Respective Owners )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang