Nine

6.9K 381 3
                                    

Orion dan Danni melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemen baru Fero, apartemen yang cukup mewah dan pasti memiliki harga yang fantastis.

Dani, Orion ,dan Fero duduk di beranda apartemen sambil menyesap kopinya masing-masing, mereka tenggelam pada pikiran masing-masing, begini lah cara mereka intropeksi diri.

" Orang tua gue bakal cabut keluar negeri selama seminggu, jadi tugas kalian nemenin gue di apartemen ini," Ferro membuka pembicaraan tanpa menatap lawan bicaranya, karena matanya tetap fokus pada langit malam yang di hiasi jutaan bintang.

" Oke, lo tau lah jawaban gue."

Suara Orion menyahut tanpa memperhatikan Ferro, dan menyesap kopinya.

Sedangkan Danni, ia malah fokus pada gadis yang menggunakan baju berenang serta kacamata renang, senyumnya terukir di bibir Danni. Mata Orion juga tak luput dari pemandangan tersebut, Orion sedikit mengerutkan keningnya, itu adalah Alana, pacarnya.

" Itu Alana?" Tanya Orion to the point pada Ferro.

Tanpa melirik ke arah kolam renang, Ferro mengganggukkan kepalanya.
" Iya, dia juga punya apartemen disini, dan dia di lantai ini juga tapi gue gak tau nomor kamarnya."

Orion dan Danni sama-sama fokus pada Alana, ada rasa kagum pada Alana.

" Lepasin Alana Rion, " ucapan singkat Danni sukses membuat Orion dan Ferro menatap Danni.

" Lo suka sama Alana?" Pertanyaan Fero membuat Danni berfikir sejenak.

" Belom tapi akan, gue juga gak tega liat cewe sebaik dia harus patah hati gara-gara cowok macam Orion."

Orion melirik Danni heran, Orion rasa, Danni sudah jatuh hati pada Alana.

" Danni, Alana itu sekarang cewek gue, dan gue ngelarang Lo buat suka sama dia," jawaban Orion membuat Danni tertawa meremehkan.

" Kita liat nanti, bakal sekecewa apa Alana kalo tau dia cuma Lo manfaatin."

Orion mengepalkan tangannya, dia paling tidak suka jika ada yang ikut campur dalam urusannya.

" Lo denger ya Dan, gue gak pernah manfaatin Alana, gue cuma bikin perjanjian bersikap baik selama empat bulan sama dia, jadi kalo Lo mau dia, Lo ambil setelah empat bulan itu."

Orion melangkahkan kakinya masuk dalam apartemen Ferro, moodnya benar-benar hancur karena ulah Danni yang secara terang-terangan mengaku tertarik pada Alana. Orion menggelengkan kepalanya, dia tidak mungkin menyukai gadis menyebalkan macam Alana, Orion hanya tidak ingin yang sudah menjadi miliknya di ganggu.

Baru saja naik dari kolam renang, sudah ada lemparan handuk dari Danni.

" Ini udah jam sebelas malam Lan, nanti Lo sakit," ucap Danni sambil menatap Alana yang malah nyengir lebar.

" Saya kalo renang emang jam segini kak, lagi nginep di apartemen kak Ferro ya?" Tanya Alana sambil mengambil handuk pemberian Danni.

" Iya hehehe, btw Lo kok tau?" Tanya Danni sambil mengikuti langkah Alana.

" Iya tadi sore sempet ketemu dan ngobrol sama kak Ferro," ucap Alana sambil menyesap orange juice nya.

" Suka renang?" Tanya Danni sambil menatap Alana.

Alana mengulas senyum lebarnya.
" Suka banget kak, saya udah les privat berenang dari umur tiga tahun,   trus mamah saya juga ngelesin panah, saya suka keduanya, menurut saya itu lebih asyik dari pada dengerin kimia,fisika, biologi hehehehe," ucap Alana sambil tertawa, Alana paling suka jika ada orang yang tertarik dengan hobi yang Alana geluti.

Danni masih tertawa lebar, Alana benar-benar lucu, Danni senang saat Alana menjelaskan panjang dan lebar tentang hobinya, serta mata berbinar milik Alana yang membuat Danni tambah tertarik.

" Lo lucu ya."

Alana berhenti menyedot orange juice nya, mata nya menatap Danni sesaat kemudian langsung tertawa lebar.

" Kakak ngeledek ya? Cuma kak Danni orang yang bilang aku lucu, kak Orion aja gak pernah bilang hehehe," ucap Alana yang membuat Danni terus menatap Alana.

Sedangkan Orion, dia menatap tidak suka pemandangan yang ada di depannya, ada rasa sedikit sesak yang mulai merambat dalam hatinya.

Kak Orion
Masuk apartemen, ini udah hampir jam 12 malem, jangan di luar terus. Aku gak suka kamu lama-lama sama Danni!

Ponsel Alana yang berbunyi langsung membuat Alana mengeceknya, matanya langsung menatap pesan dari Orion sambil tersenyum sumringah, lalu matanya menatap beranda-beranda apartemen.

" Kak saya duluan ya, ini udah malem," ucap Alana sambil buru-buru  pergi.

Alana hanya ingin menjaga perasaan Orion, dia tidak ingin menyakiti Orion walau hanya segores saja, karena Alana mengerti benar rasanya di sakiti. Sedangkan Orion, dia menatap senang, sangat menyenangkan memiliki pacar yang penurut.

" Lo kenapa senyam-senyum gitu, ada my lady Lo di taman bawah apartemen, katanya dia pengen Lo kebawah nyamperin dia," ucap Ferro sambil membuka kaleng sodanya.

Tanpa pikir panjang Orion langsung ke lantai bawah, di salah satu kursi taman terlihat wanita dengan rambut sebahu menggunakan hotpants dan tank top warna hitam sambil menghisap rokoknya.

" Halo sayang," ucap gadis tersebut sambil mengecup bibir Orion.

" Hai," sapa balik Orion sambil duduk di sampingnya.

" Mau ngerokok?" Tanya gadis itu pada Orion.

" Enggak, kamu jangan kebanyakan ngerokok, itu gak bagus buat kamu," ucap Orion sambil merebut Putung rokok milik gadis tersebut lalu membuangnya.

Gadis tersenyum simpul, lalu menghampiri Orion dan mengecup pipi milik Orion.

" Aku tahu kamu sayang aku," busuknya sambil tersenyum.

Sedangkan Orion hanya tersenyum kecil, hati kecilnya mulai merasa bersalah pada Alana.

"Hey, kenapa bengong?" Tanya gadis itu sambil menyentuh pundak Orion.

Orion hanya menjawab dengan senyuman.

" Gimana cewek menyebalkan yang selalu ngejar kamu?" Tanya gadis itu.

Orion tersenyum lebar, matanya berbinar sambil menceritakan keluguan Alana saat jalan bersamanya, sedangkan gadis yang ada di depan Orion mulai menatap Orion dengan tatapan jengah.

" Kamu jangan sampai lupa tentang misi kamu, tujuan kamu bersikap baik sama dia karena kamu pengen ngebuat dia jauh dari kamu dan setelah itu kamu jalanin hidup normal sama aku," ucapan gadis tersebut langsung membuat Orion menghela nafas lelahnya.

Sampai di kamar Ferro, Orion masih bertanya-tanya, ada apa dengan dirinya? Kenapa jadi seperti ini, ada rasa tidak rela saat my lady nya berkata bahwa dia dan Alana akan menjadi dua orang asing.

AlanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang