Bijak lah dalam membaca ambil baiknya buang buruknya. Dan janganlah kalian menyamaratakan suatu kaum. Karena akhlak adalah milik setiap masing-masing manusia. Dan kewajiban adalah perintah Allah subhanawata'ala
"Jaga dirimu baik-baik Nufa, Mama doakan semoga usaha dan keinginan mu tercapai." Kalimat terakhir yang mama ku sampaikan sebelum aku duduk dibangku pesawat berlambang singa ini.
Aku yakin ini adalah titik awalku untuk menjadi orang yang sukses. Yang ku inginkan adalah aku berhasil, berguna bagi dunia membanggakan kedua orang tuaku dan dapat membantu ekonomi keluargaku. Itulah tekad ku saat ini semoga Allah memberiku kemudahan Aamiin.
Aku sampai di bandara Soekarno Hatta Tanggerang tepat pukul 2 siang. Ku gerakkan kepalaku kesana kemari mencari sosok teman sosial media ku. Ya! Aku mengenalnya melalui Sosial Media bergambar telepon dan bewarna hijau itu. Berawal dari sosmed yang mana aku pun lupa sehingga kami lebih sering menjalin komunikasi melalui Sosmed telepon hijau itu.
Sekian lama aku memutar kepala dan melirik bola mata ku ke-kiri ke-kanan sampai akhirnya aku dapat melihat sosok wanita bertubuh mungil dengan kulit putih cerahnya benar-benar jauh beda dengan display picture nya selama ini. Ya ampun aku akan terpelanting jauh bila bersanding dengannya.
"Nufa Haifafa?." Tanyanya. MasyaAllah bola mata indahnya, sungguh membuat setiap wanita iri melihatnya.
Kusipitkan mataku diiringi senyuman agar ia mengerti bahwa aku tersenyum dengannya. "Ya benar!. Kamu Adinda Odelianot kan.?" sahutku dengan semangat. Seraya melebarkan kedua tanganku menyambut pelukan hangat darinya.
"Ahhh iyaa. Oh my God.... Aku tak menyangka bisa bertemu dengan mu si cantik." Puji Adinda. Senyumannya sungguh indah mengalahkan indahnya pelangi setelah hujan. Tatapannya sungguh menenangkan dialah sahabatku Adinda.
Aku nyaris ingin tertawa dan terjungkal kebelakang saat ia dengan polosnya memanggil ku si cantik. Kau tak tahu saja Adinda foto yang ku beri padamu adalah hasil epek handphone masa kini sayangnya sekalipun menggunakan efek cantik di handphone buatan cina tetapi bernama jowo itu jerawatku tetap saja akan lebih menarik perhatian orang.
"Aku juga. Alhamdulillah bisa betemu denganmu din... Hohoho aku ingin menangis rasanya." Kueratkan kembali pelukanku sambil mengusap lembut sebulir air mata dimata kecilku.
"Aku juga Nufa.. 3 tahun itu tidak lama untuk kita berteman di sosmed." Ia begitu ekspresif, lucu dan aku menyayanginya. Walau aku dengannya tak memiliki keyakinan yang sama.
"Ih udah jangan pelukan terus ayo kita pulang. Dan mencari makan! Kamu pasti lapar." Ajak Adinda kepadaku. Dengan anggukan kepala aku mengikutinya sambil menyeret koperku dan menggendong tas ransel pink ku.
Sepanjang perjalanan kami tertawa bersama menceritakan berbagai macam hal. Sampai akhirnya mobil yang dikendarai Adinda berhenti disebuah tempat makan dengan menu utama seafood. Aku turun dari mobil mewah Adinda dengan menenteng tas selempang hitam bermotif mata gadis bercadar.
Hampir seluruh pengunjung menatap kami berdua. Hingga tiba-tiba saja suasana berubah senyap. Mungkin karena penampilan kami yang bertolak belakang. Aku dengan pakaian hitam-hitam ku yang menutupi seluruh tubuh hingga separuh wajahku. Dan Adinda yang menggunakan dress santai bermotif bunga.
"Ada apa? Kenapa kalian melihat temanku dengan tatapan begitu?." Tanya Adinda dengan santai namun aku tau ada geraman yang Adinda tahan dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEWEK SONGONG
General FictionKisah ini menceritakan kesombongan seorang perempuan, buruknya cara pandang dia terhadap seorang pria yang suka bermain didunia malam. Kisah ini juga menjelaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Nothing impossible. Semua akan berubah...