Part 9 (Akhirnya Kerja)

41 2 0
                                    

Semoga kalian suka :) jangan lupa tekan bintang dan tebarkan komentar.

Sepertinya ini pilihan terbaik untukku. semangat Nufa!

Seorang wanita paruh baya datang menghampiri Nufa yang duduk didalam  sebuah ruangan yang cukup luas.

"Ai ai si anak manis, datang juga kamu akhirnya. sampe sekarang saya masih curiga kalau kamu itu sebenarnya pasti botak." Nufa terkikik mendengarnya. Tante ceriwis nan nyentrik ini memang pribadi yang menyenangkan.

"Tante, sini deh pegang kepala ku!. Ada kok rambutnya." Sang Tante memicingkan matanya.

"Tetep saja saya curiga, jangan-jangan... duh jadi melantur gini. Oke deh baby syalala kita to the point manjah ya. Berhubung tante dan perusahaan segede bagong ini memiliki hutang budi dengan kamu" Tante nyentrik itu berhenti sejenak menatapa Nufa tepat dimanik matanya. Dan melanjutkan "Maka kamu diterima kerja disini. Ya walaupun sayangnya unch unch kita lagi gak buka lowongan kerja." Tante nyentrik itu kemudian duduk dihadapan Nufa menatap serius pada Nufa.

" Jadi kamu disini tante rekrut untuk jadi asisten ponakan tante. Kamu gak keberatan kan? masalah gaji? Ah selow say. asal kamu bekerja dengan benar dan memuaskan. Akan ada banyak bonus untuk kamu. Eh tapi syutt ya! ini khusus kamu doang yang bisa kerja disini tanpa mesti ngurus ini itu." Tante itu meletakkan jarinya diatas bibir merahnya dan sedikit berbisik diakhir kalimatnya.

"Iya tante saya mengerti." Nufa menganggu kan kepalanya dibalik cadarnya ia tersenyum lembut kepada sang tante.

"Eh tapi kamu jangan mikir ponakan tante itu CEO atau apalah-apalahnya ya!. Dia mah masih bawahan tapi punya anak buah. Nah kamu yg jadi asistennya ngikut dia kesana kesini. Jadi nanti banyak belajar aja ya, terus kamu jangan terbawa gosip ya. Ini kan perusahaan bagian pertelevisian nih. Jadi disini bakalan banyak hosip-hosip panas. Nah kamu jangan kebawa-bawa kena hosip, yaitu hosip asisten kepincut sama atasannya atau  terciduk atasan menggoda asisten hahaha"

krik.... begitulah suasana disini. Garing bener sih ini tante. Masa sih kepincut sama atasan? Gak deh makasih.

"Hehehe iya tante. Saya sebisa mungkin menjaga nama baik atasan saya."

"Nah bagos! Satu lagi Nufa, semoga kamu gak keberatan ya. Untuk diwaktu tertentu sepertinya kamu harus membuka penutup wajah kamu sayang. Kamu tau perusahaan ini  bekerja sama dengan pihak luar otomatis kamu akan ketemu banyak orang luar. Gimana ya bukannya rasis, tapi kan kita gak tau pandangan orang-orang  terhadap kamu bisa tidak nya mereka menerima pilihan penampilan kamu. Tapi kalau untuk dalam gedung ini its oke bebhas untuk kamu. Asal gak bikin kamu ribet aja sih. Karena kan namanya asisten mesti cekatan oke baby!."

"Siap tante. Untuk hal itu saya sudah pertimbangkan. Tante terima kasih banyak sudah membantu saya. Bukan maksud hati saya ini tidak ikhlas  membantu tante kemarin, dengan datang kesini dan meminta pekerjaan. Tapi..."

"Hei syut...syut... kamu jangan ngomong gitu lagi ya. Intinya sekarang kamu kerja hari ini. Belajar dulu mulai hari ini oke." Ucapan Nufa terhenti begitu saja oleh sang tante nyentrik.

"Sarah!" Panggil Tante Nyentrik itu.

Tak lama datang wanita muda dengan paras cantiknya menghampiri sang tante.
"Iya tante. Ada apa?"

"Ini kamu antarkan Nufa keruangan EM dan sampaikan. Ini asisten baru untuk dia dari tante Belina." Wanita cantik itu mengangguk patuh dan tersenyum kepada Nufa.

'Senyum yang aneh.' batin Nufa.

"Ayo saya antarkan bu." Bahkan suaranya begitu merdu.

"Panggil saya Nufa saja mbak hehe."

CEWEK SONGONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang