"Kamu aslinya orang mana,Fa?."
Deg!!
Ngapain dia nanya-nanya kepoan ih, jangan-jangan dia mau kerumah ku lagi minta ganti rugi. Apa masih kurang dengan menjadi babu disini. Aku jadi sedih deh.
"Campuran. " Balasku tanpa menoleh. Aku asik sendiri mencoba membentuk tanaman menggunakan gunting besar ini. Si majikan cuman duduk-duduk sambil elusin si Riko bin Mukti, Guk-guk kesayangan dia.
"Sok blasteran lo. Orang arab ya lo?." ku putar bola mataku malas saat mendengar ucapan terakhir si majikan tampan ku ini.
"Bukan orang arab, tapi ada sih turunannya dikit." Jawabku lagi. Kenapa ini gak bisa ngebentuk bulat sih. Kok bulatnya meliuk-meliuk begini.
"Ah bohong! Mata lo kagak jobol alis lo juga kagak badai. Hoax lo!." Semburnya tanpa tedeng aling.
Boleh gak sih gua pangkas kepala dia pakek ini gunting!
"Kan dibilang juga dikit, budek!."
"ehh ini babu kok nyolot seh."
"Biarin!"
"Ya udah gue tanya lagi, lo tinggal dimana?"
"Perasaan dah pernah bilang deh kayaknya. Audah aku juga amnesia!."
"Serius gua."
"Block C"
"Yang mana?."
"Yang itulah"
"Eh kampret! Disitu kan bangunannya mirip2 gue pan bingung. Doh ni bocah minta di geprek banget."
Aku cekikikan saja mendengar dumalannya.
"Yang dipojok deh ah!"
"Humm disana ada tuh satu rumah yang gedong banget. Pagernya aja pakek lapisan emas. Denger-denger yang punya orang arab."
"Dihh tukang gosip cem ibu-ibu."
"Hee kupret ini bukan gosip tapi berita!."
"Mas mending kerja deh sana, pusing saya dimandorin sama mas cerewet ini."
"Oh jadi kamu ngusir majikan dari rumahnya sendiri. Hebat!! ART macem lo mesti masuk rekor muri."
"Wah iya dong hahah" tawaku pecah seketika. Adu mulut sama si julukan mangga seru juga ternyata.
"Gua kan emang gak ada jadwal dungu!! Et dah gua sate juga lo disini."
"Oh ya kalau ada mamang sate, bandar ya mas.." Aku menoleh menghadapnya. Ini urusan makanan aku harus serius.
"Kalau makan aja badan lu muter, iya gua beliin. tusuk satenya doang tapi"
"Huh udah sipit pelit lagi. " Gumamku.
"Heh pelit itu jalan menuju sukses biar kaya hahahaha." Lucu banget sih ketawanya. Pengen deh nampol pakek tanaman kaktus.
"Apaan?." Ia menghentikan tawanya. Pandangannya menjadi canggung saat sadar bahwa aku memperhatikannya.
"Gak apa-apa." Jawabku datar. Aku kembali memutar tubuhku menghadap tanaman.
"Apa sih? Gua tau ada yang mau lo omongin." Kurasakan derap langkah kakinya mendekat.
"Jangan deket-deket dong, meskipun ini diluar kita mesti jaga jarak aman!."
"Iyaa bawel lo!."
"Jadi apa?""Apa?"
"Ya lo yang apa"
"Hah? Apa?.""ERGHHH pengen gua nelen pala lu!" Teriak frustasi si julukan mangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEWEK SONGONG
Ficción GeneralKisah ini menceritakan kesombongan seorang perempuan, buruknya cara pandang dia terhadap seorang pria yang suka bermain didunia malam. Kisah ini juga menjelaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. Nothing impossible. Semua akan berubah...