11."Ternyata Yudha"

5 2 8
                                    


******
"Dir, sore ini kerumah gue yuk, ajak juga Diandra."

Namdhira yang sedang membereskan peralatan tulis nya pun, mendongkakan kepala melihat kearah Aqilla yang berdiri didepan kursinya.

''Aduh gimana ya, sore ini gue mau jalan jalan sama Diandra ke mall," ucap Nandhira.

"Ke mall? Ko nggak ngajak gue sih. Jahat banget kalian berdua."

Nandhira menggarukan kepalanya tak gatal dan melihat kearah Aqilla.
gimana ya jelasin nya supaya Aqilla nggak tersinggung, pikir Nandhira.

"Gini Qi, gue bukan nya nggak ngajak lo, kalo gue ngajak lo belum tentu juga kan mau ikut? Gue mau jalan sama Randy terus, Diandra jalan sama Denis. Kalo lo mau ikut boleh ko."

Kalau di pikir sih, benar apa yang di bilang Nandhira ngapain juga ia ikut, yang ada dia bakal jadi obat nyamuk ngeliatin mereka berempat pacaran terus ia nggak ada pasangan gitu, ngajak Satya? Gengsi dong ngajak cowok jalan.

"Nggak jadi deh gue ikut,"ucap Aqilla.

"Lagian terima dong Satya kan bisa kita jalan jalan bareng. Nggak jomblo terus"

"Seenak nya aja ngatain gue jomblo, emang dia udah jadian gitu sama Randy, di gantung ko bangga nanti di cuekin Randy galau nya berhari hari padahal status nya aja nggak ada, dasar Nandhira," batin Aqilla.

"Nggak jadi deh ikut, mending gue dirumah, yuk pulang."

Aqilla dan Nandhira pun berjalan beriringan, ada saja lelucon yang dibuat Nandhira yang membuat Aqilla tertawa. Aqilla menyeritkan kening nya saat melihat seorang lelaki yang berjalan di depan yang tak jauh dari dirinya, orang itu adalah Yudha dan seorang gadis. Siapa cewek itu? Ah, mungkin pacar nya lagi dasar playboy, pikir Aqilla.

"Qi itu Yudha kan? sama siapa lagi ya dia? Apa pacarnya? Gila tuh cowok putus satu, masih ada lagi gebetannya. Bangga banget deh gue sama dia,"ucap Nandhira.

''Apa yang di banggakan, Playboy gitu. Kalo bangga itu sama cowok yang setia sama satu cewek, bukan setia sama banyak cewek."

**********
Aqilla masih saja bergulung dalam selimut, padahal ini siang bukan pagi tapi Aqilla sangat malas keluar kamar sore ini. Bahkan ketukan pintu kamar pun tak sedikitpun membuatnya berjalan untuk membukakan pintu.

"Aqilla, buka dong gue mau ngajak lo jalan jalan nih sore ini," teriak seseorang di balik pintu itu yang tak lain ialah Andre.

"Iya iya."

Dengan langkai gontai Aqilla mebukakan pintu kamar dan menampilkan Andre dengan pakaian santai nya seperti ingin pergi.
"Kenapa?"

Andre berdecak saat melihat sang adik yang hanya memakai pakaian piyama biru muda nya dengan rambut yang di kuncir acak acakan.
"Lo mau ikit gue jalan nggak? Ada yang pengin gue kenalin sama lo."

Aqilla hanya mengangguk tanpa menjawab kemudian menutup pintu nya dengan keras.

"Untung lo adek gue, kalo nggak udah gue injek injek lo, nggak sopan banget sama abang sendiri," ucap Andre mengelus dadanya.

  Sesampai di mall Andre mengajak Aqilla kesebuah restorant dan menemui seseorang yang sudah menunggu. Aqilla menyeritkan kening saat melihat pungung lelaki yang membelakangi nya, ia merasa tak asing dengan lelaki yang berjarak satu meter dari dirinya saat ini.

"Aqilla itu teman gue," ucap Andre.

Aqilla melototkan matanya saat Andre manarik tangan nya menghadap kearah lelaki bertopi itu yang tak lain ialah Yudha, kakak kelas nya yang Playboy itu.

"Yudha kenalin ini adik gue."

Yudha hanya tersernyum saat melihat Aqilla yang diam menunduk di samping Andre.
"Gue udah kenal sama dia Ndre, dia kan adik kelas gue."

"Bagus deh kalo udah kenal, jadi gue perlu susah susah ngenalin."

"Lo harus bantu gue jadi pacar dia aja,"ucap Yudha membuat Aqilla langsung melototkan matanya.

"Oke. Kalo dia nggak punya pacar gue bantu, tapi kalo punya pacar sorry gue nggak bisa bantuin."

"Andre."

"Makan dulu yuk, tenang hari ini gue yang traktir."

"Lo mau makan apa? Biar gue yang pesanin?" Tanya Yudha lembut.

"Terserah."

Sementara menunggu pesanan mereka menghabiskan waktu dengan candaan, lebih tepatnya sih hanya Yudha dan Andre sedangkan Aqilla hanya diam tanpa berniat mendengarkan cerita dari dua lelaki itu yang tak jauh jauh dari cewek.

"Nih udah dateng, makan dong Aqilla. Apa mau gue suapin? Sini."

Ia menarik piring yang ada dihadapan Aqilla dengan cepat dan mulai menyendokkan makanan itu pada Aqilla.

"Buka mulut nya sayang, gue nyuapin elo nih," ucap Yudha, Aqilla membuka mulutnya menerima suapan dari Yudha.

"Aduh gue berasa jadi nyamuk disini sumpah, ngeliatin kalian pacaran."

"Terima nasib ya loh," ucap Yudha.

Aqilla mantap Yudha kesal, sudah beberapa kali ia menolak suapan Yudha tapi tetap saja lelaki itu memaksanya yang membuatnya membuka mulutnya dengan pasrah.

"Udah gue kenyang, guemau minum."

Yudha menyodorkan just itu pada Aqilla yang kemudian meminumnya dengan cepat dan itu membuat nya tersedak.

"Hati hati dong."

"Gue nyemperin teman gue dulu ya di sana, lo berdua aja di sini,"ucap Andre.

Andre pun meninggalkan Aqilla dan Yudha untuk menghampiri seorang dua orang cewek yang berada di meja oaling depan, Aqilla melototkan matanya saat melihat Yudha yang tersenyum padanya, dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan apalagi saat melihat Yudha mengacak rambut Aqilla.

*********

"Andre gimana caranya sih lo bisa temanan sama makhluk astral itu?"tanya Aqilla menatap Andre yang sedang menyetir dengan serius.

"Gue temanan sama dia udah lama, waktu gue masih SMA udah temanan. Kita sering latihan futsal bareng waktu dia belum satu sekolah bareng lo," ucap Andre menatap adiknya sekilas.

"Terus apa yang buat lo betah temanan sama dia?"

"Dia baik sama teman temannya, termasuk gue."

"Playboy gitu?"

"Covernya aja dia Playboy, cuma main main sama cewek. Tapi kalo dia udah tulus cinta sama satu cewek dia bakal sayang dan setia banget sama cewek nya. Oh iya kemarin dia sempat bilang sama gue kalo dia udah mulai nemuin seseorang yang bikin dia deg degan dan dia bakal perjuangin cewek itu."

Aqilla mengangguk mengerti saat mendengar ucapan Andre, dan juga sedikit penasaran dengan cewek yang udah bisa ngebuat cowok populer di sekolah nya itu deg-degan.

"Ada nggak disekolah lo yang didekatin Yudha?"

"Dekat sama dia banyak, apalagi pacar nya."

"Kayanya gue tahu deh siapa yang bikin dia deg degan."ungkap Andre melirik Aqilla yang sedang memainkan handphonenya serius.

Aqilla mendongkakan kepalanya dan menyeritkan keningnya,"siapa?"

"Kepo lo."

***********

Hai hai jangan lupa vite dan coment ya abis baca cerita ini.

Selection BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang