*******
"Pagi semua."
"Pagi." Jawab beberapa teman sekelasnya yang sudah berada di dalam kelas pagi ini.
"Semangat banget lo Qi hari ini." Ucap Lisda membuat Aqilla yang meletakan tas nya menoleh seraya menampilkan senyum cerianya.
"Biasa aja ko, lagian kan biasa nya juga gini."
"Tapi nggak untuk beberapa hari ini lo lebih banyak ngelamun."
Aqilla hanya menampilkan senyum nya pada Lisda, benar apa yang diucap kan Lisda beberapa hari kemarin dia lebih banyak diam, berbeda dengan Aqilla yang selalu heperaktif di kelas seperti biasanya.
"Temenin gue makan yuk." Nandhira yang sedang memainkan game nya pun menoleh, tanpa menjawab Nandhira pun berdiri.
"Kalian mau ke mana?" Tanya Amel pada dua gadis yang sudah berada di depan pintu.
"Kekantin, gue mau sarapan? Mau ikut?" Amel mengangguk kemudian berjalan menghampiri Aqilla dan Nandhira yang menunggu nya di depan pintu kelas.
"Gue juga mau sarapan, sebelum bapa fisika masuk."
"Ayo."
"Diandra belum datang Dir? Nggak biasa nya tuh anak satu telat." Tanya Aqilla seraya menarik kursi yang ada dikantin itu untuk ia duduki.
"Nggak tahu gue, tapi masih ada dua puluh menit lagi sih sebelum masuk."
"Oh iya kemarin jadi pulang sama Satya? Diajak nya kemana lo kemarin? Jadi bahagia gini." Tanya Nandhira penasaran.
"Makan aja ko."
"Satya yang dekat sama lo dulu bukan?" Tanya Amel yang membuat Aqilla langsung menoleh kearah gadis berlesung pipit itu.
"Lo tahu?" Tanya Aqilla balik yang membuat Amel terkekeh.
"Siapa yang nggak tahu hubungan lo sama Satya sih Qi, murid di kelas kita aja udah tahu semua." Jelas Amel.
Aqilla meringis pelan, kenapa teman teman nya bisa tahu hubungan nya dengan Satya yang sudah dekat, eh tapi wajar sih Satya emang terkenal di sekolahnya meski lelaki itu bukan siswa di sana tapi karena ketampanan nya membuat banyak orang mengenalnya.
"Bukan nya dia udah punya pacar ya? Dia Php in lo dulu kan?"
"Dia udah putus."
Belum sempat Amel menjawab ucapan Aqilla lelaki yang baru saja datang itu langsung duduk di hadapannya lebih tepatnya disamping Aqilla.
"Pagi Aqilla." Sapa Yudha tapi tak dihiraukan oleh Aqilla yang sedang memakan nasi gorenya.
"Bales kali sapaan gue. Mau gue suapin nggak sini."
"Nggakperlu."
"Ka Yudha." Panggil Amel yang membuat lelaki berjambul itu menoleh kearah gadis yang memanggil namanya.
"Kaka bukannya pacar Dina ya?"
Yudha terkekeh mendengar pertanyaan yang meluncur dari mulut gadis berkulit hitam manis itu. "Kemarin sih pacaran, tapi sekarang udah putus."
Amel melototkan matanya mendengar jawabannya Yudha, perasaan kemarin Dina yang bilang deh kalo dia pacaran sama Kaka kelas yang ganteng ini tapi kenapa cepat banget yang putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selection Boyfriend
Ficção AdolescenteSaat lo di hadap kan dengan dua pilihan?. apa yang bakal lo pilih?. Dia atau Dirinya. Dia yang pernah nyakitin lo tapi sekarang dia setia dan sayang banget sama lo. atau? Dia yang bikin hidup lo berwarna tapi hobi koleksi mantan dan pacar. *******...