Chapter 2

922 32 2
                                    

Special Chapter
(YeWook)
.
.
.
.
.
.
.
.

Yesung PoV


“Eungh…” aku menggeliat saat merasakan cahaya mengenai mataku.
Aku pun membuka mata dan memandang sesuatu yang indah di hadapanku. Wajah istriku yang masih tertidur. Sangat cantik. Kuusap pipinya dan mengecup dahinya sekilas.

Dengan sabar menunggunya membuka mata.
Beberapa kali tangan Ryeowook yang sedang memeluk tubuhku bergerak sedikit.

Aku tersenyum. Aku bahagia. Sangat bahagia.

Sepertinya aku memang namja bodoh. Kami sudah 2 tahun menikah dan baru semalam aku menyentuhnya?

Kalian tahu? Aku rasa semalam aku menjadi kehilangan akal sehat. Melihatnya memejamkan mata dengan wajah yang memerah seperti semalam membuatku lepas kendali. Terlebih saat mendengar suaranya menyebut namaku semalam.

Ya Tuhan.. Membayangkannya pun sudah membuatku gila!
Aku kembali merutuki kebodohanku di masa lalu.

Bagaimana bisa aku tak sadar kalau aku mencintainya sejak dulu?

Aku ingat dulu saat masih duduk di bangku sekolah aku selalu kesal jika tidak sengaja melihatnya sedang berjalan dengan namja lain.
Aku juga kesal jika mendengar Jongjin yang bercerita bahwa Ryeowook di sukai banyak namja di sekolah mereka. Dan aku baru menyadarinya.. Menyadari bahwa rasa kesal itu adalah rasa cemburuku.

“Hmm..” lenguhan Ryeowook membuat lamunanku buyar. Tangannya bergerak meregangkan ototnya.

Aku tersenyum saat tangannya kembali melingkar memelukku.

“Sudah siang…” ucapku sambil mengelus pipinya.

“Aku tahu..” sahutnya dengan suara khas bangun tidur.

“Lalu kenapa kau tidak membuka matamu?” tanyaku.

Dia malah mempererat pelukannya dan membenamkan kepalanya di dadaku yang polos.

“Aku malu~” katanya polos.

Aku terkekeh pelan. “Wae? Kau malu dengan suamimu sendiri? Apa kau berbuat salah?”

Dia menggeleng pelan. Aku mengusap kepalanya dengan sayang.

“Saranghae..” kataku.

“Nado~” sahutnya.

Aku tersenyum. Kupeluk tubuhnya yang tak berbalut sehelai benang pun dan kuusap punggungnya.

“Kau tidak ingin berangkat ke kampus?” tanyaku.

“Molla~”

“Um? Wae? Apa karena semalam kau tidak bisa berjalan?” tanyaku cemas.
“Molla~” jawabnya terdengar manja.
“Aigo~ Baiklah. Hari ini libur saja! Aku akan menemanimu,” kataku senang.

Astaga!
Kurasa aku harus segera ke psikiater. Sejak kapan otakku memikirkan hal kotor seperti ini?

BRAK!
PRANG!

Aku sontak melepaskan pelukanku.
Kami terduduk secara bersamaan.

“Oppa, itu suara apa?” tanya Ryeowook sambil menatapku takut sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Apa pencuri yang datang ke rumah sekarang beraksi di siang hari?

“Tunggu di sini. Aku akan keluar melihatnya,” kataku menenangkan.
Ryeowook menahan tanganku. Kutatap wajahnya yang sedang memandangku dengan raut takut.
Aku tersenyum. “Gwaenchana.. Tunggulah!”

Dengan perlahan dia melonggarkan pegangannya. Aku turun dari ranjang dan mengambil boxerku yang tergeletak di lantai.

Aku keluar kamar dan melangkah dengan pelan.

Love for You Special (YeWook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang