chapter 3

141 10 0
                                    

EDWARD_

Sejak Hari dimana edward mengamati clementine dari jauh
Edward tak pernah lupa sejengkal pun dari bagian diri clementine
Dia sadar dia adalah lelaki brengsek di masa lalu
Tapi salahkah jika kali ini dia mau mendapatkan clementine kembali?
Edward akui dia sudah bersikap sangat tidak Adil pada clementine
Mengingat itu kembali membuatnya mengutuk dirinya sendiri
Ditambah Lagi selama 4 tahun ini kenapa begitu sulit menemukan clementine
Saat edward menyewa Agen Mata-Mata swasta barulah dia menemukan titik terang dimana mantan istrinya berada , namun hanya itu , mantan istrinya seperti tak Dapat di sentuh
Hingga keberadaan dan hal2 pribadinya sulit sekali di dapatkan oleh orang-orang kepercayaannya
Padahal bayaran yg diberikan kepada belasan orang yg sudah terlatih dan terpercaya yang ditugaskan untuk mencari keberadaan clementine sudah sangat2 Mahal, ada yang Aneh , ini benar-benar aneh
Ditambah lagi mariana ibunya tak pernah lagi mau berkunjung ke kediamannya , bahkan tak pernah sekalipun mengungkit tentang mantan istrinya itu.
Bukankah ibunya itu amat Sangat menyukai clementine hingga dia diseret-seret untuk mengikuti upacara pemberkatan pernikahan? Bahkan dia menyayangi clementine melebihi putra tunggalnya sendiri.
Lalu sekarang ibunya bahkan tak pernah menyuruhnya untuk mencari clementine.
Ah wajar saja ibunya sedang dalam aksi mogok bicara padanya jangankan bicara, menginjakan kaki ke kediamannya saja sejak 4 tahun yg lalu ibunya tidak pernah.
Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunan Edward
Kali ini Rugo datang dengan menenteng Map coklat

"Apa kau menemukan sesuatu?"

" Kami menemukan tempat kerja nona clementine, dia membuka kedai coffee baru-baru ini setelah kepindahannya kesini , nona juga memiliki florist dan toko hadiah dan mainan kecil di pinggiran kota selain itu ternyata nona adalah seorang penulis buku dengan nama samaran ,bukunya sangat laris dipasaran"

Edward mendengarkan sembari melihat foto-foto mantan istrinya itu
Demi tuhan clementine sangat-sangat cantik, selera pakaiannnya tidaklah mencirikan clementine 4tahun yg lalu yg sehari-hari menggunakan dress dengan motif monoton hingga edward bosan setiap hari melihatnya.
Tatanan rambutnya, bentuk tubuhnya.

Namun belum usai ia mengagumi kecantikan mantan istrinya itu
Ia melihat foto terakhir , foto clementine dengan seorang laki-laki

Edward menggeram Marah

"Rugo kenapa kerjamu tidak becus seperti ini?, Kenapa hanya punggungnya yg nampak? Siapa lelaki ini?"

"Maafkan saya tuan tempat yang dituju nona clementine saat itu adalah VVIP Room disebuah restoran yg harus di booking jauh-jauh hari sebelum ingin kesana, namun saat keluar nona clementine hanya keluar sendiri jadi hanya foto itu yg bisa kami ambil"

Edward menyentuh dahinya tanda tidak puas dengan kerja Rugo
Namun informasi rugo selanjutnya yg mengatakan bahwa setelah 1 jam William sulivan keluar dari tempat itu
Dan setelahnya pergi ke tempat clementine menyuruh sopirnya membawakan sesuatu ke kedai coffee nya dan berlalu pergi membuat edward semakin bertanya-tanya.
                ***********
CLEMENTINE_

Clementine baru saja selesai menandatangani buku karyanya ketika seorang wanita paruh baya datang dan menggandeng alfa di sisi kanannya
Alfa berlari dan memeluk clementine

Dan berseru semangat ketika melihat clementine "Mommy"
Oh tuhan clementine amat sangat menyayangi Alfa anaknya darah dagingnya
Clementine lalu mengangkat tubuh Alfa dan menciumi setiap jengkal wajah alfa yg semakin hari semakin mirip dengan ayahnya
Ah ayah nya mengingat itu clementine merasa perih dan  hangat secara bersamaan
Perih karena mengingat masa lalu dan betapa ia merindukan lelaki itu
Hangat karena lelaki itu telah menitipkan benihnya hingga terlahirlah jagoan kecil yg amat sangat menggemaskan dan pintar tentunya yg selalu mengingatkan nya pada Edward, ya 'Edward Luciano Franklin'

"Sayang , apa hari ini kau tidak keberatan jika Alfa aku ajak ke kediamanku? Rencananya aku ingin mengajaknya menginap selama seminggu? Sekarang musim liburan , kakeknya sangat merindukan alfa, aku jamin si Bodoh itu tidak akan melihat anaknya, jika itu yg kau kawatirkan"

Suara wanita Paruh baya itu mengalihkan tatapan clementine dari wajah alfa
Clementine tersenyum lembut
"Tentu saja Mom, kau adalah neneknya alfa juga pasti senang bertemu Granpa'nya, mereka sudah seperti sekutu jika sedang bersama"
" Haahhaahahah"
Mariana dan clementine tertawa bersama mengingat kakek dan cucu sejoli itu mereka benar2 seperti coklat dan keju

"Mom"
Panggil alfa sedikit kencang

"Ah, maafkan kami sayang, ada apa Boy?

"Kalau aku pergi mom akan sendirian"
Hmmm alfa memang anak yg peka
"Ah jangan khawatir sayang, ahir pekan nanti mom akan menyusulmu, kau boleh bermain dan menginap di rumah granma dan granpa "

"Horrrrrrrreeee, thankyuu mom, i love you".
Seruu alfa dengan riang tak lupa sambil memeluk dan mencium clementine lalu berlari menggenggam tangan neneknya

Clementine lalu menghampiri mariana, memeluk dan meciumnya lalu mengucapkan selamat jalan dan terimakasih karena selalu memperhatikannya dan Alfa

"Oh dear, itu sudah kewajibanku, Alfa cucuku penerusku,  maafkan si Bodoh itu , yg telah memperlakukanmu buruk, dan ehm itu juga salahku karena memaksamu menikah dengan si bodoh tak tau di untung itu"
Ucap mariana dintelinga clementine agar tak di dengar oleh Alfa.
Clementine tersenyum dan menggeleng,
" Tidak mom jangan berkata seperti itu, itu sudah lama dan aku sudah memaafkan nya"

"Oh dear, andai saja kau adalah putri kandungku"

"Anggap saja begitu mom"
Jawab clementine sembari tertawa renyah.
Setelah mengantar Alfa dan mariana sampai depan lift, clementine mulai berkutit dengan buku2 yg harus segera di selesaikannya jika dia tidak mau melewatkan akhir pekan bersama alfa di kediaman Mariana.
Dia juga harus berbelanja ke supermarket sore ini untuk mengisi kulkas yg sudah mulai kosong.
Setelah berurusan dengan tumpukan buku ,Clementine bergegas siap2 ke supermarket, mengambil tas kecilnya dompet dan tak lupa handphone yg sudah ribut dengan beberapa notif sejak siang tadi.

Sesampainya di supermarket dengan cepat Clementine mengambil bebrapa bahan makanan, buah segar, sayuran serta camilan
Dia agak terburu2 karena tak mau terlalu berlama-lama di luar apartmennya dia selalu merasa di ikuti entah siapa, dia hanya tak mau diganggu rasa was2 selalu menghantui .

Sesampainya di parkiran clementine mengambil kunci mobilnya, namun sial kuncinya terjatuh tanpa sempat mengambil kunci , lengannya ditarik oleh seseorang dan mau tak mau clementine berbalik dengan spontan
Ia amat terkejut melihat sosok di depannya
Oh tuhan dia kah itu??? Benarkah ini?

**
Maafkan si amatir yg baru belajar nulis, jadi rada2 eh bukan rada2 tp amat sangat aneh ya hehe
Happy reading

falling In Love with you (Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang