Aku merasa bodoh Dipermainkan pusaran takdir, nyatanya sejauh apapun aku berlari hatiku tetap dalam genggamanku
Lagi-lagi aku terbangun dengan sejuta kupu yg mengepakan Sayapnya hanya untukmu
Setelah berkutat dengan beberapa pekerjaan hari ini ,Clementine sudah siap Dengan hanya memakai dress maroon yang di rasa cocok tidak terlalu mencolok ataupun kampungan untuk bertemu dengan edward.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Clementine Semi Dress maroon)
"Haaahhh..." Clementine menghela nafasnya panjang , sebelum memasuki lift Namun ia hampir saja terjungkal keblakang karena rasa kagetnya .
Betapa tidak sekian detik yg lalu bayangan Edward menduduki posisi pertama pencarian otaknya Dan sekarang lelaki ini ada di depannya
Oh shiit.. Sejenak ia terpesona dengan penampilan Edward, wajah yg di atas rata-rata, tubuh kekar dan pastinya banyak wanita yang mendambakan pasangan seperti Edward, Tapi akhirnya clementine kembali sadar, otaknya berputar cepat, kenapa Edward bisa tau alamatnya? Dan apa, apa dia tau keberadaan Alfa? Putranya Sesuatu serasa mengaduk perutnya, perasaan panik menjalari tubuhnya.
Namun suara Edward mengintrupsi pemikiran-pemikiran Clementine yang sudah mulai sedikit Panik.
"Bagus, kau sudah siap?.. kenapa wajahmu seperti melihat hantu? Kau Heran kenapa aku tau tempat tinggal mu?" Edward terkekeh "aku harap kau tak lupa siapa aku..cley, atau jangan-jangan ekspresi shock mu itu karena terkejut ada lelaki tampan di depanmu " Edward mengedipkan sebelah matanya Menggoda dan dengan senyum miring khas devilnya Clementine mendengus, see kadar sifat sombong dan percaya diri berlebihan laki-laki didepannya ini benar-benar belum berkurang sedikitpun.
"Tentu aku tidak terkejut kenapa kau tahu tuan Franklin yg tau segalanya,"Clementine menekankan kata segalanya "Dan kau tampan? Aku rasa security di gedung ini lebih tampan darimu" Clementine meringis dalam hati , mengingkari bahwa bebrapa saat yang lalu ia memang mengagumi ketampanan edward yg belum luntur.
Edward menaikan sebelah alisnya , sejak kapan clementine yang selalu ciut nyali berubah menjadi macan betina? Dan Security di gedung ini lebih tampan? Hell apa dia sudah hilang pesona atau Clementine sudah rabun ? Ia lalu menatap tajam perempuan didepannya. Sungguh hanya dengan dress polos dan tidak terbuka ini, Clementine malah terlihat menantang dengan lekukan tubuh pinggang yg kecil dan pinggul yang melebar membuat edward memikirkan Hal-hal yg tak pantas di kepalanya.
" Matamu Akan juling jika terus memandangiku seperti itu tuan franklin" Rahang edward mengeras, ia tak suka mendengar panggilan itu keluar dari mulut clementine.
Clementine lalu memasuki lift , ia sudah pusing jika terus melanjutkan percakapan tak penting dengan edward, terlebih lagi ia ingin pertemuannya cepat selesai.
Tidak ada perbincangan apapun di dalam lift, mereka tampak sibuk dengan pemikiran masing-masing.
Dan di depan gedung sudah ada sopir dan mobil Yang siap mengantar kemana tujuan mereka malam ini.