Taeyong Hyung

184 24 1
                                    

"Jisoo..."

Cepat-cepat aku menoleh kearahnya yang kini kembali duduk.

"Saranghae".

Satu kata lagi yang membuatku harus membuka mataku lebar-lebar. Aku sedikit tidak percaya dengan apa yang kudengar.

"Yong...".

"Maafkan aku! Aku memang belum mengingat semuanya. Tapi entah kenapa saat aku melihatmu aku merasakan perasaan yang berbeda".

Aku terdiam hening mencerna ucapan Taeyong. Tiba-tiba Taeyong  memutar badannya menghadap kearahku sambil menangkupkan kedua tangannya diwajahku.

Aku tertegun saat tatapan kami berdua bertemu. Wajahnya saat ini tepat berada didepan wajahku. Hanya berjarak beberapa centi. Bahkan hembusan nafas lembutnya terasa segar menyapu wajahku. Jantungku berdetak tak beraturan.

"Kim Jisoo dengarkan aku. Sepertinya dulu aku sangat mencintaimu. Aku tidak ingat seberapa besar cintaku padamu dulu. Tapi saat ini aku merasakan itu. Kalaupun nanti aku tidak bisa sembuh dari amnesia yang menyiksaku ini. Aku tetap akan mencintaimu. Dan mungkin cintaku akan lebih besar dari cinta Taeyong-mu yang dulu".

Aku nyaris tak bernafas mendengar pernyataan Taeyong  yang terdengar begitu serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku nyaris tak bernafas mendengar pernyataan Taeyong  yang terdengar begitu serius. Bagaimana bisa Taeyongku yang kekanakan bisa menjelma menjadi seorang Taeyong yang romantis dan dewasa. Terulum senyum dari bibirku. Bersamaan dengan itu air mataku luruh kembali.

"Taeyong...".

"Percayalah padaku".

Dia mengusap lembut air mataku sambil tersenyum menampakkan mata sipitnya yang tinggal segaris.

"Sudah.. Jangan menangis !". Sahutnya lagi. Aku mengangguk.

"Hahhh...aku lelah, boleh aku tidur disitu?". Sahutnya lagi sambil menunjuk pahaku yang tertutup celana jeans berwarna biru. Aku mengangguk.

"Istirahatlah disini!!".

Aku menepuk-nepuk pahaku menyuruhnya meletakkan kepalanya dipahaku.

Tanpa banyak bicara. Dia membaringkan tubuhnya diatas rerumputan sedangkan kepalanya bertengger diatas pahaku.

Aku memandangnya sambil mengusap surai pirangnya  lembut. Lagi-lagi dia menghentikan aktifitas tanganku.

Dia menggenggam tanganku dan meletakkannya didadanya. Aku merasa Taeyongku sudah kembali. Sikapnya masih sama dengan yang dulu.

"Jisoo".

"Ya".

"Neomu yeppeo!".

"Kau banyak bicara! Cepatlah tidur!". Aku mendelik kearahnya.

Sambil tersenyum dia memejamkan mata imutnya. Sedangkan aku sibuk menatap wajah tampannya.


******Perahu Kertas *********


Perahu Kertas -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang