Part 8

622 92 8
                                    

"Oh iya, Jungkook tidak datang?" Mereka semua hanya menggelengkan kepalanya pertanda Jungkook memang tidak datang.

"Bocah itu mau sampai kapan ia terus seperti itu. Dia selalu menghilang begitu saja" seru Jin di sela-sela makannya.

"Sudahlah hyung, mau sampai kapan kalian terus membicarakannya. Dia memang sudah seperti itu, jadi kita biarkan saja dulu sampai ia tenang" Kata Suga.

"Tapi sampai kapan Yoongi-ya? Sampai kapan kita membiarkannya terus seperti ini? Ini sudah 4 tahun ia seperti ini, tapi ia tetap saja tidak mau berubah. Kita harus menghentikannya sebelum ia terluka lebih dalam lagi" kata Jin.

Author POV

Yang lainnya hanya terdiam mendengar perkataan Jin yang menurut mereka benar. Mereka diam bukan karena mereka tidak peduli terhadap Jungkook. Mereka juga peduli terhadap Jungkook sahabatnya dan mereka setuju dengan apa yang dikatakan Jin itu. Tapi apa yang bisa mereka lakukan lagi mengingat mereka sudah pernah mencoba berbagai cara seperti mendekatkan Jungkook dengan salah satu yeoja cantik di sekolah mereka itu. Tapi hasilnya tidak membuahkan hasil yang baik. Jungkook justru malah tidak peduli dengan yeoja tersebut dan dengan terang-terangan menolak yeoja itu di depan umum. Bayangkan betapa malunya yeoja tersebut di tolak oleh namja es seperti Jeon Jungkook di depan umum. Setelah itu yeoja tersebut tidak pernah menampakkan wajahnya lagi di depan Jungkook. Sudah banyak yeoja yang menyatakan perasaan mereka kepada Jungkook dan berakhir dengan kekecewaan yang mereka terima karena di tolak oleh Jungkook. Sejak saat itulah mereka tidak pernah lagi mencoba hal konyol seperti menjodohkan Jungkook dengan yeoja-yeoja di sekolahnya itu lagi mengingat hasilnya akan sama saja pikir mereka.

Tapi meskipun mereka tidak melakukan itu lagi tetap saja masih banyak yeoja di sekolah itu yang masih saja mengejar-ngejar Jungkook tanpa lelah.
Hingga pada saat ini Jungkook berada di atap sekolah untuk menenangkan diri selain dari masalahnya Jungkook juga menenangkan diri dari kejar-kejaran para yeoja itu.

Ya disinilah Jungkook berada di atap gedung sekolah. Semenjak hari itu Jungkook lebih sering menyendiri di atap sekolah untuk menenangkan pikirannya dari berbagai macam masalah seperti saat ini. Pikirannya penuh dengan memori-memori kebersamaannya bersama iyeon.
Hingga tidak terasa bening-bening kristal itu terjatuh dari kedua pelupuk matanya. Ya saat ini Jungkook tengah menangis setelah sekian lama ia mencoba untuk menahannya kini tumpah begitu saja. Sudah lama ia menahan rindu kepada Jiyeon dan mencoba untuk tegar, tapi percuma saja jika rasa sesak itu terus menyerangnya. Biar bagaimanapun juga ia hanyalah sebuah manusia biasa yang sudah tidak bisa menahan sesak di dadanya yang membeludak. Oleh karena itu saat ini Jungkook ingin menumpahkan semua rasa sesak yang sudah ia coba tahan selama 4 tahun ini. Ia menangis sejadi-jadinya dan merongoh saku celananya dan menemukan selembar foto dirinya dengan seorang yeoja cantik berusia 17 tahun yang sangat dicintainya sampai saat ini.

 Ia menangis sejadi-jadinya dan merongoh saku celananya dan menemukan selembar foto dirinya dengan seorang yeoja cantik berusia 17 tahun yang sangat dicintainya sampai saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa tangannya mengusap wajah yeoja yang tengah tersenyum di dalam foto itu dengan wajah yang sudah dipenuhi oleh air mata miliknya.
Ia mengusap wajah itu dengan perasaan getirnya. Betapa ia sangat merindukan sosok yang ada di dalam foto itu.

CRYING [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang