Part 7

634 94 10
                                    

Ya, ketiga pria itu ada Park Jimin, Kim Taehyung dan satunya lagi adalah Jeon Jungkook. Setelah hampir tiga tahun mereka berbeda kelas sekarang mereka justru kembali dipertemukan dalam kelas itu.

"Tae" panggil Jimin memanggil sahabat sebangkunya itu.

"Mwo?" Kata Taehyung dengan sedikit kesal.

"Lihat itu?" Kata Jimin menunjuk ke kursi paling pojok dekat dengan jendela.

"Memangnya disana ada apa?" Tanya Taehyung.

"Karena itu lihatlah kesana bodoh" suruh Jimin mulai kesal dengan Taehyung.

"Aish... Aku tidak bodoh, dasar pendek" cibir Taehyung mulai kesal pada Jimin yang menggangu tidurnya.

"Karena itu lihatlah jika kau tidak ingin aku memanggilmu bodoh"

"Dan jangan memanggilku pendek hanya karena kau jauh lebih tinggi dariku" sambung Jimin mendumel mentang-mentang tubuhnya lebih kecil Taehyung bisa menghinanya begitu saja.

"Baiklah, baiklah maafkan aku. Aku berjanji tidak akan pernah memanggilmu dengan nama itu lagi" Taehyung tersenyum memamerkan senyum kotak miliknya kepada Jimin yang kesal karena dirinya.

"Tapi kau sudah selesai kan? Jadi ada apa kau menyuruhku melihat ke belakang?" Sambung Taehyung.

"Itu lihatlah Jungkook si pangeran es kita. Sampai kapan dia akan terus seperti itu" Jimin merasa tidak tega melihat Jungkook yang terus menatap orang-orang dengan pandangan datar dan dinginnya. Itu seperti bukan Jungkook yang ia dan teman-temannya kenal.

"Mana ku tau" jawab Taehyung.

"Bisa tidak kau serius sedikit saat ku tanya. Aku kasihan melihat Jungkook terus seperti itu. Dia terlalu dingin, bahkan kepada kita juga" kata Jimin yang lagi-lagi di buat kesal oleh Taehyung hanya bisa menahan emosinya. Sebenarnya teman macam apa dia ini disaat temannya seperti ini dia justru terlihat seperti tidak perduli pikir Jimin yang jengkel dengan sifat Taehyung yang menyebalkan.

"Lantas aku harus apa? Kau tau sendiri jika dia sedang patah hati" jawan Taehyung.

"Aku tau, tapi mau sampai kapan? Aku kasihan padanya Tae. Aku kasihan melihatnya terus menyiksa dirinya sendiri" sahut Jimin.

"Biarkan saja, nanti juga dia akan berhenti jika dia sudah merasa lelah"

"Eoh, kau mau kemana Kook-ah?" Tanya Jimin yang melihat Jungkook berjalan keluar kelas dan tidak menggubris ucapan Taehyung.

"Bukan urusanmu, kalian semua terlalu berisik" kata Jungkook dingin dan melanjutkan langkahnya meninggalkan kelas.

Jimin menutup mulutnya ketika mendengar kata-kata Jungkook yang begitu dingin padanya. Apa salahnya ia hanya bertanya sebagai seorang sahabat apa itu salah pikirnya.

"Kau lihat, dia bahkan menjadi terlalu dingin bahkan pada temannya pun ia terlihat begitu ketus. Sampai kapan? Sampai kapan dia akan seperti itu?
Ini sudah 4 tahun berlalu dan dia masih belum bisa melupakan Jiyeon Nunna" Jimin menundukkan wajah sedihnya ketika melihat perubahan Jungkook yang semakin lama semakin tidak bisa terkendalikan.

Taehyung menepuk punggung sahabatnya dan berucap.
"Sudahlah biarkan saja. Nantinya dia juga akan lelah sendiri. Kau tau akupun juga kasihan padanya, tapi lihatlah dia justru semakin menjadi di saat kita membujuknya. Aku juga penasaran dia akan kemana setelah ini, karena setiap kita tanya dia mau kemana dia selalu menjawab itu bukan urusanmu" kata Taehyung panjang lebar sambil merangkul bahu Jimin.

CRYING [ END ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang