2

24 5 0
                                    

Hari terus berganti

meninggalkan semua kisah yang ada begitupun kisah gue dengan Kevin , gue bertekat untuk melupakannya. Gue udah cukup kecewa dengan semua ini.

Setiap kali gue berdoa, mendoakannya untuk kembali bersama gue lagi seperti dulu tapi itu semua tak mungkin.

Gue memang mencintai Kevin, tetapi tak pernah Kevin jujur akan rasa sayang dan cintanya kepada gue, selalu Dito yang bilang kepada gue setiap kali Kevin curhat kepadanya.

Gue bingung dengan semua ini, mencintai seseorang tanpa sebuah kepastian yang pasti.

Setiap malam setiap ada kesempatan gue berdoa dan menangis, akankah cinta gue padanya akan kembali seperti dahulu menjalani hari-hari dengan penuh canda maupun tawa. Cinta ini membunuh gue...lo adalah mimpi yang takkan pernah gue gapai.

Sebentar lagi liburan semester tiba, 6 bulan sudah berlalu. Sebenarnya momen-momen itulah yang selama ini gue tunggu.

Karna liburan sekolah Kevin pasti pulang ke Jakarta dan ada kemungkinan kita akan bertemu lagi.

Tetapi , mendengar kabar kalo Kevin pasti akan pulang ke Jakarta hati gue biasa saja. Tidak ada getaran-getaran seperti dulu saat gue bersamanya, mungkin

karena selama 6 bulan ini gue sudah terbiasa tanpanya, yaa meskipun awalannya gue sangat terpukul dan kecewa juga sedih.

Tapi sekarang gue sudah mempunyai seseorang yang bisa menggantikan hati Kevin di hati gue yaitu Arka sudah 6 bulan juga gue mengenalnya.

Arka datang di kehidupan gue ketika hati gue sedang hampa dan kosong tanpa arah. Dia menyembuhkan luka di hati gue, awalnya gue memang tak bisa melupakan Kevin karna bagaimanapun juga Kevkn akan selalu tinggal di hatigue.

Saat kepergian Kevin, Arka lah yang selalu menemani hari sepi gue selama 6 bulan gue mengenal Arka, bagi gue dia adalah seorang cowok yang baik , pengertian, dan sabar.

Sudah 3 kali Arka menyatakan perasaannya padaku , tetapi tak pernah gue jawab gue hanya bilang kepada Arka kalo gue masih mengejar sesuatu.

Arka pun mengerti, walaupun dia tak pernah tau gue masih menunggu seseorang , yaitu Kevin. Dan Arka masih setia menunggu hati gue.

Dan gue pun janji akan menjawabnya, gue menerima cintanya atau tidak saat ulang tahun Arka nanti.

Pagi di sekolah, 

“besok kita bagi rapot Cal.” Kata Felisya  sahabat gue

“iya , gue takut nih jadinya masuk jurusan apa Fel.”

“udah yakin lo pasti IPA. “

“yaa mudah-mudahan aja kalo kita bisa satu kelas lagi, lo IPA dan gue juga.”

“amiin.”

“haaai semua.” Sapa Dito sambil duduk di sebelah gue

“apaan si za, JB JB aje.” Kata gw

“hahaha.... lagi ngomongin apaan si? Serius amat?” Dito tertawa pelan

“jurusan za...” kata Gw 

“oh gitu yaa... lo pasti mah IPA, kalo gue sih maunya IPS.”

“yaa amin-amin mudah-mudahan kita masuk yaa.” Kata gw

“iyaa amin .” kata mereka berdua

“eh Cal, btw gimana perasaan lo sekarang sama Kevin?”tanya Dito ke gw

“yaaah, lo ngomongin Kevin lagi.” Jawab gue lemes

“dia selau nanyain keadaan lo sama gue Cal, ya gue jawab lo baik. Kevin juga bilang kenapa dia gak nembak lo. Katanya dia , dia gamau nyakitin lo lagi emangnya lo mau pacaran jarak jauh sama Kevin? Kevin takut lo nolak dia, kalopun lo nerima dia, kasian elo nya Kevin gak pernah ada di samping lo . lo tau kan Amrik gimana? Dia pulang juga pas liburan.”

“yaaa.. gue tau. Status menurut gue gak penting. Yang gue mau komitmen Dit. Kepastian. Dia sayang sama gue tapi dia gak pernah bilang ataupun jujur sama persaannya sama gue. Gimana gue mau percaya sama dia, bisa aja kan dia pacaran disana atau udah punya cewek pengganti gue? Gue yakin Dit. lagian 6 bulan udah berlalu. Gue mungkin bisa lupain dia, tapi gue gak akan bisa ngelupain semua kenangan tentang kita”

“oh iya, liburan dia kesini Cal. Dia pengen ketemu sama lo.”

“gue gamau lah Dit, udah cukup yang dulu2 gue gamau nantinya keinget dia lagi. Sekarang gue udah punya yang lain, meskipun gue belum jadian sama dia. Tapi kita udah deket semenjak Kevin ninggalin gue.”

“siapa?” tanya Dito

“Arka namanya Dit, dia ganteng putih jago main basket dan juga jago futsal.” Kata Felisya  yang menambah pembicaraan suasana menjadi semakin hangat

“serius lo Cal?” tanya Dito tak percaya

“iya, gue serius dan suatu saat kita pasti akan jadian.” Kata gw padanya

“jujur nih gue Cal sama lo Kevin disana banyak yang nembak dan banyak yang sukain. Lo mau tau semua cewek yang nembak dia banyak, terus dia tolak. Adapun anak SD nembak dia, dan katanya mirip sama lo.”

“terus di terima?” kata Felisya yang duduk di samping gw sembari membaca novel 

“gue belom tau kabarnya. setau gue sih dia belum jawab mau nerima tu cewek apa enggak.”
# Bel pun berbunyi

Jangan lupa Vote and Coment

Why did you goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang