Taehyung POV
"Tadi kamu telfon..."
"Aku memang menelfon, terus?" Cewe yang bernama Nayeon ini memanyunkan bibir nya dengan sangat lucu, tega tak tega sepertinya aku harus memberitahukan apa yang dia tidak sadari daritadi.
"... Itu di loudspeaker..." Ucap ku dengan suara terendah ku, di sekeliling kami sudah banyak yang memperhatikan daritadi, aku yang tidak suka perhatian hanya bisa pasrah dengan tatapan ibu-ibu dan bapak-bapak yang memancarkan laser dari mata mereka.
"......" Nayeon yang baru mencerna maksud perkataan ku langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ku lihat Nayeon membalik tubuhnya memunggungi ku dan sayang sekali sepertinya ia jarang berbohong, sangat kentara dia sedang pura-pura tidur sekarang.
Aku yakin dia sangat malu sekarang, jadi kubiarkan saja. Sepanjang jalan aku hanya bisa tersenyum mengingat kejadian tadi, sungguh, tingkah polos nya sangat menggemaskan!
-skip-
Metromini yang kami tumpangi sudah sampai di halte dekat kampus kami, aku menyenggol Nayeon untuk membangunkan dari "tidur" nya.
"Kita sudah sampai, Anak eomma tersayang~" Lidah ku terlalu gatal untuk tidak menjahilinya, satu senyuman lepas lagi dari mulutku, sungguh aku bukan orang yang mudah tertawa atau tersenyum setulus ini.
Tiba-tiba dari sebelahku, Nayeon langsung berdiri dan berlari menjauhiku.
Apakah dia marah? Oh tuhan aku dalam masalah.
Nayeon POV
"Kita sudah sampai, Anak eomma tersayang~" Suara berat itu mebuat ku bangun dan langsung sesegera mungkin aku mengangkat pantat ku dari kursi metromini dan berlari ke arah gerbang. Rasanya urat malu ku sudah putus saat bersama Taehyung.
"Nayeon!" Rasa keget dan memang keadaan kaki ku yang terkadang suka hilang kendali akibat kecelakaan waktu aku kecil menyebabkan aku tersandung kaki ku sendiri dan terjatuh.
Yap! Nasibku ini memang benar-benar mengenaskan, belum hilang rasa maluku akibat kejadian di metromini dan sekarang aku terjatuh di trotoar jalan dengan posisi yang tidak ada anggun-anggun nya sama sekali seperti di drama.
Sebenarnya kaki ku terasa sangat perih, tapi rasa perih itu terkalahkan dengan rasa maluku, ku paksakan saja berdiri.
"Nayeon kaki mu berdarah?!" Tanpa ku sadari Taehyung sedang duduk di depan ku dengan muka cemas mengamati luka ku.
"Gapapa ko Tae, hanya luka kecil hehehe" Ku keluarkan senyum kaku ku, berharap dia berjalan duluan dan menganggap tidak melihat kejadian memalukan ku tadi.
Tiba-tiba Taehyung membuka jas hitamnya dan menaruhnya diatas puncak kepala ku.
"Sini naik" Apa yang ada di pikiran cowo satu ini? sekarang ia malah berjongkok didepan ku. aku mengerti kalo dia ingin menggendongku seperti drama korea yang sering ku tonton. Tapi ayolah, aku bukan perempuan selemah itu!
"Aku bukan mencoba merayu mu bak laki-laki yang ada di TV, aku hanya khawatir luka mu bisa robek lebih lebar nona..."Ucap Taehyung sambil menatap mataku tajam, lalu dia berbalik menghadap depan lagi.
"Luka mu benar-benar terletak di Popliteal (re: lutut) dan berdekatan dengan Caput fibula (re: Ujung tulang kering) jadi kemungkinan besar bisa makin lebar jika kau paksakan berjalan Nona Nayeon" Aku masih meragu, sudah banyak orang yang lewat dan memperhatikan kami dari tadi.
"Aku tidak menawarkan 2 kali, oke?" Suara Taehyung terdengar sudah kesal dan aku jadi bimbang karena penjelasan Taehyung juga masuk akal berdasarkan letak anatomi, untung saja tadi malam ku sempat membaca atlas anatomi.
Ku telan rasa malu ku bulat-bulat dan mulai memeluk leher Taehyung agar dia bisa lebih mudah menggendongku.
"Nah begitu dong, Nona yang pintar!" Tawa kecil Taehyung tak luput dari telingaku.
"Lalu Jas mu ini untuk apa Tae?"Tanyaku sambil memegang jas Taehyung yang masih tersampirkan di kepala ku.
"Untuk menutupi wajahmu, ku pikir itu bisa meredakan rasa malu mu" Jawab Taehyung santai.
Entah kenapa perhatian Taehyung membuat detak jantungku berdegup kencang dan pipi ku mulai memanas, tanpa sadar, ku benamkan wajah ku di punggung Taehyung, ku takut dia bisa melihat betapa merahnya pipi ku saat ini.
"YAK TAEHYUNG AKU JADI TAMBAH MALU SEKARANG" Entah mengapa suaraku sedikit meninggi saat ku buka mulutku, setelah mengambil nafas dalam ku pelankan suaraku "maafkan aku yang merusak pagi mu yang indah ini, merepotkan mu dengan tindakan-tindakan bodoh ku" ku berdecak sebal karena kecerobohan ku sangat-sangat beruntun pagi ini.
Sungguh rasanya aku ingin menangis karena malu, padahal Taehyung adalah teman pertama ku di universitas dan kami hanya baru berkenalan beberapa menit yang lalu.
"Berhenti menyalahkan dirimu sendiri, kamu sama sekali ga merepotkanku nay" Degupan jantung ku makin cepat dan rasanya sedang berpacu dengan mobil F1.
"KALIAN YANG DISANA CEPAT MASUK, KITA SUDAH HAMPIR TERLAMBAT!!!" Teriak seorang lelaki yang berpakaian sama seperti kami, sepertinya ia juga peserta Ospek seperti kami. Dan dia menunggu kami untuk melewati gerbang bersama dengan tatapan yang sulit ku artikan.
"Nay kalo aku lari, kamu kesakitan ga?" Aku langsung menggeleng kepalaku cepat. Taehyung pun sedikit berlari ke arah gerbang, sambil sesekali menanyakan keadaan ku.
Dalam hatiku sungguh menyesal memakan 2 box pizza tadi malam, pasti aku berat seperti babi sekarang...Im Nayeon pabbo!
Author note:
Maafin ya udah lama ga update (I'm like TT), karena kuliah semester 4 ini sangat lah padat seperti kursi penonton Wings Tour :"), Semakin banyak yang komen, semakin semangat aku nulisnya hehehehe. Salam ARMY dan ONCE!
YOU ARE READING
ADIK TINGKAT
FanfictionNayeon adalah seorang gadis biasa kelahiran tahun 1995, dia sudah menjadi mahasiswi perkuliahan kedokteran semester 3. Kehidupan nya mulai berubah saat sekelompok laki-laki secara bersamaan menaruh perhatian kepadanya. Parahnya lagi geng itu adalah...