EPILOG

102 9 0
                                    

Sudah lima tahun sejak Fay dan Hans pergi berlibur ke Jepang waktu itu.

“Mama, aku ikut ya ke pesta pernikahan teman Mama,” ucap seorang gadis cilik cantik yang sedang menggandeng tangan ibunya.

“Iya dong. Kamu pasti ikut.”

Viola Anastasya Keirina. Gadis cilik berusia lima tahun itu adalah anak dari Fay dan Hans.

Fay belum bekerja saat ia sedang mengandung Viola. Dan saat Viola lahir, ia mengurusinya full time sampai usianya menginjak tiga tahun.

Setelah Viola sudah bisa ditinggal, ia dititipkan ke orang tua Fay. Sebenarnya ia tidak mau merepotkan orang tuanya, tapi mamanya memaksa untuk menjaga Viola selama Fay bekerja. Dan akhirnya Fay setuju.

Kini dirinya sudah bekerja di rumah sakit ternama dengan menyandang gelar S.Jp.

Saat ini ia sedang berada di perjalanan untuk menitipkan Viola ke rumah orang tuanya.

Dan tak lama kemudian, ia sampai. “Hati-hati ya, Mah. Viola sayang Mama.”

Fay mencium kening Viola dan mencium pipi mamanya. “Mah, aku berangkat ya.”

“Iya, Nak. Hati-hati di jalan.”

[Destiny]

Pesta pernikahan teman Fay itu sangat megah. Suasananya sangat romantis. Fay dan Hans memberikan selamat kepada temannya itu dan duduk di kursi yang sudah ditempati oleh Kezra dan suaminya.

“Hai, Zra. Cindy mana?” tanya Fay sembari duduk. Sementara Hans menaikkan Viola ke kursi di sampingnya.

“Ih, Papa, aku bisa duduk sendiri tahu.”

Hans tertawa. “Iya deh. Anak Papa sudah besar ya.”

Kezra dan suaminya ikut tertawa. Lalu Kezra menjawab pertanyaan Fay, “Dia ada ujian besok. Jadinya dia nggak mau ikut.”

“Oh gitu,” jawabnya singkat.

Fay dan Hans pergi sebentar untuk mengambil makanan. Ia menitipkan Viola kepada Kezra.

Tiba-tiba seseorang menumpahkan minuman panas dan tak sengaja mengenai
tangan Kezra.

Orang itu langsung meminta maaf. “Maaf. Saya nggak sengaja.”

Kezra mencoba tersenyum meskipun tangannya sangat perih. “Nggak apa-apa kok. Tenang saja.”

“Tap…”

“Nggak apa-apa. Sumpah deh.”

Orang itu meminta maaf sekali lagi lalu pergi dari hadapan Kezra.

Suami Kezra menatap khawatir istrinya. “Kita ke dokter ya, Zra.”

“Aku nggak apa-apa, Mas.”

Viola yang melihatnya langsung berbicara. “Tante, luka tante harus diobati. Ayo ikut Viola ke
toilet.”

Kezra dan suaminya memandang bingung ke arah Viola. Namun, ia tetap mengikutinya.

“Basuh luka tante di air mengalir.”

Kezra menurutinya. Setelah membasuhnya, Viola mengeluarkan sapu tangan dari tas kecil yang ia bawa sejak datang ke pesta ini. Ia mengusapnya dengan lembut.

Lalu, ia mengeluarkan sebuah krim antibiotik dan memberikannya ke tangan Kezra yang terkena minuman panas tadi. Habis itu ia membungkusnya dengan sapu tangan yang lain, karena ia tidak memiliki perban.

“Nah, selesai. Nanti luka tante bakal sembuh kok,” ucapnya sembari tersenyum manis.

Kezra memandang takjub ke arah Viola. “Kamu bawa krim antibiotik itu kemanapun kamu pergi, Vi?”

Viola mengangguk mantap. “Aku juga bawa obat yang lain kok. Papa yang ajarin aku.”

Kezra hanya tersenyum. Ia kembali lagi ke mejanya. Ternyata sudah ada Hans dan Fay.

“Tangan lo kenapa, Zra?” tanya Fay tampak khawatir.

“Ketumpahan minuman panas tadi. Untungnya Viola sudah obatin gue.”

Fay tersentak. Lalu ia memandang Viola yang tengah memakan kue yang dibawa Fay.

“Kamu obatin tante Kezra, Vio?”

Viola menoleh ke Fay dan mengangguk. “Papa yang ajarin aku, Mah. Waktu itu tangan aku ketumpahan air panas dan Papa obatin sambil ajarin aku.”

“Anak lo keren deh. Wajar sih. Orang tuanya kan sama-sama dokter hebat. Dokter bedah dan dokter jantung. Uh, keluarga dokter,” ucapnya sembari tertawa.

Dan mereka pun tertawa mendengar ucapan Kezra. Mereka segera bercengkerama
dengan sangat lama.

Saat sedang bercengkerama, Fay berbicara di dalam hati. ‘Terima kasih Tuhan. Kau telah mempertemukan aku dengan seseorang yang sangat baik dan
menyayangi aku. Dan kau juga telah mewujudkan mimpiku. Thanks for all, God.’

Dan Hans pun juga berbicara di dalam hatinya, ‘Fay, selamanya aku nggak akan pernah buat kamu kecewa. Kamu adalah anugerah untukku. Terima kasih, Tuhan, kau telah mempertemukan aku dengan dia. Seorang gadis yang kuat dan selalu tegar menghadapi semua masalahnya.’

[Destiny]

Percayalah Tuhan akan memberikan sesuatu yang lebih baik saat kamu kehilangan sesuatu yang berharga itu.

Selalu berdoalah kepadanya.
Tuhan tahu apa yang terbaik untuk umatnya.

TAMAT

A/n
Huaa tamat😂 Singkat ya? Sengaja wkwk.

Maaf kalo kurang banget dapet feelnya. Cause, this is my first story with genre romance😂

Terima kasih buat yang ngevote:)

Dan edukasi kedokteran yang diceritakan, saya baca dari beberapa sumber di internet. So, kalo mau jadi dokter siap-siap dengan kuliah yang panjang😂

Fighting, Guys!

11.6.18
05.15

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang