FELIX telah memikirkannya matang-matang. Ia akan menikahi Fay. Namun, ia akan melamarnya dahulu.
Tanpa pemberitahuan, Felix datang ke rumah Fay saat sebelumnya ia menghubungi Fay apakah ia ada di rumah. Dan untungnya Fay dan keluarganya sedang ada di rumah.
“Selamat siang, Tante, Om,” ucap Felix dengan sopan saat Fay mengajaknya masuk.
“Selamat siang. Kamu Felix ya?” tanya mama Fay dengan ramah.
Felix tersenyum. “Iya, Tante.”
Mama Fay membawa Felix untuk bergabung bersama mereka. “Fay sudah cerita banyak tentang kamu lho.”
Papa Fay menimpali, “Iya. Dia selalu bercerita setiap hari tentang kamu. Fay benar-benar mencintai kamu, Lix,” ucap papa Fay diselilingi tawa.
Pipi Fay merona. “Papa! Nggak perlu cerita ke Felix.”
“Kenapa? Kamu malu ya?”
Pipi Fay semakin memanas. Bagaimana bisa papanya sendiri membuat dirinya menjadi setengah mati malu, karena perkataannya?
“Begini Tante, Om, saya datang ke sini karena ingin melamar Fay,” ucap Felix dengan serius.
Dan keheningan menyambut setelahnya. Tidak ada yang membuka suara. Namun,
tak lama papa Fay membuka mulutnya. “Kamu serius? Kamu benar-benar bisa menjaga Fay?”Felix mengangguk mantap. “Saya akan menjaganya dengan nyawa saya, Om.”
Mama dan papa Fay tersenyum bahagia. “Kami menyetujuinya,” ucap mama Fay mewakili saat sebelumnya mereka saling bicara dengan tatapan mata.
Felix tersenyum bahagia. “Terima kasih, Om, Tante, saya berjanji akan membuat Fay selalu bahagia.”
Fay langsung memeluk Felix tanpa mempedulikan bahwa orang tuanya ada di ruangan yang sama dengan dirinya.
[Destiny]
Fay sedang didandani oleh perias yang ia sewa. Disampingnya ada Kezra yang menemaninya.
“Wah, nggak nyangka gue, sahabat gue mau nikah. Sama artis lagi. Pasti fansnya Felix pada cemburu tuh.”
Fay tertawa. “Lo kan juga fansnya. Lo nggak cemburu?” tanya Fay bercanda.
“Eiyy… gue nggak segitunya mengharapkan artis untuk jadi suami gue.”
Fay hanya tertawa menanggapi Kezra.
[Destiny]
“Saat ini kalian sedang melihat siaran langsung pernikahan Felix Leonathan Keizaro. Sebelumnya Felix telah menyebutkan beberapa kali tentang kisah
asmaranya dengan seorang dokter muda yang identitasnya masih ditutupi. Namun, saat ini kita akan tahu dokter muda itu,” ucap reporter yang sedang berdiri di dalam ruangan pernikahan Felix.Fay memasuki ruangan dengan tepukan tangan meriah. Ia menggunakan gaun putih panjang yang tembus pandang di bagian lengannya.
“Wah, calon istrinya sangat cantik. Mereka terlihat cocok bukan?” kata reporter itu lagi.
Fay dan Felix berdiri di depan pendeta.
Felix mengucapkan janji pernikahannya dengan lantang. Tanpa gemetaran, Felix selesai mengucapkannya.
Tepuk tangan meriah dan flash kamera memenuhi gedung pernikahan ini. Felix memakaikan cincin pernikahannya ke jari manis Fay. Lalu ia mencium kening Fay sangat lama.
[Destiny]
Malam haripun tiba. Pesta pernikahan telah usai sejak dua jam yang lalu. Kini mereka sudah berada di dalam apartemen milik Felix.
“Aku nggak nyangka ternyata cowok nyebelin yang buat aku bete dulu, sekarang jadi suami aku,” ucap Fay kepada Felix yang duduk di sampingnya.
“Nyebelin? Aku nyebelin?” tanya Felix menaikkan sebelah alisnya.
Fay mengangguk dengan tampang tak berdosa. Felix memelototkan matanya.
Dengan tiba-tiba ia menjatuhkan tubuh Fay di atas ranjang. Saat ini ia tengah berada di atas Fay. Memandangnya dengan senyuman memikat. “Your mine, my lady.”
[Destiny]
Fay bangun lebih dulu. Ia sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
“Sayang, kamu nggak kerja?” tanya Fay ke kamar setelah ia selesai menyiapkan sarapan.
Felix menggeliat. “Lima menit lagi aku bangun.”
Fay tersenyum. Ia menarik selimut Felix. “Nanti kamu telat lho.”
Felix menyerah. Ia bangun dan menggosok matanya. Dan saat ia berdiri, ia mencium bibir Fay, lalu berucap, “Ini hukuman, karena kamu nggak ngebolehin
aku tidur lima menit lagi.” Dan Felix tersenyum.“Dasar modus. Mandi dulu sana.”
Felix memeluk Fay. “Mandiin.”
Fay langsung menjitak kepala Felix pelan. “Mandi sendiri sana. Kayak anak kecil ih.”
Felix semakin memeluk Fay. “Ah, jahat. Masa aku dijitak.”
“Tau ah.”
Felix melepaskan pelukannya. “Ih, ngambek. Iya aku mandi. Tunggu aku di meja makan,” ucapnya, lalu sebelum Fay beranjak ke meja makan, Felix mencium bibirnya lembut.
[Destiny]
12.05.18
06.22
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Romance"Aku tidak tahu mengapa Tuhan menyatukan dan memisahkanku dari dia. Tapi, karena hal itu aku menyadari ada seseorang yang selalu menungguku." -Fay "Betapa bodohnya saat aku memutuskan untuk meninggalkan dirinya. Tolong ingat perkataanku, pikirkanlah...