Hah... ternyata benar dugaan gue kalau rooftop adalah salah satu tempat yang ajib banget dibanding gudang. Udah gelap sempit lagi.
Kenapa? kaget dengan sifat gue yang asli? Baju di keluarin, kancing kebuka tiga, juga rambut yang tadi kelihatan rapi sekarang jadi berantakan. Oke.. aslinya gue emang kayak gini. Jauh banget kan dari kesan pertama gue pas di kelas? Itu gara-gara nyokap gue yang marah-marah dan maksa gue buat berubah. Tapi sebandel-bandelnya gue. Gue nggak pernah yang namanya bikin nyokap numpahin air mata. Dan yang kedua alasan gue jadi begini karena Alexa. Sosok perempuan yang sering gue sebut-sebut di setiap lantunan doa-doa gue. Memang akhir-akhir ini gue jadi sering macarin cewek dan hubungan kita juga nggak pernah berlangsung lama, karena alasan gue macarin mereka ya cuma buat pelarian aja. Karena gue juga pengen ngerasain lagi jalan sama cewek, sama kayak cowok-cowok yang lain pada umumnya. Dan selama Alexa masih setia berbaring di atas brankar, maka selama itu pula rasa cinta dan rindu gue ke dia semakin besar.
Lima menit kemudian...
"Ha..ha..ha..haa.., dada gue sesek, jantung gue berdebar dua kali lebih kencang. Ini semu-ha ga-ha ra gara lo ha anak baru.!" Kata Rachel dengan nafas yang tersengal sengal.
"Oh, ternyata gini kelakuan asli lo? Baru juga sekolah seminggu udah berani bolos. Punya nyali juga lo."
Tiba-tiba seseorang menegur gue dari belakang. Dan kalau dari suaranya sih, udah pasti dia cewek. Gue milih cuek.
"Kalau ditanya tuh ya di jawab!" Tegurnya lagi.
"Ya terserah gue dong. Mau jawab kek mau nggak kek!"
"Baru seminggu masuk udah mau jadi berandalan di sini, hah?! Bener dugaan gue kalau kesan pertama lo tempo hari cuma pencitraan doang." Kata Rachel dengan sinis. "Benerin tuh baju, terus ikut gue ke kelas,cepet!"
"Emangnya lo siapa berani ngatur-ngatur gue?" Tanya gue datar
"Apa? Lo nggak kenal sama gue? Kemarin-kemarin lo kemana aja hah?!" Ujar Rachel kesal.
"Gue nggak kenal lo, dan nggak minat kenal sama cewek ganas tapi manis kayak lo" Reyhan cengengesan
"What ?! Lo pikun apa amnesia? Gue itu ketua kelas XII IPS 1 plus wakil ketua OSIS di sekolah ini!"
Oh jadi dia ketua kelas gue. Maklum, selama ini gue belum pernah face-to-face sama dia. Di kelas juga kebanyakan selfie sama fans. Jadi yaaa.... "Ohh, jdi situ bu ketua?" Ledek Reyhan.
"Nggak usah banyak tingkah deh lo, Sekarang cepetan ikut gue!"
Cewek itu langsung menarik tangan gue berjalan menuruni rooftop. Gue pilih diem aja, ngikutin dia sampai di depan ruang kelas.Tok tok tok
"Ya silahkan masuk." Sahut seseorang dari dalam, cewek itu tersenyum jahat ke arah gue, sebelum akhirnya dia membuka pintu kelas.
"Bu maaf saya telat. Tadi habis-"
"Saya nggak menerima berbagai alasan apapun." Tiba-tiba bu Retno memotong penjelasan Rachel.
"Tapi tadi saya-"
"Keluar.!"
"Bu.."
"Saya bilang keluar ya keluar Rachel..!" Wajah bu Retno merah padam. Kelihatan banget kalau dia benar-benar marah.
Ohh.. jadi nama dia Rachel. Hmm namanya bagus juga buat cewek bringas kayak dia.
"Baik bu.." Rachel meninggalkan kelas dengan mata yang berkaca-kaca.
"Hel tunggu..!" Panggil gue
"Ini semua gara-gara lo tau nggak?! Coba aja lo nggak bolos pelajaran kayak tadi. Pasti gue nggak akan nyariin lo sampai ke rooftop segala. Emangnya apa susahnya sih cuma duduk terus dengerin guru yang lagi nerangin? Lo kan tinggal duduk manis doang. Kalau udah gini jadi gue juga yang kena imbasnya. Padahal niat gue kan baik, tapi kenapa malah gue juga yang kena?!" Rachel nangis sambil memukul dada gue, meskipun sebenarnya sakit tapi it's oke kalau itu bisa buat dia agak legaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Si PLAYBOY
Teen Fiction"setia itu mahal! Makanya nggak bisa dilakuin sama yang murahan."_Reyhan Reyhan Alkantara Virnando si playboy SMA Kebangsaan yang memiliki wajah yang sangat tampan dengan postur tubuh yang ideal sehingga ia mampu memikat hati semua kaum hawa yang...