Chap 1

16.2K 546 8
                                    

Terlihat dua orang gadis berjalan dengan wajah bahagia.

"Ni ni maya. Jadi kan akhir pekan ini kita akan jalan jalan ke hutan didekat rumah nenek mu itu" tukanya senang

"Tentu saja aku kan sudah janji. Oh iya lena kamu sudah izin belum sama orang tua kamu" tanyanya

"Tentu saja dan mereka mengizinkan" kekehnya manis

"Baiklah. Tapi aku harap kamu dengar setiap larang larangan ku. Kata penduduk disana. Setiap malam tidak ada yang berani keluar saat malam hari" tukanya ngeri

"Eh kenapa." tanya penasaran

"Entah. Tapi ada yang bilang itu karna ulah makhluk immortal itu. Yg berisi para iblis" terangnya takut

"Ck. Ayolah maya zaman sekarang mana ada yang seperti itu. Itu semua hanya mitos doank" ejeknya

"Auh ah. Yang penting aku sudah memberitahukan kepada mu" kesalnya dan berjalan dengan cepat.

"Ck. Ngambek tuh anak" cibirnya

********

"Wahhhh. Indahnya pemandangan desa ini" pekiknya senang

"Berisik lena" dengusnya kesal

"Ehehehe. Ya sudah ayo jalan, aku ingin istirahat nii" sahutnya

"Haa. Baiklah. Nii lena aku kasih tahu sekali lagi, jangan pernah keluar saat malam hari. Kau paham" tekanya tegas

"Yes madam" kekehnya

"Aku serius sialan" pekiknya kesal

Lena hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya yang kekanakan.

"Kapan sampai nya sih aku capek" teriak lena kesal

"Sebantar lagi" kesal

"Lama tahu gx" cemberutnya

"Bentar lagi selena wiliya morgan" desisnya

"Cih dari tadi ngomongnya itu mulu, tapi tidak sampai sampai" dengusnya sinis

Dari kejahuan terlihat rumah yang terlihat sederhana tapi elegan.

"Nenek kakek" pekik maya senang

"Maya kamu datang nak" pekik neneknya senang

"Iya nek maya datang dan maya bawa teman" serunya

"Siapa nama kamu nak" tanyanya

"Selena wiliya morgan nek" salamnya

"Nama yang cantik seperti orangnya" kekehnya

"Tterim kasih" gugup lena yang ditatap tajam oleh kakeknya maya

"Sayang jangan menakuti lena" tegurnya

"Baiklah. Ayo masuk pasti kalian capek" tukasnya

"Baiklah" jawab maya dan lena.

********

"Kau mau kemana na" tanya maya heran yang melihat pakaian lena dengan membawa sebilah pedang diatas pundaknya.

"Kau mau kemana na" tanya maya heran yang melihat pakaian lena dengan membawa sebilah pedang diatas pundaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku mau latihan dibelakang rumah nenek mu" tukasnya.

"Cih. Berapa kali aku bilang jangan keluar saat malam hari sialan" pekiknya kesal

"Oh ayolah maya. Zaman sekarang mana ada namanya vampir atau apalah itu" cibirnya

"Lena aku serius" katanya

"Aku lebih serius sialan" makinya marah

"Ck. Terserah mu lah aku tidak tanggung" kesalnya dan berlalu pergi

dengan wajah datar lena berjalan kehalaman belakang rumah neneknya maya.

"Sebanarnya apa yang terjadi di desa ini" lirihnya dan berlati menggunakan pedangnya. Tanpa lena sadari saat keluar dari rumah tadi dia sudah diintai oleh seseorang dengan seringai keji.

"Aku menemukan dirimu rengkanasi Queen kegelapan" kekehnya puas dan berlalu pergi.

My Mate Is King DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang