Chap 4

7.2K 343 3
                                    

"Aku tidak akan melepaskan dirimu lagi. Lihat saja sayang" kekehnya licik

*********

"Aku merindukanmu evan" kata seorang gadis dengan mata sedih

"Maafkan aku yang baru datang" senyumnya lembut

"Kapan, kapan kita akan bisa bersatu evan. Aku takut hiks hiks" tangisnya

"Aku janji akan selalu menjaga dan melindungi dirimu" katanya tegas

"Benarkah" pekiknya

"Tentu sayang" kekehnya

"Evan kau bohong kau bohong" pekiknya sakit

"Klaudia. Aku bisa jelaskan ini semua" teriaknya sambil berlari mengejar klaudia

"Tidak. Jangan dekati aku atau aku akan menusuk belati ini kejantungku" teriaknya balik

"Tidak aku mohon tidak sayang" lirihnya

"Maafkan aku evan. Selamat tinggal" lirihnya sambik menusuk belati kearah jantungnnya dengan cepat

"Klaudia tidak" teriaknnya sakit

**********

"Tidak" pekik lena terengah engah

"Sialan. Mimpi apa itu" lirihnya

"Siapa klaudia itu dan siapa evan" tukasnya sakit

"Ck. Lebih baik cari angin saja" kesalnya dan bangun dari tidurnya.

***********

"Cih. Siapa sih mereka dan kenapa aku bisa memimpikan itu semua " gumam lena kesal

Tanpa lena sadari seorang pria berjalan kearahnya dengan wajah datar.

"Apa yang kau lakukan didekat hutan ini" tanyanya dingin

"Siapa kau" tanya lena balik dengan raut kaget

"Kau tidak mengenaliku sayang" lirihnya

"Haa. Apa kau bilang sayang. Sejak kapan ada kata sayang" tukas lena sinis

"Aku evan. Revando gabriel lucifer. Kau selalu nemanggilku evan" katanya sedih

"Oi kau gila ya. Cih lebih baik aku pulang saja" sahutnya kesal

Setelah kepergian lena. Evan hanya menatap sedih punggung lena yang nampak kecil dipandangannya.

"Kau berubah sayang. Aku bahkan tidak bisa melihat kasih sayangmu lagi" lirihnya sakit

**********

"Tapi tunggu dulu. Tapi kenapa nama itu nampak familir ya" kata lena

"Oh iya. Aku ingat nama itu seperti dimimpi aku tadi" pekik lena

"Apa apa ini" teriaknya kesal

"Oi berisik" teriak maya kesal

"Ada apa sih dan kenapa lagi" ngedumelnya kesal

"Tidak.tidak apa apa" dengusnya dan berlalu pergi kedalam kamarnya.

"Ada apa sih tuh anak. Tapi tunggu dulu. Aura ini. King lucifer" pekiknya dan berlari keluar rumah.

"Apa kabar maya" kekehnya

"Kking anda kenapa ada didunia" tanyanya kaget

"Aku hanya ingin bertemu dengan Queen ku" kekehnya lagi

"Ahm aku tahu sekarang" kekeh maya

"Hn"

"Ayo masuk king" ajaknya masuk kedalam rumah nenek dan kakeknya yang juga berasal dari dunia immortal.

"Maya. Dimana dia sekarang" tanya evan

"Hmz. Tadi sih dikamar. Akan aku panggilkan king" tukasnya dan berlalu pergi

"Lena. Oi lena kau dimana" panggilnya dan maya melihat keluar jendela pas lena sedang latihan

"Haaa. Tuh anak memang lah" katanya kesal

"King. Queen sedang dihalaman samping" sahutnya

"Baiklah. Aku akan kesana" gumamnya

Evan hanya menatap datar cara duduk lena tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evan hanya menatap datar cara duduk lena tersebut

'Ah dia terlihat cantik dengan baju itu. Terlihat seksi. Apakah aku boleh mencicipinya' batin evan sedeng

Dari kejahuan maya hanya geleng geleng kepala setelah membaca isi fikiran kingnya.

"Dasar mesum tingkat dewa" cibir maya dan berlalu pergi dengan wajah anehnya

My Mate Is King DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang