Episode 3

3 1 0
                                    

"Kemarin malam aku pergi bersama Dave" Kira membuka percakapan. Jess merespon dengan mendelik tidak percaya. Menatap Kira tanpa berkedip. "Bagaimana bisa?!". Kira menaikkan bahu, tidak ingin memberitahu. Lebih tepatnya is malas until bercerita soal itu. Tidak penting.

"Dan kemarin aku juga bertemu Jack saat menyeberang" Kira melanjutkan. Jess semakin mendelik tidak percaya. "Dia bersama siapa?", tanya Jess.

"Sendirian" Kira menjawab singkat, kemudian perbincangan mereka selesai ketika ibu Jess datang menjemput. Kali ini Kira menolak tumpangan dari Jess, ia berkata ada sedikit urusan. Sepersekian menit setelah Jess berupaya merayunya namun ditolak, mereka akhirnya berpisah disana.

Kira kini sendirian, berjalan menyusuri trotoar menuju stasiun. Ia berjalan lebih cepat karena langit mulai gelap. Namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya. Ia lupa membawa payungnya lagi. Sebelumnya ia semakin jauh dari sekolah, ia memutuskan untuk kembali untuk memgambilnya.

Di depan pintu utama sekolah, terlihat sosok yang sangat Kira kenal. Jack. Ia memasukkan kedua tangannya di saku celana sambil menunduk. Entahlah apa yang ia pikirkan saat itu. Seketika itu Kira merasa gugup, ia takut untuk melewatinya. Langkahnya sejenak terhenti, berpikir bagaimana cara melewatinya dengan normal. Tapi tak ada ide, ia memilih terus berjalan sambil menunduk. Kira menariknya nafas panjangnya, lalu dengan keberanian yang cukup terkumpul, ia mulai melangkah melewatinya.

Lagi-lagi ia merasa segalanya jadi melambat. Dan saat itu Kira juga menoleh sebentar, ingin menatap wajahnya. Sebuah keajaiban, Jack juga menoleh padanya. Mata tajam itu telah membuat Kira semakin berdebar. Kira mempercepat  langkahnya, memperbaiki suasana hatinya sejenak. Beberapa meter setelah melewati Jack, Kira menghela nafas lega. Ia segera berlari menuju kelasnya.

Selama sepuluh menit ia mencari payungnya, namun tak ada hasil. Payung itu tidak ada entah kemana. Berkali-kali ia mengecek loker, tetap tidak ada. Dengan perasaan kecewa ia kembali dengan tangan kosong. Dan sialnya lagi, langit mulai bergemuruh. Tak lama lagi hujan akan turun.

Kira menghentikan langkahnya lagi tepat beberapa meter di belakang Jack yang masih tetap berada disana. Posisinya kini berubah, ia bersandar di salah tiang beton sambil melipat kedua tangannya di dada. Kira memberanikan diri berjalan kesana. Ia lagi-lagi menariknya nafas panjang seperti sebelumnya. Hujan menjadi deras ketika Kira dengan sempurna berada di samping Jack yang bersandar mengahadap langit.

Kini mereka terjebak.

Kira mendesah kesal, ia tidak bisa pulang sementara ini. Tapi hujan ini selalu berkepanjangan. Lalu bagaimana Kira bisa pulang? Menerobos hujan hanya akan membuatnya benar-benar basah kuyup. Jarak sekolah dan stasiun cukup jauh, cukup untuk membasahi seluruh tubuh Kira.

Tiba-tiba Kira dikejutkan oleh suara berat yang sedang menghela nafas. Sontak ia menoleh. Ia melihat Jack sudah mulai merubah posisinya. Ia berjalan mendekati Kira, menoleh menatap Kira yang berantakan. Wajahnya sedingin udara yang menyelimutinya. Beberapa menit mereka saling tatap tanpa berkedip, Kira gugup. Sangat gugup.

Kemudian Jack tersenyum simpul. Aura dingin it sirna. Berganti menjadi aura yang menghangatkan

Wajah Kira merasa memanas, ia semakin gugup melihat pria dingin itu tersemyum. Dan ini adalah senyum yang pertama ia lihat. Hanya ia yang melihatnya.

"Kenapa kembali?", tanya Jack yang membuat Kira semakin gugup dan gugup. Kira mulai berkedip, menata gaya bicaranya yang patah-patah karena gugup, "Payung" Kira menjawab pelan. "Payungku tertinggal", lanjutnya.

"Lalu mana sekarang?" Jack bertanya lagi dengan santainya, seakan memgabaikan Kira yang gugup.

"Hilang" Kira menjawab singkat. Setelah itu Jack tidak menjawab lagi. Beberapa menit keheningan akhirnya Jack bicara lagi, membuat Kira dengan spontan kembali menatap wajahnya "Sampai kapan kau akan disini? Hujan reda saat pagi. "Kira menaikkan bahu, "Terlalu mustahil menerobos ini. Dan menunggu juga tidak mungkin, semakin malam semakin deras"
  Jack diam lagi, beberapa saat kemudian ia merogoh sesuatu di dalam tasnya. Ia mengeluarkan jaket yang sama seperti yang ia kenakan kemarin. Ia menutup kembali tasnya dan tersenyum lagi pada Kira sesaat.

Star in Your SoulWhere stories live. Discover now