"Gaes, gue kok masih sebel aja sama cogan yang bikin pamor gue turun merosot tajam kaya peringkat demokrasi itu!" ujar Bella duduk di kursi UKS dengan muka yang ditekuk dan bibir yang manyun. Ia dan sahabat-sabahatnya sedang berada di UKS untuk menemani Sisila.
"Memang begitulah kehidupan, gausah malu, hempas datang lagi, hempas datang lagi." Bella dkk alias Bella dan kawan-kawan langsung menoleh ke arah sumber suara. Di sana ada Sisila asik rebahan di ranjang UKS sambil main handphone. Mulutnya komat kamit dan lidahnya melet-melet, persis kena penyakit rabies akut. Iya. Sisila lagi bikin tiktok, ituloh aplikasi yang bisa bikin video pake lagu.
Mau tahu apa mimpi sisila? Impian besarnya adalah bisa transisi dengan bagus dan sempurna. Unfaedah? Sangat.
"Heh itu Sisila kenapa lagi?"ujar Dada. Kedua tangannya sibuk mengutili berbagai macam obat di UKS kemudian ia masukkan ke dalam kantong saku bajunya. Lumayan nanri juma di kelas ada yang kepalanya pegal-pegal atau bahunya pusing, Dada bisa siap siaga jualan obat. Cebu satu biji. Mantap.
Ets.. netizen jangan netink ya, Dada ini nama panggilan dari manusia setengah ajaib dengan nama lengkap Linda Dahayu, biar antimainstream dan keceh dipanggilnya Dada.
"Kerasukan tuyul yang sering nyuri sempak kali," Timpal Hasea yang juga sahabat segeng, sehidup, sematinya Bella. Hasea adalah salah satu sahabatnya yang punya hobi mengoleksi skincare. Silahkan kunjungi kamarnya dan kalian akan melihat berbagai macam skincare dengan merk berbeda berjejer rapi di meja riasnya.
"Dih, tuyulkan malingnya duit, kalau yang maling sempak itu sempako." Bella memandang tak minat ke arah Wewe.
"Heh nggak asoy. Ituloh hantu dari Jepang yang keluar dari tipi," Ujar Wewe. "Inilah mengapa kadar micin di dalam ciki-cikian harus dikurangi. Biar yang mengonsumsinya nggak makin lemot," omelnya gemas.
"Itu Sadako. Wewe gembel," Ujar Lilis tak kalah gemas.
"Sudah, sudah, jangan ribut." Sisila angkat bicara. "Gue lagi sakit ini, kalian harusnya doain biar cepet sembuh."
"Iya gue doain cepet mati," Wewe berujar dengan enteng sambil mencomot pentol Lilis yang ia beli di kantin. Sisila dan Lilis melotot ke arah Wewe. Sisila melotot karena tak terima didoakan cepat mati sedangkan Lilis karena pentolnya diambil seenak udel oleh Wewe.
"Penyakitnya, maksud gue. Hih kalian pada souzon gitu sama gue." Wewe tersenyum jahil. Sisila mengembuskan napas pelan. Syukur ia tidak didoakan cepat mati oleh Wewe. Soalnya doa orang terzolimi itu selalu terkabul katanya.
Dada mengedikkan bahunya tak peduli dengan pembahasan unfaedah tersebut. Baginya yang terpenting adalah kelengkapan stok obatnya. "Obat sakit kepala sudah, obat diare sudah, obat sakit pinggang sudah, obat ambien ada nggak sih?" Dada bergumam sendiri.
Sama seperti Dada, sedari tadi Bella duduk diam, mengidahkan pertarungan mulut antara teman-temannya. Sumpah demi akang song joong ki yang akan jadi duren, tingkat badmood-nya sekarang sudah overlimit. Hatinya kembali memanas ketika bayangan wajah jahil cogan yang menertawainya kembali menari di kepalanya.
Setelah bermenit-menit diam, akhirnya Bella buka suara. "Ada nggak sih yang bisa bikin itu orang hilang dari permukaan bumi." Bella mendengkus kesal.
"Hati-hati loh bel, benci bisa berubah jadi cinta," celetuk Hasea yang duduk di sebelah Bella.
"Amit-amit jabang bayi!" Pekik Bella heboh sambil mengusap-udap dadanya.
"Gue bilangkan hati-hati. Benci sama cinta itu beda tipis."
Benci jadi cinta? Jika itu terjadi, Bella rela tersambar petir asal meleset!
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Idola
Novela Juvenil"Adaw! Kampret! Pagi-pagi kepala gue udah digetok sangkar burung, gimana gue nggak bego coba!" _ "Mami..! Inces Bella kelelep di selokan!" Cover by kamubiru💙