Aku mencintaimu kasihku.
Sampai aku tak mampu lagi lupa bagaimana caranya membencimu
Sampai semilir anyelir menyapamu dengan syahdu.
Sampai bulan sempurna melingkar untukmu.
Hati ini berjibaku hanya untukmu sayangku.
Ingatkah kita di pagi yang dini
Di puncak tertinggi
Kita ingin terbang bebas dengan sayap kita.
Hanya tertawa lepas, dan berpangku tangan saja.
Apa yang kita selanjutnya?
Suatu tanya tersirat dalam surat-surat Tuhan sayangku.
Kita menikmatinya seraya semilir anyelir.
Sampai suatu saat masa menelan kita hidup-hidup.
Dan sampai kita bertemu kembali saat semilir anyelir
Kita bercerita kembali cerita lucu-lucu.
Tanpa terduga kita terurai basah pipi kita.
Waktu menjawab semua gundah.
Tapi ketika kembali genggam tanganmu erat.
Detaknya sudah tak sama.
Kau termiliki.
Seperti dihujani jeruji jerami sayangku.
Kaupun sama.
Kau tak sempat tersyaratkan.
Kau tak sempat tersematkan masa masa bodoh kita.
Kita bertemu kembali disaat semilir anyelir.
Yang sekarang tersentuh hati dalam hatiku.
Aku mencintaimu sayangku.
20.02.14 - 19.25
KAMU SEDANG MEMBACA
JALANG
PoetrySebuah Karya sastra yang epik dibalut dengan berbagai diksi dalam sebuah Antologi Puisi dan cerpen.