1. troublemaker

3.9K 400 41
                                    

Brakkk

Suara pintu dibanting menyebabkan beberapa penghuni ruang guru menoleh. Setelah tau siapa yang menyebabkan keributan, mereka langsung memberi tatapan sinis.

Pagi itu ruang guru sudah ramai gemuruh beberapa murid perempuan dan laki-laki yang berkumpul menghadap wali kelas mereka. Wali kelas 11 IPS 1.

Hwasa, Namjoo, Seolhyun seperti biasa langganan menghadap wali kelas. Namun kali ini ada Ong Seungwoo yang datang bukan sebagai tersangka melainkan sebagai saksi.

"Saya sampai bosan melihat wajah kalian disini! Sampai kapan kalian berbuat onar terus?"

Salah seorang gadis yang paling mencolok diantara mereka bertiga yang tak lain adalah Hwasa memberikan tatapan menantang. "Kami juga bosan, bu." jawabnya tanpa takut.

"Hwasa, sebenernya hilang dimana manner  kamu?"

Namjoo yang ada disebelah Hwasa mulai takut jika Bu Tari kehilangan kendali atas emosinya, belum lagi Hwasa juga akan semakin tersulut. "Maafkan kami, Bu. Iya kami salah."

"Berapa kali lagi saya memaafkan kalian? Ini sekolah, kalian itu pelajar! Siapa yang ngajarin kalian labrak-labrak adik kelas di kamar mandi?"

"Loh, memang mereka dulu bu yang nggak sopan sama kita. Ada kakak kelasnya duduk, mereka lewat gitu aja nggak senyum malah mandang rendah kita!" protes Hwasa.

Ong yang duduk disebelah Seolhyun nyaris tersedak ludahnya. "Hei, Hwasa. Ya pasti dia mandang rendah lo lah, orang lo lagi duduk di bawah!"

Mendengar perkataan itu nyaris membuat Seolhyun tertawa terbahak-bahak, tapi tidak dengan Hwasa dan Namjoo. Mereka berdua langsung menunjukkan tatapan laser.

"Apapun alasannya kalian itu nggak boleh labrak-labrak sampai main tangan!" lerai Bu Tari.

"Untung aja saya tadi lihat bu kejadiannya. Coba kalo nggak, jadi apa itu si Jennie sama Yerin." timpal Ong yang semakin membuat Hwasa geram.

"Eh Ong, mulut lo diem aja ya." gertak Namjoo.

"Lah orang gue dipanggil buat jadi saksi!"

Sebelum sempat Namjoo menimpali, Pak Budi melewati meja Bu Tari sambil menyeletuk, "Oh IPS 1 lagi, halah udah biasa banget deh bu bikin onar. Hari ini trio cewek, lusa trio cowok. Udah tau nih polanya. Udah skors aja."

Perkataan Pak Budi jelas membuat 4 siswa tersebut naik pitam. Walaupun Ong tidak melakukan kesalahan, tapi kelasnya benar-benar terlihat jelek dari perkataan Pak Budi.

"Maksud Bapak apa ya?" tanya Hwasa tak terima.

Namjoo menggenggam tangan Hwasa agar gadis itu tidak kehilangan emosinya, mengingat mereka memang sudah di cap tidak baik di sekolah.

"Loh, kan Bapak ngomong fakta. Emang kelas kalian itu kelas biang onar. Untung aja Bapak ngajar anak IPA, coba kalo ngajar kalian. Aduh bisa keluar ini saya dari sekolah."

"Hwasa, Namjoo, Seolhyun. Ibu peringatkan kalian, sekali lagi ketahuan melakukan tindakan bullying di sekolah, kalian akan Ibu skors." peringat Bu Tari sebelum Hwasa menjambak rambut Pak Budi yang sudah tipis.

Nafas Hwasa naik turun menahan emosinya. Sisa yang lain hanya menggerutu di dalam hati.

"Sekarang kalian kembali ke kelas."

Setelah perintah itu, mereka berempat kembali ke kelas. Mata Hwasa memicing menatap tanpa rasa takut kepada Pak Budi sesaat sebelum meninggalkan ruang guru.








Penghuni kelas IPS 1 memang di dominasi manusia-manusia anti mainstream dengan penampilan super menyeramkan. Hwasa sendiri sering menggunakan eyeliner tebal yang semakin mempertontonkan aura mencekam. Hwasa, Namjoo dan Seolhyun langganan teguran guru karena pakaian mereka super pendek dan ketat.

Belum lagi Taeyong, Yuta dan Johnny. Trio pembuat onar di kelas. Kuping udah nyaris bolong semua karena tindik. Nyebat di sekolah adalah hal wajib. Itulah mengapa mereka langganan BK.

Choi Seungcheol sebagai ketua kelas kadang kala kewalahan menghadapi teman-temannya karena harus berulang kali menyampaikan petuah-petuah dari semua guru yang mengajar kelasnya. Belum lagi memperingati Bobby yang bangkunya sering kosong karena ditinggal penghuninya secara menahun.

Park Jimin memang salah satu yang tidak membuat masalah dengan guru, tapi membuat masalah dengan perempuan-perempuan seisi sekolah. Mantannya bertebaran dari kakak kelas sampai adik kelas. Hampir semua perempuan ia pacari.

Katakanlah yang paling waras disini adalah Kim Jisoo. Iya, gadis ini seperti tersesat diantara bandit-bandit. Anehnya dia adalah gadis paling dilindungi oleh trio pembuat onar, yaitu Taeyong, Yuta dan Johnny.

Bukan karena suatu alasan lain, apalagi jika bukan karena Jisoo sering memberikan contekan PR mereka bertiga. Kadang kala Jisoo mengerjakan PR Taeyong karena rumah mereka yang sebelahan.

"Fuck, gue capek sekelas sama kalian." gerutu Ong sesaat setelah memasuki kelas ketika tatapannya mendarat pada Taeyong, Yuta dan Johnny yang mengelompok di deretan bangku paling belakang.

Tenang aja, ini bukan kali pertama Ong mengeluh seperti itu. Nyatanya semua penghuni kelas tak ada yang menanggapinya karena Ong mengatakan hal itu nyaris setiap hari. Dan mereka pun sadar memang betul Ong yang setidaknya berada di tingkat waras selevel dengan Jisoo.





.







THE LYING CLUB | 95 Line ✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang