"Won, lo ngapain di sekolah jam segini?"
"Jisoo...please, please...tolong bilang ke orang-orang kalo gue butuh bantuan. Secepatnya. Gue harus sembunyi. Lo juga harus pergi dari sekolah. Gue nggak mau lo jadi korban lain."
Hanya itulah momen terakhir yang membekas di kepala Jisoo. Momen yang ia abaikan begitu saja karena ia selalu ingin menjauh dari masalah.
Tidak ia sangka, kembali ke sekolah untuk mengambil buku paketnya yang ketinggalan justru menimbulkan masalah yang jauh lebih besar.
Ia merasa bersalah mengabaikan semua kepanikan Sowon di malam terakhir sebelum ia di bunuh.
Untuk mengadukannya pun ia tak berani. Ia hanya takut akan menjadi tersangka. Alibi untuk tidak melaporkannya saat itu juga terlalu sepele.
Dihantui ketakutan dan rasa bersalah yang besar itu berat.
Rasanya benar, sengaja atau tidak, Jisoo turut serta menjadi pembunuh Sowon saat itu.
*
-flashback off-
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LYING CLUB | 95 Line ✿
Fiksi Penggemar[ON REVISION] SMA Harapan dikejutkan dengan penemuan mayat salah seorang siswi di toilet sekolah. Semua murid panik. Beberapa saling menuduh walaupun belum tau fakta yang sebenarnya. Murid-murid pembuat masalah di IPS 1 diduga merupakan dalang utama...
