Chapter 1 - The Plan!

65 9 2
                                    

Tahun 2011, Touta Eisuke masuk ke SMA Prince, tetapi sepertinya ada sesuatu yg aneh di sekolah ini.

Hari pertama berjalan lancar, tanpa ada jam pelajaran, di mana para guru hanya menjelaskan tata tertib sekolah, dan tur sekolah. Eisuke juga membuat banyak teman pada hari pertama, salah satunya Dio, seorang yang sangat pintar, tetapi suka bergosip.

Namun, pada minggu ke 2 di SMA Prince, Eisuke melihat bahwa orang-orang di sekolah ini, semakin lama semakin berubah.

Setelah ia tanya-tanya, ternyata di sana ada ruang guru yang memiliki max security, bahkan siswa-siswi dan juga karyawan tidak boleh masuk. Katanya, untuk masuk ke sana, dibutuhkan 20 passcode! Aneh sekali bukan!?

Ia pun merasa, anak-anak di kelasnya semakin hari semakin merasa tertekan. Kabarnya, mereka yg merasa tertekan pernah mendengar percakapan-percakapan aneh yang berasal dari ruang guru.

"Aku mendengar ada orang bilang 'Sepertinya sudah saatnya kita melakukan rencana kita untuk merubah dunia' dari dalam ruang guru kemarin" kata sekelompok gang di kelas Eisuke.

Sampai suatu hari, Kamis, Dio mengajak Eisuke untuk datang ke rumahnya, katanya ada hal penting. Eisuke dengan senang hati mengatakan "Oke siap!", tapi sebenarnya apa yang akan Ryube katakan pada Eisuke?

Esoknya, Eisuke sampai di rumah Ryube pada pukul 14.00. Ketika masuk ke dalam, ia disambut dengan muka-muka muram dari Dio dan 2 teman Dio yang lain.

"Ah, akhirnya lu datang juga, sini-sini duduk di dalam, mau sampai kapan di luar?",  kata Dio agak kesal

"Sori lama, tadi macet di jalan, tadi juga susah cari gojeknya", jawab Eisuke sambil tersenyum. Eisuke masuk, duduk, dan diberi secangkir teh manis.

Setelah 5 menit hening, Eisuke mulai gelisah dan kesal, "Kenapa tidak ada yang mulai ngomong? Katanya ada yang penting, tapi Dio gak ngomong sama sekali", pikir Eisuke.

"Emmmm..., sebenarnya ada apa sih? Kenapa kalian kayak muram gitu?", tanya Eisuke untuk menghilangkan kesalnya. Semua melihat ke arah Eisuke dengan muka poker, yang mulai membuat Eisuke ketakutan.

"Gini Eisuke..., kamu merasa aneh gak sih dengar sekolah kita nih?", kata Dio menjawab Eisuke setelah beberapa detik.

"Hmmmm, sedikit, mungkin. Habis, kalian liat gak kalo kantor guru ada pakai passcode, 20 pula!? Kita para siswa aja gak boleh masuk!", Jawab Eisuke sambil berdiri.

"Iya kan iya kan?" Kata salah satu dari teman Dio. "Ah, perkenalkan, saya Yamada Antonius, panggil Anto doang gapapa kok"

"Hmmmm, kalian sadar gak sih, kalau para siswa di kelas kita semakin hari semakin banyak yang bertambah takut??", kata Katasuke James, yang malas memperkenalkan diri karena dia seorang introvert.

"Iya tuh iya", cakap Antonius.

"Apa mungkin para guru merahasiakan sesuatu yang besar dari kita? Banyak gosip juga di sekolah kan?", kata Eisuke dengan nada bingung.

"Iyaaaaaaa", jawab Antonius dengan lantang.

"Iya mulu lu", kata Dio mulai kesal dengan Antonius. "But anyway, ak ada rencana nih"

"Apa tuh?", tanya Eisuke, Antonius, dan juga James secara bersamaan.

"Gimana kalau kita berkemah di sekolah, siapa tau pada malam hari kita bisa tahu sesuatu", kata Dio dengan semangat.

"Gilak kau Dio! Masa kau mau berkemah di sana, pas malam hari pula! Sedeng kau nihhh!", jawab Eisuke, marah.

Tetapi, James dan Anto malah lain pendapat dengan Eisuke.

"WIHHHHH, BOLEH TUH!", jawab Anto, senang. "Aku juga mau ikut lahh", jawab James.

"Tuh, Ei! 3 suara lawan 1 suara, jadi kita akan berkemah! Lusa yah! SIPP!Bring everything you need!" Sontak Dio dengan penuh semangat.

"Ehhhh??? Haish, yaudah deh..." Jawab Eisuke dengan sangat lesu.

Esoknya, sekolah berjalan seperti biasa. Guru-guru bertingkah aneh, siswa-siswi juga seperti biasa. Sepulang sekolah, Dio mengajak grup kemah untuk makan-makan, katanya sih mungkin besok bakal terjadi sesuatu. "Biar kalian gak marah nantinya, aku traktir dulu sekarang ehehehe", begitu kata Dio.

Malam hari diisi dengan Eisuke menyiapkan barang-barangnya. Ia juga menyiapkan beberapa snack dan makanan instan.

Hari Minggu, hari kemah, pagi hari diisi dengan hujan deras yang membuat Eisuke merasa tak sedap. Dio menyuruh untuk tetap di dalam kelas, kami disuruh masak untuk makan siang, sementara ia mengamati sekolah, siapa tau ada yang aneh.

Setelah makan, mereka tidur siang, untuk mengisi energi yang akan kemudian digunakan pada malam hari.

"Ei? Bangun Ei! Udah jam 5 nih, yuk bangun", kata James, membangunkan Eisuke, sambil memukul-mukul pipinya.

Akhirnya, waktu malam sudah sampai. Saat-saat yang ditunggu grup kemah! Apa yah yang menunggu mereka dibalik dinding-dinding gelap sekolah?

School TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang