RL 2: 74 Confused

1.6K 159 47
                                    

"Daddy Justin, bibi Hala. Kalian sedang apa?"

Hara dan Jungkook yang tengah fokus pun menoleh pada sumber suara.
Dilihatnya seorang gadis kecil kesayangan mereka menatap merekka berdua penuh tanya.

Untung saja kedua orang dewasa itu tidak sedang melakukan hal yang macam-macam.
Yap, mereka berdua hanya sedang berlatih untuk iklan yang akan dibintangi oleh Jungkook. Sebuah resort mewah di Jeju proyek dari Perusahaan Jungkook sendiri memutuskan untuk menjadikan sang Presdir sendiri sebagai bintang iklan nya.

Mubazir katanya kalau ketampanan Jungkook tidak di manfaatkan dengan baik untuk kesuksesan proyek mereka.

Disana Jungkook akan berakting dengan salah satu penyanyi wanita papan atas Korea Selatan, dan kebetulan sekali penyanyi wanita tersebut adalah idolanya sejak SMA.
Hal itu lah yang menjadi alasan Jungkok setuju membintangi iklan tersebut.

"Hara Jungkook, apa Taesa mengganggu kalian?"
Beberapa sekon kemudian Sasha bergabung dengan Hara, Jungkook dan Taesa yang sudah duduk dengan rapi diatas kasur.

"Tidak kok eonni,"
Balas Hara

"Daddy belum menjawab pertanyaan Taeca, tadi Daddy sedang apa sama Hala eonni? kok tadi Daddy pegang-pegang tangan Hala eonni, "

"I--itu tadi."

"Apa benal kata nenek, Daddy mau menikah sama bibi Hala?."
Taesa Mengerucutkan bibir nya dan menundukkan kepalanya.

"Jungkook? kalian..." Tanya Sasha bingung.

"Hiks.. Daddy jahat. Taeca maunya Daddy menikah sama Mommy. katanya Daddy mau jadi ayahnya Taeca. hikss..."

Ketiga orang dewasa itu pun bingung harus menanggapi perkataan Taesa.

"Tidak Taesa, bibi tidak akan menikah dengan Daddy mu. " Balas Hara

Sasha menatap Hara bingung,

"Sebenarnya tadi itu aku sedang latihan bersama Hara." Jungkook

"Maksudnya?"

"Latihan untuk iklan resort ku di Jeju. Aku diminta untuk jadi model iklan nya oleh para pemegang saham."

"Oh begitu."

"Ya, itu benar eonni."

"Maafkan Taesa ya Jungkook, nanti aku akan beri dia pengertian."

"Tidak apa-apa, tidak perlu. Biarkan dia menganggap ku Daddy nya."

"Tapi itu akan menganggu kalian, ehmm maksudku itu pasti akan mengganggumu Kook."

"Tidak, tidak akan.Kau jangan berpikiran begitu. Taesa sayang, mau main bowling sama Daddy tidak?"

Gadis kecil yang tadi nya sedang murung itu pun mengangguk antusias.
Jungkook membawa Taesa pergi keluar kamar Hara.
Kini, tinggal Sasha dan Hara berdua.

Sasha terlihat sangat merasa tidak enak hati pada Jungkook dan Hara karena sikap anaknya barusan.

"Kita terlihat seperti memperebutkan pria yang sama ya eonni." Hara tertawa

"Hara maafkan aku, nanti aku akan beritahu taes-"

"Eonni bicara apa sih? dia masih kecil, belum mengerti hal-hal seperti ini. Jangan terlalu keras padanya."

Sasha membalasnya dengan tersenyum

"Apa eonni tidak ada niatan sama sekali untuk bertemu dengan Taehyung oppa?"

Sasha terkejut atas pertanyaan random dari Hara,
Hara sangat tahu sekali tentang dirinya. Tentang bagaimana ia meninggalkan Taehyung, dan masalah-masalah kecil lain dihidupnya Hara tau semuanya.

"Aku sangat ingin bertemu dengannya Hara. Taesa juga pasti ingin sekali bertemu dengannya."

"Lalu apa yang masih mengganjal di pikiranmu? bukankah sebelum meninggal,  ayahmu sudah menitip pesan menyuruh eonni kembali pada Taehyung oppa karena dia merasa menyesal telah menjauhkan kalian?."

"Aku hanya takut."

"Eonni percayalah padaku, Taehyung oppa juga pasti sama. Dia juga pasti merindukanmu dan anaknya."

"Aku hanya takut bagaimana jika ia sudah bahagia dengan orang lain. Aku hanya takut akan merusak kebahagiaan nya jika aku tiba-tiba datang padanya."


----

Seoul, Korea

"Sana aku minta maaf soal yang tadi. Maaf aku benar-benar diluar kontrolku." Taehyung

Sana hanya mengangguk sambil menundukkan kepalanya.
Tak berani menatap Taehyung yang beberapa menit yang lalu menciumnya tanpa izin saat ia sedang terlelap.

"Tidak apa-apa. oh ya, apa Soomin sudah kembali tidur ?" Sana

"Sudah, tadi aku sudah memberinya susu botol." Taehyung

"Taehyung, sebenarnya hubungan kita ini apa?"

Taehyung menoleh menatap Sana.

"Kau memintaku menjadi ibu dari Soomin, meyuruhku menginap dirumahmu, lalu tiba-tiba menciumku dan menindih tubuhku. Sebenarnya dimatamu aku ini ap- mphh"

Sana membulatkan matanya saat Taehyung menyambar bibir nya dengan tiba-tiba.

Jika yang tadi Taehyung bilang ia sedang diluar kontrolnya, lalu sekarang ini apa?

Khilaf lagi?

Jangan tanyakan Taehyung karena sejujurnya ia juga tidak tau bagaimana perasaannya sekarang.

Taehyung melumat bibir Sana dengan lembut, tapi Sana masih enggan membalasnya.
Wanita cantik itu terlalu kaget atas apa yang sedang dilakukan pria dihadapannya ini.

Katanya dia meminta maaf atas perlakuannya tadi, tapi lihatlah sekarang ia malah melakukannya lagi, secara terang-terangan pula.

Sana itu wanita baik-baik, bukan wanita murahan yang dengan gampang membalas ciuman dari orang lain, Sekalipun itu adalah Taehyung.

Sana adalah wanita yang berasal dari keluarga terpandang di Jepang. Ia berasal dari keluarga baik-baik.
Begitulah informasi yang didapat oleh Taehyung  yang secara diam-diam menyelidiki latar belakang Sana.
Taehyung sudah menandai wanita itu saat pertemuan pertama mereka 6 bulan lalu.

Sana mendorong Taehyung yang tengah sibuk mencumbuinya,

"Taehyung... apa kau menyukaiku?"
Tanya Sana dengan hati-hati.

"A...ak...aku juga tidak tau."

Sana memalingkan wajah nya kecewa.

"Kau tidak menyukai ku tapi kenapa kau melakukan ini?. Kau sedang butuh pelampiasan?."

Taehyung tergagap, matanya membulat seketika.
Bukan, bukan itu maksud Taehyung.
Ia sama sekali tidak pernah menganggap Sana adalah pelampiasan cinta atau hormon nya - atau apalah itu-

Yang Taehyung tau hanya, saat ini ia sendiri sedang bingung. Bingung bagaimana sebenarnya perasaan nya terhadap wanita disampingnya ini.

Sana merupakan wanita yang baik, sangat cantik, dan punya sisi keibuan.
Tapi... Didalam diri Taehyung seperti ada sesuatu yang memaksa nya untuk tidak jatuh hati pada gadis ini.

Apakah mungkin dia sudah kembali lagi?

"Sana, aku selalu berusaha untuk melupakan seseorang. Dan mulai melihatmu sebagai orang yang bisa mendampingiku.

Aku selalu berusaha untuk menyayangimu, karena Soomin juga sangat menyukaimu. Aku selalu berusaha memikirkanmu saat kau tak ada disampingku.

Tapi, aku merasa seperti aku tidak diijinkan untuk melakukannya. Dalam diriku, ada orang lain yang sepertinya tidak mau jika aku berusaha untuk mencintaimu."





RL 2: 74 Confused
END

Please wait to the Next Chapter

Real Love : kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang