CERPEN CINTA ROMANTIS

636 2 0
                                    

The Forbidden Love

"Kan ku sayangi kau... sampai akhir dunia, dan kan kujadikan kamu wanita... paling bahagia diseluruh dunia, karna kamulah satu-satunya"
* by. Armada Band

Lagu yang berjudul "Wanita Paling Bahagia" ini dipopulerkan oleh band Armada dan lagu ini sangat berkesan untukku. Lagu ini adalah lagu kenangan antara aku dan Naka. Seperti hari ini, Naka selalu menyanyikan lagu ini untukku. Hari ini adalah hari ke-100 kami resmi berpacaran dan bertepatan dengan acara diesnatalis yang diadakan oleh kampusku. Band Naka adalah salah satu band yang tampil di acara itu. Entah kenapa lagu ini selalu membuatku percaya pada cinta seorang Naka, seorang vokalis band. Tatapanku tidak henti-hentinya menatap kagum Naka yang berada diatas panggung. Sahabat-sahabatku sangat iri dan sesekali mengejekku karena Naka menyanyikan lagu itu untukku.

"Cie... cie... yang baru ngrayain hari ke-100!!romantis abis... " ucap Lea sambil sedikit nyengir.
"Hee... " balasku singkat.

Entah apa yang membuatku jatuh cinta pada seorang Naka. Sebab aku adalah seorang antist anak-anak band terutama pada vokalis. Aku menganggap anak band adalah playboy, cowok yang memandang seorang cewek tidak lebih berharga dari peralatan band mereka. Tetapi mungkin aku termakan oleh kata-kataku sendiri. Hal ini terjadi ketika aku ikut kegiatan Bakti sosial yang diadakan oleh kampusku sekitar 4 bulan yang lalu. Karena tempat yang sangat jauh dan terpencil kami diharuskan menginap selama kegiatan itu. Disana kami menginap di satu rumah milik penduduk bersama 15 orang lainnya. Sehingga selama kami tinggal di sana, kami jadi lebih mengenal satu sama lain. Di sana aku sadar bahwa Naka adalah cowok yang lucu, sangat perhatian, tetapi terkadang kesepian dan itulah yang membuatku jatuh hati pada cowok tinggi itu. Lamunanku segera terpecah ketika lagu "wanita paling bahagia" telah berakhir. Lalu Naka segera turun dari panggung dan dengan senyum manis kutunggu Naka di bawah panggung. Tiba-tiba seorang cewek putih manis dan seumuran denganku datang menghampiri Naka yang baru turun dari panggung. Tanpa basa basi cewek itu segera memeluk Naka dengan mesra.

"Sayang... aku kangen banget sama kamu.." ucap cewek itu dengan manja.
"Nidy??? Kapan datang???" ucap Naka yang terlihat kaget.
"Kemarin. Aku pingin buat kejutan buat kamu, sayang... tapi aku terharu mendengar lagu tadi. Pasti lagu itu buat aku ya... kamu tahu ya kalau aku bakal datang," ucapnya yang masih bergelayut dipelukan Naka.
"tapi... " balas Naka sembari melepaskan pelukan cewek manja itu dan sedikit melirik kearahku yang masih berdiri kaku memandang kemesraan seorang cowok yang semenit yang lalu kusebut pacarku.
"Aku kangen banget sama kamu Naka... " kata cewek bernama Nidy sembari menggandeng erat tangan Naka yang lalu menyadari keberadaanku didekat mereka.
"Sayang... cewek ini siapa?? Temen kamu ya?... Hi, kenalin aku pacarnya Naka" ucapnya sembari mengulurkan tangannya kearahku.
"Nama..namaku Densha" jawabku sembari berusaha untuk tersenyum
"Tapi aku harus pinjam Naka dulu, ga' apa-apa kan, sha??" tanyanya basa basi, tanpa perlu jawaban dariku dia langsung menarik tangan Naka menjauh dariku.

Tanpa kusadari air mataku menetes membasahi pipiku. Tiba-tiba, Rena sahabatku menghampiriku.
"Ya alloh, kamu ngga' apa-apakan, sha??" tanya Rena
"Tidak apa-apa kox, ren... aku ngga' apa-apa" balasku segera menghapus air mataku
"Sha... kamu jangan sok kuat kayak gitu, kalau kamu pingin nangis..menangislah jangan kamu tahan, biar perasaanmu lebih enakan... semua orang pasti bakal merasa sakit ketika pacarnya berada dipelukan cewek lain, itu perasaan yang wajar dan syah-syah aja kox" ucap Rena.
"Benarkah??? Tidak apa-apa? Apa aku tetap boleh menangis, ketika pacarku pergi dengan pacar sebenarnya??? Apakah aku boleh marah ketika aku sadar kalau aku hanyalah seorang selingkuhan cowok itu?? Apakah masih wajar perasaanku ini,ren???"

Air mataku jatuh tidak bisa kutahan lagi. Hatiku sangat sakit... inginnya aku menampar cewek itu, menarik rambutnya hingga tercabut dari kulit kepalanya, tapi aku sadar, aku berada diposisi yang salah. Aku yang berada diantara mereka, akulah pengganggu di hubungan mereka. Dan sudah seharusnya aku yang mundur dari cinta bercabang ini. Aku tidak pernah tahu kalau aku akan melanggar batas itu. Tetapi aku tidak bisa menahan rasa cinta ini, ketika Naka juga mempunyai perasaan yang sama. Aku selalu menghindar untuk berpikir tentang apa yang akan dirasakan oleh cewek itu ketika tahu bahwa pacarnya mempunyai hubungan yang lain. Aku tidak ingin memikirkan hal itu. Karena aku tahu bahwa akulah yang bersalah, tetapi keegoisanku mengalahkan segalanya. Dan hal yang aku takutkan telah terjadi tepat didepanku. Dan ternyata itu lebih sakit dari ketika aku menahan rasa cintaku untuk Naka.

"Sepertinya aku harus mengakhiri ini semua, Ren... " ucapku yakin.
"Apa kamu yakin???"
"Aku tidak punya pilihan, aku merasa bersalah pada wanita itu dan aku juga tidak punya keberanian untuk menuntut Naka memilih antara aku dengan cewek itu" balasku
"Maaf'in aku, Sha... Bukannya aku mau meninggalkan kamu sendiri tadi. Tapi... " ucap Naka terputus olehku.
"Aku ngerti kox, Ka... kamu ga' usah merasa bersalah seperti itu" balasku sembari tersenyum.
"Kamu yakin??? Aku benar-benar khawatir sama kamu, Sha. Aku.."
"Aku ingin... aku ingin kita putus, ka." Ucapku tiba-tiba
"apa maksudmu, sha... aku tahu tadi seharusnya aku tidak pergi begitu saja... "
" Kamu sudah melakukan hal yang benar, Ka. Kalau kamu tidak lakuin itu, aku juga ga' bakal sadar dimana posisi aku"
"Sha... kamu kox ngomong kayak gitu, aku kan sudah janji sama kamu kalau aku akan... aku akan... "
"Putus?!? Kamu bilang kamu mau mutusin cewek itu kan?"
"Tentu, aku akan putusin dia... "
"Setelah aku pikir, aku tidak bisa sejahat itu, ka. Aku tidak bisa bertahan dengan hal itu. Aku minta ma'af... aku tidak bisa" ucapku menahan tangisku
"Densha... apa kamu sudah tidak cinta lagi sama aku?? Atau jangan-jangan kamu hanya mau mainin aku saja."
"Aku tidak pernah main-main dengan 'cinta' Naka, tapi di sini aku tidak berhak mendapatkan cinta itu. Aku tidak bisa egois lagi... "
"Bohong... !?! jawab pertanyaanku apa kamu cinta sama aku????"
"Aku... aku tidak cinta sama kamu... bohong jika aku mengatakan itu, ka. Kamu tau kan betapa besarnya cintaku padamu??tapi, aku tidak bisa... aku tidak bisa membiarkanmu memilih salah satu diantara aku dan cewek itu."
"Kenapa kamu membuatku bingung, sha... apa maumu sebenarnya??kamu buatku jatuh cinta, membuatku punya hubungan rahasia dan sekarang ketika aku yakin untuk memilihmu kamu membuangku"
"Aku tidak pernah membuangmu, aku hanya membuatmu tidak memilih lagi... "
"Tapi kamu membuatku tidak punya pilihan... kamu memaksaku,"
"Tolong, Naka... aku benar-benar tidak bisa... rasanya terlalu sakit! Biarlah semua jadi mimpi nyata diantara kita. Kalau memang cintamu sebesar itu padaku biarkan waktu dan Alloh yang menyatukan kita. Jalani hubunganmu dengannya sama sebelum kamu mengenalku... aku mohon! Wujudkan janjimu padaku untuk membuatku jadi wanita yang paling bahagia dengan terlepas dari cinta terlarang ini"

Walaupun aku mengatakan hal itu, dalam hatiku... aku masih percaya janjimu Naka. Janjimu untuk mencintaiku hingga akhir dunia dan menjadikan aku satu-satunya di hatimu. Mungkin suatu saat nanti itu akan terjadi tetapi dengan keadaan yang tidak seperti ini... aku percaya pada kekuatan takdir.
Beranda

cerpen cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang