Nama gue Sinta anak emak odah juragan tupperware yang tersohor di kampung rambutan. Haha sombong dikit boleh lah.
****
"Itaa... Mau ke mana lo anak nakal!!", kemarahan emak dengan daster kebanggaannya dan sapu ditangan yang sudah siap dilemparkan kepada sinta. "Mau jalan-jalan dulu mak besok uang jajan jangan lupa ya, dan tadi ita udah ambil uang jajan didompet emak makasih ya mak. Muah", teriak sinta yang sudah melajukan motor sekuter miliknya, dengan tampag tak berdosa ia sudah pergi meninggalkan rumah.
Sinta melajukan clara sang motor sambil bersenandung kecil dan sampailah Sinta di tujuannya yaitu rumah sahabatnya, Ica sahabat terbaik yang dimilikinya sinta. Ica adalah anak Pak Oscar dan Bu Betty sekaligus kakaknya Ciko. Ica itu majikannya mbok sum dan gak tau kenapa dia jadi sering galau belakangan ini. Sssst itu gak penting. Yang penting adalah SINTA LEBIH POLOS DARI ICA. Ica itu juga fens beratnya oppa-oppa plastik korea. Yang paling aneh ya, Ica kalo ngomong tu mulutnya kebuka, kalo ngeliat tu matanya gak nutup, kalo jalan kakinya napak, terus kalau tidur merem, aneh kan? Dan lebih parahnya lagi dia minum pakai air. Agak lemot pula. Tapi Sinta tetap saja betah sahabatan sama Ica.
"Ica main yuk" Teriak Sinta didepan rumah Ica sambil gedor-gedor pintu. Dan akhirnya sang pemilik nama pun keluar dengan wajah lesu kayak pantat ayam. "Apaan sih juragan toples, ganggu aja untung rumah sepi jadi gak kena marah lo sama babe gue" jawab Ica sambil menghembuskan nafas kasar.
"Ya sory, bukan toples tapi tupperware, Btw main yuk" ucap sinta semangat.
"Ayo, ke mall ya" jawab Ica semangat pula.
"Terserah lo dah, tapi btw gua gak suruh masuk dulu kek suguhin dulu atau apalah" ucap sinta sambil menaik turunkan allisnya.
"Sudi amat. GAK ADA" jawab Ica dengan menekan kalimat terakhirnya.
Setelah itu Ica langsung masuk ke rumahnya.
Setelah beberapa hari berlalu, bercanda. Setelah beberapa menit berlalu Ica keluar.
"Yuk"ucap Ica saat keluar dari rumah.
"buset lama amat lu Ca dandan juga gak cantik-cantik amat aja lama" sindir Sinta yang membuat emosi Ica memuncak.
Kalau gak di traktir dimall gue gantung ni anak dipohon toge. Batin Ica sambil mengelus dadanya.
Omelan Sinta yang lamanya sampai membuat dunia ini gonjang ganjing akhirnya selesai juga karena gigi Sinta sudah mulai kering. Dengan selesainya Omelan tersebut merekapun jadi pergi ke mall.
Saat di jalan ada aja ke anehan yang terjadi, masak tiba-tiba gak ada angin gak ada ujan motor Sinta mogok dan dengan amat terpaksa tangan cantik dan halus mereka yang kaya pantat bayi itu harus dorong motor saat udara sangat terik dan sialnya gak ada bengkel deket sini.
"Motor anying emang, bangsat, tahu, tempe,.... motor sialan....
Sinta dan Ica ngomel-ngomel di sepanjang perjalanan sambil mengapsen makan yang tadi mereka makan. Aneh memang mereka berdua.
Setelah lama mendorong motor dan mereka mulai lelah, ada sebuah motor ninja yang menepi didepan mereka. Sang pengendara motorpun turun dan membuka helm yang ia gunakan, dan tampaklah wajah berpanas tampan nan rupawan seperti malaikat yang membuat hati Sinta senam aerobik.
"Motornya kenapa, mogok ya?", tanya lelaki tampan tadi.
Udah tau mogok masih nanya lagi, katarak mas. Karena yang nanya ganteng Sinta jawab"Iya mas motor saya mogok " sambil senyam-senyum gak jelas yang kayak orang gila yang suka mangkal diperempatan sama laki-laki itu.
"Apa ada yang bisa kubantu?", tanyanya yang mulai melihat clara motor kesayangan Sinta. Laki-laki itu sedikit mengotak-atik clara dan akhirnya. "Dah, coba disetater" ucapnya yang membuat lamunan Sinta pecah. Dan sinta langsung menyetater clara.
Ndrenn....
Clara menyala yang membuat hati Sinta semakin gembira. Sinta tambah melebarkan senyumannya yang mungkin sekarang sudah selebar lapangan sepakbola itu. Bukannya berterima kasih malah senyam-senyum gak jelas. Dan akhirnya Ica yang berterima kasih pada lelaki itu "makasih ya mas udah dibenerin motornya, kita pamit dulu ", ucap Ica yang dibalas "sama-sama, hati-hati dijalan " oleh sang pria. Lalu lelaki itu pergi meninggalkan mereka.
Ica menepuk pundak Sinta yang langsung membuyarkan lamunan Sinta yang sedang melamunkan berada dipelaminan bersama lelaki yang sedang memperbaiki motornya. Ya aneh memang. "Sin ayo jalan", ucap Ica.
"Ha... apa kenapa..?", jawab Sinta bingung.
"Ayo jalan", ucap Ica lagi agak keras.
"Slow kalik, btw laki-laki tadi mana?", tanya Sinta penasaran.
"Dah pergilah", jawab Ica.
"Apa pergi!, guekan belum sempet nanya namanya, minta nomer telpon, nama ig, fb, line, dan lain-lain, kenapa keburu pergi sih kesel gua", ucap sinta heboh yang membuat beruang kutub sampai bangun dari hibernasinya. Mana di pinggir jalan lagi malu-maluin.
"Ayo cepet pergi, elah.." ucap Ica jengah melihat tingkah sahabatnya.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya ke tujuan pertamanya yaitu mall.
Sesampainya dimall Sinta dan Ica disambut dengan penuh hormat oleh kang parkir mall. Mereka masuk ke dalam mall dan saat melihat kedai pisang goreng Sinta langsung tergiur.
"Ca ada pisang goreng tuh, ke sana Yuk", ajak Sinta sangat antusias.
"Ya elah ta kalau mau pisang goreng mah gak usah jauh-jauh ke mall kalik, diangkringan mang jajang juga banyak itu mah" ucap Ica menatap sinta malas.===========××××==========
Sampai sini dulu ya Maap kalau ada typo dan gak jelas.
Aku gak nyangka cerita abstrak ini ada yang baca.
Makasih ya yang baca aku cinta deh.*timpukkin pake vote
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU TO
Teen FictionKisah tentang dua manusia dari latar belakang berbeda yang dipenuhi kerecehan, intrik dan konflik. *maaf cerita pertama ku jadi kalau banyak typo dan salah-salah kata mohon di ampuni yak😆✌