Prolog

2.9K 128 160
                                    

"Lu gak mau mesen apa-apa?"

"Nggak, lu aja," jawab Adaline dan melanjutkan membaca buku Fisiologinya. Temannya hanya mengangkat bahu dan pergi untuk memesan makanan.

"Hai, Daline!" sapa Lulu, sahabatnya.

"Hai," sahut Adaline singkat.

"Rajin amat lu. Di kantin baca buku, di kelas baca buku. Isitirahat dulu napa?" ucap Lulu.

Adaline menutup buku Fisiologinya dan menatap Lulu. "Ya, emang kenapa?"

"Gak apa-apa. Lagian gue bingung, otak lu kenapa gak capek-capek sih?" tanya Lulu dan meminum air yang dibawanya.

Adaline hanya tertawa kecil. "Karena jadi dokter itu harus pinter-pinter."

"Teserah lu dah." balas Lulu. Adaline kemudian kembali membaca buku Fisiologinya.

"Btw, kita nanti dapet praktek langsung di rumah sakit yang terkenal loh!" ucap Lulu tiba-tiba. Adaline yang mendengar itu langsung menutup bukunya kembali dan menatap Lulu lekat-lekat.

"Are you serious?" tanya Adaline yang kurang yakin.

"Katanya sih," jawab Lulu sambil mengangkat bahu.

"Ah, elu! Tanya lagi gih," pinta Adaline.

"Ntar aja, paling di kelas ntar dikasih tau."

💊💊💊

Tut.. Tut.. Tut..

"Dok, jantung pasien mulai melemah," ucap salah satu suster sambil melihat ke arah bedside monitor.

"Bertahanlah, sebentar lagi ini akan selesai."

Suster tersebut hanya mengangguk-angguk, mengerti.

"Tolong ambilkan benang jahit," pinta dokter itu dan suster dengan cepat mengambilkan benang jahit tersebut.

Dokter tersebut dengan tangannya yang bergerak cepat, langsung menjahit luka-luka tersebut.

"Tolong gunting ini," pinta dokter tersebut. Salah satu dokter dengan cepat mengambil gunting dan menggunting benang tersebut dengan hati-hati.

"Well, done. Selesai!" ucap dokter tersebut dengan senyum kepuasan walaupun tidak ada yang melihat senyum dokter itu karena ia memakai masker.

Salah satu dokter kembali menoleh ke bedside monitor.

"Jantung pasien normal kembali. Operasi kita berhasil Dalbert!" ucap salah satu dokter tersebut sambil memeluk Dalbert.

"Hmm.. Jangan lupa untuk memasangkan kembali selang oksigennya," pinta Dalbert dan disambut anggukan seorang suster.

💊💊💊

Halo! Ini cerita ketiga aku loh, hehe!
Hayoo.. Siapa diantara readers yang pengen jadi dokter? :v

Kritik sarannya dong :v
Jangan lupa Vomment yaaa!
Sorry ceritanya rada aneh wkwkw

Hope you like this story! :)

-Venia

My Good DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang