BAB 4 : Kepikiran💊

1.1K 60 66
                                    

Jangan lupa buat Vote sama Comment nya yaa!!! Love you gais :V
Happy Reading! 😊😁

💊💊💊

"Please, jangan buat gue kepikiran lu terus!"
-Dalbert Earnest Strange

Tim spesialis bedah sedang berada di ruang operasi. Sudah 1 jam lebih operasi berlangsung.

"Ambilkan kasa," pinta Dalbert. Alex sebagai asistennya langsung mengambilkan kasa.

Keringat sudah mengucur deras diwajah Dalbert. Ia dan timnya sudah sangat bekerja keras hari ini.

"Hufftt, dokter Alex, lanjutkan sisanya," pinta Dalbert lagi. Itu artinya, operasi akan segera selesai.

"Baik, profesor." Alex mengangguk.

Dalbert keluar dari ruang operasi dan membuang sarung tangannya. Ia pergi ke tempat cuci tangan, setelah itu pergi ke ruangannya.

💊💊💊

22.50 PM

Dalbert membuka jas dokternya dan duduk di bangku. Sesekali ia mendesah pelan. Bermacam-macam pikiran mengganggu otaknya. Ia memilih untuk menonton tv. Tiba-tiba, Alex dengan lancangnya masuk ke dalam ruangan Dalbert.

"Kenapa gak ketuk pintu dulu kalau mau masuk?" tanya Dalbert dengan suara yang sedikit tegas.

"Sorry, gue ulang ya?" jawab Alex dan mengulanginya. Kali ini dengan mengetuk pintu.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi, boleh saya masuk, Pak Profesor?" Tanya Alex sambil menahan tawanya. Dalbert hanya menatapnya tajam dan Alexpun masuk.

"Ada apa?" tanya Dalbert sambil memindah-mindahkan channel televisinya. Yang ditanya hanya diam dan merebut remote tv yang dipegang Dalbert.

"Heh, balikin!" ujar Dalbert kesal.

"Gue mau nonton," balas Alex dan menekan nomor channel yang diinginkannya. Dalbert hanya mendesah pelan.

"Bert," panggil Alex.

"Hm?"

"Lu gak mau cari pacar apa?" tanya Alex dan disambut tatapan tajam dari Dalbert.

"Yaelah, gue salah tanya ya? Sorry deh," ujar Alex sambil cekikikan sendiri dan meminum susu yang kebetulan ditaruh di meja kerja milik Dalbert.

"Lu nonton apaan sih?" Tanya Dalbert dan mengalihkan pandangannya ke televisi.

"Saya memilih angka kelahiran nomor 27."

Suara Roy Kiyoshi yang berada di tv membuat Dalbert ingin tertawa.

"Lu-- lu nonton beginian, Lex?" tanya Dalbert tidak percaya. 

"Yaelah, seru tau!" jawab Alex dan melanjutkan minum susunya.

"Lex,"

"Ya?"

"Lu kenapa minum susu itu?"

"Iya, kenapa? Lu mau ngelarang gue lagi?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Good DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang