Bagian 1 : Awal Dari Semuanya

529 61 11
                                    

Aku tak menyangka kalau aku akan berakhir seperti ini.

Aku membenci mereka, aku menderita karena mereka, aku sungguh kesal. Semua emosi tak menenakkan terus meluap di hatiku.

Terbaring di atas tanah, tanpa mampu melakukan apa-apa dengan darah segar yang membasahi tubuhku, aku hanya bisa menyesal.

Mereka berkhianat sambil tersenyum, memandang ke arahku tanpa ada rasa bersalah sama sekali, menginjak-injak kepercayaan ku begitu mudahnya.

Mereka adalah temanku, tidak, mereka adalah orang yang dulu ku anggap sebagai rekan.

Sialan mereka itu!

Sialan mereka itu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahah..."

Aku tertawa kecil namun seakan terdengar seperti desahan.

Memandangi satu persatu wajah mereka yang mengelilingi ku, tubuhku terasa begitu lemas dan di selimuti depresi.

Aku tak sampai menyangka kalau mereka yang selama ini selalu ada mendukung ku kini malah menjadi musuh yang ironisnya membunuh ku, bukanlah musuh yang aku lawan sebelumnya.

Aku tidak tahu apa alasan mereka melakukan semua ini.

Kenapa? Kenapa kalian melakukan hal ini?

Padahal kita sudah berjanji akan pulang bersama sambil membawa bendera kemenangan dan kebanggaan bukan?

Aku sungguh kecewa, sinar mataku telah pergi sejak lama meninggalkan tempatnya.

Aku sungguh bodoh... aku begitu bodohnya mempercayai mereka yang akhirnya malah berpaling dariku, aku sungguh bodoh karena tidak mendengarkan perkataan yang di ucapkan gadis itu, aku bodoh karena lebih memilih putri pengkhianat itu, aku bodoh karena mempercayai semua orang yang awalnya saja baik kepadaku.

Aku bodoh karena telah berpihak pada mereka. Sungguh keparat kalian!

Ini semua karena kenaifan ku sendiri sebagai pahlawan.

Apa yang di tabur itulah yang di tuai. Paling tidak itu yang ku yakini selama ini. Mungkin ini adalah sebuah hukuman?

Aku tak memiliki daya dan upaya lagi untuk marah bahkan mengucapkan sepatah kata pun agar keluar dari mulut.

Kali ini aku sungguh lelah.

Di dada ku masih berbekas rasa pedih dan sakit yang nyata di antara keduanya.

Semua kebaikan mereka hanyalah kebohongan.

Saat ini yang bisa aku lakukan hanya memandangi mereka yang saling berbicara entah apa aku tak bisa mendengarnya dengan jelas, mungkin racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuh ku.

Ah, aku sunguh-sungguh lelah sekarang. Saat ini aku mulai merasakan kantuk yang semakin menusuk hingga mataku terasa berat.

Walau sebenarnya aku tahu kalau aku tertidur sekarang aku pasti akan mati, tapi tidak ada yang dapat aku perbuat untuk itu.

Hujan turun dengan derasnya. Halilintar terus menggelegar tanpa henti. Kali ini, semua orang yang sebelumnya ada telah pergi. Hanya meninggalkan diri ku seorang di kedalam hutan.

Aku tahu kalau nyawa ku pasti tak akan terselamatkan.

Tidak ada harapan lagi....

Seandainya saja masih ada lain kali, seandainya saja ada kesempatan kedua, aku berjanji kalau aku tidak akan pernah lagi mau menjadi pahlawan yang menanggung beban banyak orang!

Dari awal, aku tidak mau memikul salib dan mengenakan mahkota duri hanya demi menebus semua harapan mereka.

Ini sungguh bodoh! Kenapa aku sampai berakhir seperti ini demi mereka?

Maa~ aku sudah tidak kuat kali ini.

Dingin...

Tubuhku mulai terasa dingin dan semakin melemas lagi dan lagi hingga sampai pada puncaknya. Mungkin darah sudah banyak meninggalkan tubuh ini hingga hanya tersisa beberapa saja.

Aku cukup beruntung bisa bertahan sampai saat ini. Tapi aku tahu ini tak akan berlangsung lama.

Maa~ aku sudah tidak dapat menahanya lagi.

Aku hanya bisa menatap langit kosong berwarna hitam. Kegelapan yang tak berujung...

Ugh, sungguh jelek nasib ku ini.

Perlahan mataku terpejam.

Untuk terakhir kalinya, jiwa ku telah meninggalkan raga yang sudah tak memungkinkan untuk di tinggali lagi.

Namun...

[Permohonan Diterima]

Suara seseorang terdengar memasuki telinga entah dari mana sebelum aku benar-benar mati.

Bersamaan dengan itu, kehangatan mulai menyelimuti dan menelanku secara perlahan, dan seberkas cahaya pun muncul dari sudut mataku...

Bersambung ....

○●○●○●○●○

Mohon saran dan kritiknya. Jangan segan untuk memberitahu kalau ada kesalahan dalam tulisan karena saya masih belajar.』

Um, karena saya masih pemula dalam dunia kepenulisan, mungkin penataan dan pemilihan katanya masih bisa dikatakan memprihatinkan. Jadi saya mohon untuk bimbingannya dalam kolom komentar senpai/senior.

Dan juga, tolong hargai tulisan saya dan jangan boomvote agar saya dapat lebih berkembang dalam dunia kepenulisan.

Itu saja dari saya, sekali lagi terima kasih telah membaca cerita saya. <(_ _)>

Oh, iya. Ngomong-ngomong ini adalah cerita bergenre fantasi kedua ku!

Setelah berhasil sukses dengan cerita fantasi pertamaku (Heroes From Another World). [*Sukses dari mana?! Masih ampas njir.] Akhirnya rilis juga cerita fantasi kedua, ahahahaha *ketawa garing.

Mohon dukungannya yak readers tercinta>////<♡

Update selanjutnya 24 atau 25 Agustus 2018

The New Life of The Hero - Memulai Kembali Dari AwalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang