Ruangan itu cukup kecil. Ukurannya hanya berkisar dua tatami. Setiap ruang hanya dipisahkan oleh jeruji besi layaknya kandang hewan.
Yui yang kini sedang terduduk di pojok ruangan hanya bisa membenamkan wajahnya di kedua lengannya.
Di ruangan yang temaram yang hanya diterangi oleh cahaya dari dua lampu bohlam disetiap sisi ruang terpisah, beberapa orang sepertinya juga memiliki nasib yang sama dengannya. Kebanyakan ruangan sel diisi oleh banyak wanita dan sebagian lainnya adalah anak-anak belia.
Diluar terdengar jelas suara ramai orang yang berteriak cukup keras. Tak perlu mencari tahu apa yang sedang terjadi diluar, bisa diketahui dengan jelas kalau mereka sedang menawar harga untuk suatu acara lelang.
Yui yang meringkuk di ujung sel seperti tak memiliki semangat lagi dalam hidupnya. Wajar saja, melihat kakaknya di aniaya dan dibiarkan dengan bersimbah darah dipinggir jalan sambil mengerang kesakitan seperti itu membuat hatinya pilu tak tertahankan.
Matanya sayu selagi rambutnya terjatuh. Dia ingin menangis tapi air matanya tak keluar lagi.
Dia masih memikirkan kakaknya yang ditinggalkan dalam kondisi sangat menprihatinkan. Yui berpikir kalau kakaknya pasti tak akan selamat. Dia berharap kakaknya diselamatkan!
Kakak masih hidup'kan? Kakak harusnya masih hidup! Kakak tidak akan meninggalkan Yui 'kan?
Benak Yui masih terus menolak apa yang dia lihat. Meski memang belum jelas kalau kakaknya Nastasia masih hidup atau tidak? Tapi yang jelas, dengan darah yang terus keluar dari lukanya tak segera dihentikan kemungkinan besar dia akan mati kehabisan darah.
Tapi melihat kondisi kota ini, kemungkinannya sangat kecil dan hampir mustahil.
Yui terus membohongi fakta yang ada dan mengutuk pikiran buruknya selagi emosinya terus terpendam.
Saat masih dalam kondisi terjatuh, seorang pria gemuk muncul dari balik tirai berjalan menuju sel dimana Yui berada.
Dengan decitan pintu sel yang nampak berkarat, pria itu masuk kemudian menarik Yui yang lemas dan menariknya keluar menuju panggung acara.
Yui yang terkaget segera meronta kecil, tapi karena genggaman pria itu yang kuat dan kasar, Yui hanya bisa meringis kesakitan selagi dirinya terus ditarik keluar tanpa bisa berbuat apa-apa.
Saat keluar dari balik kegelapan menuju ruang yang nampak diberkahi cahaya alih-alih lampu sorot, Yui terhenti dan melihat kerumunan orang yang terduduk di bangku penonton melihatnya bak buruan.
Yui merinding dan menggigil melihat tatapan yang menakutkan seperti itu.
Tanpa mengizinkan Yui untuk tenang, dia ditarik lagi menuju tengah panggung dan diserahkan menuju pria yang nampak seperti host pembawa acara.
"Baiklah semuanya! Sekarang adalah kesempatan kalian untuk mnedapatkan budak gadis ini dengan baik! Gadis ini masih berusia sekitar tiga belas tahun dan dia memiliki penampilan yang bersih serta sehat!
Kesempatan kali ini adalah yang jarang terjadi! Gadis ini sejak kecil dirawat dengan baik oleh kakaknya dan tumbuh menjadi gadis cantik dan bugar! Meski beberapa insiden menyebabkan sifatnya menjadi agak sedikit berontak, tapi dengan sedikit kedisiplinan dia akan menjadi gadis yang benar benar penurut dan baik! Sekarang tawaran dimulai dengan 50.000!"
"55.000!..." "57.000!" "59.500!" "65.000!..."
Suara sorak sorai orang mulai memenuhi seisi ruangan dengan jumlah nilai uang yang tidak sedikit keluar dari mulut mereka.
Tahu dirinya sedang dijual dengan nilai tawaran yang terus melonjak, Yui gemetaran dan air matanya hampir tumpah.
Mendengar jumlah uang yang keluar dari mulut mereka membuat Yui merasa kecil dan aneh. Saat dia bersama kakaknya, bahkan untuk memiliki uang sebanyak itu saja seperti mimpi belaka.
![](https://img.wattpad.com/cover/151024452-288-k185542.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Life of The Hero - Memulai Kembali Dari Awal
Fantasy#3 on Overpower [27/08/2018] #8 on Hero [27/08/2018] Seorang pahlawan yang berhasil membunuh Raja Iblis telah dikhianati oleh kawan seperjuangannya dan terbunuh dengan pedangnya sendiri. Berharap kalau kehidupannya tidaklah sia-sia dia menginginkan...