.
."Ya ampun kau sudah besar sekarang, bibi sampai tidak mengenalimu"
Mark sudah menuruni tangga dan melihat sang ibu yang berceloteh di depan sang tamu tentang betapa tampan dan tingginya orang itu. Mark semakin penasaran dengan bahu tegap seorang pria bersurai coklat yang memunggunginya.
"Aduh Mark kenapa berdiam diri disitu, ada temamu yang datang loh"
Sang ibu yang sadar akan kehadiran mark langsung menyuruh mark untuk datang. Dan sang tamupun berbalik dan pandangan mereka saling bertemu. Sang priapun tercengir.
" Hai Mark"
"KAU"
"Hey, sopanlah sedikit dengan tamu"
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Tentu saja mengunjungi Teman lama apa kau lupa kalau kita satu sekolah"
" Kalian satu sekolah tapi kenapa ibu merasa tidak pernah melihat kalian bermain bersama?
" itu karena kami beda kelas, ibu "
" ah~ begitu ya .... ah kau tinggi sekali nak dan juga tampan"
" ah, malah bibi masih terlihat awet dan cantik"
" ah kau ini bisa saja, yasudah ibu tinggal dulu ya kalian berdua berbincanglah ibu ingin memasak dulu"
"baik bi/bu"
.
.
.
Suasana canggung telah merayapi kedua remaja tersebut saat ibunya mark pergi untuk menyelesaikan urusannya di dapur. Tidak ada yang saling berbicara.Hanya indra penghilatan yang di gunakan. Saling memindai dan menscan satu sama lainnya. mark melihat sang 'Teman' dengan tatapan kagum sekaligus iri.' look at Him. His damn good looking thought'
Lain mark lain juga yang menatap di hadapannya.Si Pria ingin mencubit tapi takut di bogem. Bagaimana tidak mark itu terlihat mungil karena memakai baju kaus biru agak kebesaran dan apa itu. Ada gambar bayi singanya. Imut sekali batinnya. Benar-benar berberbeda dengan yang di sekolah.
"........"
"........"
"well, apa kabar?"
"aku baik, terima kasih. Kau?
"aku juga baik, well setidaknya"
"ada apa, apa kau ada masalah? "
"tidak apa-apa aku hanya sedikit gugup kau tahu sedikit lagi kita akan menghadapi ujian akhir sekolah "
"ah begitu ~ aku rasa aku juga merasakan hal yang sama denganmu "
"Benarkah?"
" iya, aku mulai merasa gugup saat berada di dekatmu"
"ck, jangan bercanda"
"aku tidak bercanda aku serius, maksudku tentang ujian juga sih"
"Jadi kau ke rumahku untuk kita belajar bersama lagi? Maaf saja untuk kali ini aku akan memasang tarif"
"memasang tarif berapapun akan aku bayar kalau itu bisa bersamamu"
(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄
"Be-berhenti bercanda lucas, kau membuatku geli"
Ya pria itu tidak lain adalah Lucas. Sang Cassanova beda kelas yang menjadi teman belajarnya . Pria yang beberapa minggu ini telah membuatnya merasakan hal-hal aneh yang sering ia pikirkan namun mencoba menyangkal di hatinya. setelah program belajar bersama selama sebulan penuh. Ia mencoba untuk tidak jatuh lebih jauh lagi.ia sadar bahwa ia adalah seorang Laki-laki. Seorang laki laki Demi Tuhan. Dia itu masih suka dengan makhluk bergender perempuan. Masih Ingin mempunyai istri seperti Irene. Tetangga wanita di samping rumahnya yang sering menyapanya saat akan berangkat kuliah.Oh bahagia sekali.
"Hey, mark tadi aku menghubu-"
Drrrttt~
Drrrttt~
Drrttt~
Kata kata lucas menggantung karena merasakan hpnya bergetar di saku celananya. Lucas melihat mark dan mark membuat isyarat untuk menerima panggilan dari hpnya lucas.
"Halo, ada apa?"
"......."
"Aku? Aku sedang berada di rumah kekasihku"
Lucas mengedipkan matanya ke arah mark. Yang di buat begitu hanya memutar bola matanya. namun kontras dengan hatinya.
" jangan tertawa sialan, aku tidak bohong! Katakan apa maumu"
"........."
"huu apa harus sekarang? "
"......."
"baiklah aku akan kesana tunggu aku, ok?"
".."
Tut!
Lucas mengakhiri sesi menelponnya dan menatap mark dengan wajah menyesal.
"Mark aku rasa aku harus pulang sekarang"
"o-oh baiklah"
Mark mengantar Lucas ke luar rumahnya setelah berpamitan pada ibunya. Motor besar yang di parkir di samping rumah mereka ternyata adalah milik lucas. Remaja bongsor itu lalu menaikinya dan menghidupkan mesin motornya. Tak lupa ia memakai helm yang menutupi seluruh wajahnya. Jangan lupa lupa jaket leather yang menutupi bisep berototnya.Ah pemandangan yang membuat mark jadi iri.Pantas saja banyak fansnya.
"....."
" hei mark"
" ?"
" Apa kau sibuk malam ini?"
"huh? Tidak memangnya kenapa? "
" Aku ingin mengajakmu jalan... maksudku Yah sebagai rasa terima kasih karena mengajariku dan juga permohonan maaf karena telah menganggumu selama. Ini. Apa kau bisa? "
"i-itu, akan aku pikirkan dulu"
"Baiklah, sampai ketemu nanti malam"
"H-hei aku belum bilang aku bisa atau tidak"
"Aku akan menghubungimu"
"tapi kaukan tidak punya nomorku? Bagaimana caranya?"
" aku sudah menghubungimu tinggal tunggu jawaban kau menerima atau menolak panggilanku "
"?"
"Baiklah aku harus pergi, tekan tombol hijau kalau ada panggilan masuk ya"
Lalu lucas mulai melaju dengan motornya dan berlalu.
Mark masih berdiri termenung dengan wajah bodohnya namun imut itu. Apa maksudnya bocah itu. apakah dia pikir mark tidak bisa menggunakan handphonenya. Ya walaupun dia memang tidak bisa menggantikan wallpaper di hpnya sih tapi itukan bukan berarti ia tidak bisa menggunakannya sama sekali. Hatinya semakin dongkol dan mark Sebenarnya penasaran dengan percakapan lucas dengan temannya yang bernama jungwoo itu tadi. Tapi memang dasarnya mark gengsi. Akhirnya mark hanya diam saja. Dia langsung masuk ke dalam rumahnya namun terhenti seketika ia menepuk dahinya dengan keras.Ia ingat!
"ah! Sialan aku lupa kalau haechan akan datang sebentar malam"
..
.
Yoshh baru kali ini update tengah malam wkwkwk, lagi jaga orang sakit mah kayak gini. Baru bisa megang hp malam kalau gk sampai ketiduran akhirnya lupa. Maaf ya kelamaan update 🙏
Yg mau kasih saran, silahkan saya hargai 😊
.
Btw thenkyu for y'all voted and coments too 💕💗💘💗😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have You (LUMARK)
Fanfiction"Apa yang paling kau inginkan di dunia ini? " "Aku? tentu saja Dirimu" katakan kalau Lucas adalah orang yang cheesy, yang suka tebar pesona kepada semua orang yang ia temui.Tapi semua itu ia lakukan hanya untuk mendapat perhatian. Ya, perhatian d...