LELUCON KAH?

535 20 2
                                    

Bis.

"Kau sepertinya kau menyukainya naruto"

"Sepertinya....Kurama"

[MANSION HYUGA]

Seorang hyuga dengan khas kesopanan tidak pengaruh oleh Hyuga Hinata. Ia sedang berguling-guling kamarnya sendiri dengan wajah memerah.

Seketika wajahnya kembali murung memikirkan perjodohan dirinya dengan orang lain yang dilakukan nanti malam.

'Bagaimana ya?'

'Aku harus bilang apa?'

'Apa yang harus kulakukan?'

Beribu pertanyaan memasuki otaknya.

Dan ia teringat dengan perkataan orang yang baru di kenal tadi.

'Aku bisa mengetahui sesuatu yang akan terjadi'

"Hah...mungkin Naruto kun bisa membantuku" Hinata langsung berlari keluar kamarnya.

SKIP TIME

"Hah..dimana ya Naruto kun?? Aku sudah mencari seliling desa"
Resah Hinata.

"Siapa itu..??" sambil melihat orang yang berdiri dipinggir danau.
"Itu...Naruto kun"
Hinata langsung berlari menghapiri Naruto.

Sementara itu di Naruto. Naruto tersenyum merasakan cakhra orang baru ia kenal.

"Umm..Naruto kunn..!!"

"Hm..ada apa?" tanya naruto pada Hinata.

"A-apa ka-kamu mau..membantuku Naruto kun?

"Bantu apa?"

Hinata ingin bertanya tapi rasa malunya menghalangi.

"Kau mau apa Hinata?" tanya naruto lagi.

"Umm...N-naruto kun ma..u melihat...-" Hinata gugup untuk melanjutkan katanya tapi ia nekat " ma-masa depan Hinata?"

'Yang benar saja, aku bercanda tadi' batin Naruto.
"Hahaha...sepertinya gadis yang kau sukai menganggapmu serius" ucap Kurama.

"N-naruto kun..?!!" melihat yang ditanya melamun.
"Ok akan kulihat...mendekatlah" suruh Naruto.
Hinata mendekat "ahhh...ap-a yang N-naruto kun la-kukan??"
Hinata langsung mundur.
"Ka-u ma-u men-ciumku.."
Wajah Hinata memerah ketika wajah Naruto didekatkan kewajahnya.

"Kusso...aku tidak menciummu memang ini caranya" jelas Naruto berbohong.

"Ckk..kau mengambil kesempatan dalam kesempitan" ujar Kurama

"Diamlah" omong Naruto pada bijuunya tapi Hinata yang malah diam.

Wajah Naruto mendekat

10 cm

5 cm

3 cm

Dahi Naruto menyentuh dahi Hinata. Wajah Naruto masih terlihat tenang sebaliknya wajah hinata semakin buruk.
Kedua hidung mereka saling menempel. Bibir mereka hampir bersentuhan.

"Hei..dia akan pingsan baka"
'Ckk...kau menggangguku saja'

Naruto melepas Hinata yang hampir pingsan.
"Aku dapat sebuah ingatan, kau akan menikan dengan seorang..-"
Naruto menggantungkan kalimat nya, sedangkan hinata dalam keadaan sedih karena dia belum siap menikah.

"Yang...SAMA SEPERTIKU"

NEXT CHAP...

NARUTO-KUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang