•10- melihat senja bersama dia{3}•

35 11 0
                                    

-with him I do a lot of memories

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-with him I do a lot of memories. without realizing that me and he create memories every second we do-

-lyla senja ashary-

****

Setelah sekedar nongkrong di kedai. Senja dan idoy memutuskan untuk pergi. Namun senja bingung karna pertanyaan yang baru saja ia utarakan tidak di jawab oleh idoy. Sedetik kemudian ada pikiran yang terlintas di otak senja.

Idoy ga nyulik senja kan?

Senja menggelengkan kepala nya. Cepat cepat menghapus pikiran yang tidak bermutu itu.

Idoy orang baik, ga bakalan nyulik senja. Oke, tenang.

"Doy, kita kemana sih? " tanya senja. yang sudah berkali kali nanya namun tidak membuahkan hasil.

"Senja pulang aja deh, " senja berbalik badan hendak pergi

Dengan sigap idoy menarik rambut senja Lalu menariknya pelan.

"Mau kemana? Emang lu tau jalan pulang? " tanya idoy

Senja menggeleng "nggak"

"Please,, jangan bawel ya, lo ikut gue aja, tenang, gue ga ngapa ngapain lu kok, dan gue ogah amat, "

"Ish! Yaudah.. So? Kemana nih? "

Idoy menoleh dengan tatapan mata tajam " kan gue bilang gausah bawel dan jangan nanya nanya mulu, lo berasa udah jadi wartawan aja"

Senja hanya mencebikkan bibir nya

Setelah perjalanan beberapa menit akhirnya sampai juga. Tapi, eh senja gak tau ini di mana? Eh, ada tulisan.. 'Pemakaman' he'll no yang bener aja si idoy ngajakin senja kesini? Di kira mau kemana gitu.. Eh tau taunya kesini.senja terus aja menggerutu dalam hati

"Ngapain kita di sini doy?" tanya senja pelan

Namun, tetap tak ada jawaban

Senja menghela napas yasudah senja capek nanya nanya mulu, bener kata idoy, senja udah kek wartawan. Haha

Langkah idoy berhenti pada sebuah pemakaman dengan keramik yang menghiasi di setiap pinggir nya. Idoy berjongkok lalu membersihkan daun daun kering yang berjatuhan.

"Assalamualaikum, bun...da, apa kabar di sana? Baik baik aja kan? Bun, idoy kangen sama bunda, idoy kangen suara bunda pas bangunin idoy untuk sekolah,idoy kangen pelukan bunda saat idoy lagi sakit ,dan idoy kangen sama bunda," suara idoy begitu lirih di telinga senja

Lyla Senja AsharyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang