•25- Back To School•

23 8 0
                                    

Pagi ini, gafa tak mengantar senja kesekolah seperti biasa. Tapi, entah ada angin apa, idoy kerumah senja pagi pagi hanya untuk berangkat bareng. Namun sebelum itu, bunda menyuruh idoy untuk sarapan terlebih dahulu, dan idoy hanya menuruti kata bunda.

Seperti biasa, jika berada di meja makan, bunda akan selalu bercerita macam macam kepada idoy. Idoy juga terlihat menikmati setiap penggalan cerita itu, tidak seperti senja dan fahzan sudah bosan dengan cerita bunda, dahulu senja dan fahzan sama antusias ketika mendengar cerita bunda, namun semakin lama kesini bunda sering mengulang kembali cerita yang pernah diceritakan tempo hari.

"Idoy sering sering lah menginap disini, gapapa. Anggap aja ini rumah kedua kamu, oke?" ucap bunda di sertai senyum yang tak pernah bilang melukis di wajah putih itu.

"Serius bunda? Boleh? Sip, pulang sekolah idoy ambil baju terus nginep deh." ucap idoy terkekeh pelan.

Senja melotot tak percaya, ia kira idoy bakal mengatakan hal basi basi seperti 'gausah, makasih nanti ngerepotin' ini di luar dugaan senja. Ia berdecak lidah melihat tingkah konyol idoy pagi ini.

Setelah selesai sarapan, senja dan idoy pamit untuk berangkat.

"Jagain anak bunda ya, jangan sampai luka, apalagi luka hatinya, uhh barabe. " ucap bunda kepada idoy yang menanggapi nya juga berlebihan.

"Oke, siap bunda. Idoy melindungi anak bunda dengan segenap hati idoy." seru idoy menggebu gebu.

Kemudian idoy dan bunda ber-high five layaknya anak seumuran.

"Udah udah ih cepetan! Nanti telat!"sungut senja kesal.

"Kau tuh ya jadi anak ga sabaran kali, anak siapa si kau?" tanya bunda sarkas.

Senja menghela nafas " bunda." peringat senja, dan bunda hanya terkekeh pelan.

"Yaudah,hati hati di jalan." ucap bunda.

🎬🎬🎬🎬🎬

Saat senja dan idoy memasuki pelataran parkir sekolah, suasana hari pertama begitu berbeda. Kali ini banyak orang yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa di artikan. senja bingung, biasanya teman temannya ramah dan suka bersapa. Namun ini sangat berbeda. Saat dua arah koridor yang berlawanan di sana begitu ramai, tepatnya mading. Banyak orang yang berkumpul di sana, karena rasa penasaran yang tinggi, senja berjalan ke arah mading, saat sampai.

"Eh itu orangnya?"

"Eh bener ga si dia? Berarti gatau syukur banget iyagasi?"

"Dasar gatau diri!"

"Mati kek orang kek lu!"

"Masi ada ya orang yang so kecantikan?"

Banyak bisikan yang telah dengar, ini seperti bukan bisikan, bahkan terdengar seperti berbicara di belakang.

"Kalo mau bisik, kecilin suaranya bos!" ketus idoy menatap sinis pada salah satu siswa.

Satu persatu siswa yang berada di sana berhamburan meninggalkan senja dan idoy.

Tangan senja mengepal begitu melihat artikel berita yang begitu menyesakan hati. Ia berusaha untuk tidak menangis, senja memandang ke atas menghidari air Matanya jatuh membasahi pipi.

SALAH SATU MURID YANG TIDAK TAHU CARA BERSYUKUR. KABARNYA SUDAH MEMILIKI PACAR DENGAN SEJUTA PESONA

LALU?

Lyla Senja AsharyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang