•21- Mission Rika?•

32 8 11
                                    

releasing rather than imposing,sincerely from pain, relief rather than fighting alone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

releasing rather than imposing,
sincerely from pain, relief rather than fighting alone

- idoy hendrayh -

{happy read😘, sorry if there is typo}

•••••

Gafa telah merencanakan tempat dinner yang Bagus. Jujur kalau ia tidak tergolong orang yang romantis, ia hanya orang pendiam atau bisa di sebut introvert, dalam urusan cinta pun ia masih canggung melakukan hal hal seperti orang pacaran. Menghabiskan waktu untuk sang pacar, pergi bareng, dan lain lain.

Semalam gafa bergadang untuk mencari tempat yang romantis lewat jejaring sosial dan menemukannya salah satu tempat dengan arsitektur yang menarik. Yaitu La Vue at The Hermitage tempat dinner romantis. La Vue terletak di lantai 9 dengan suguhan pemandangan indah Menteng, kawasan elit tempat bertemunya arsitektur Batavia kuno dan pemukiman mewah modern.
Juga tempatnya terletak The Hermitage, Jl. Cilacap No. 1, Menteng, Jakarta.

"Kita mau pergi kemana kali ini fa?" tanya senja ketika suasana di dalam mobil hening sejenak.

"Rahasia. Nanti lo juga pangling sama tempat dinner nya, " ucap gafa tetap fokus menyetir.

"Tempat apasih? Senja penasaran? Ih gafa main nya rahasiaan sekarang ya,"ucap senja terkikik geli juga penasaran.

"Hm,"

Suasana kembali hening hingga sampai pada tempat tujuan. Senja menatap restoran di hadapan nya, mulutnya terbuka lebar serta mata membulat sempurna.

"I-ini beneran? Kita makan di restoran ini? " tanya senja menatap wajah gafa yang terlihat biasa saja.

"Iya. Kita makan malam di sini, " ucap gafa meyakinkan.

"Oh may to the gat. Gila. Tau ga si gafa, restoran ini terkenal banget di Jakarta. Terus juga mahal lagi, apalagi makanan nya dikit, yah walaupun dikit enak sih, ya tapi tetep aja ga kenyang, " celoteh senja membuat gafa membungkam mulut senja dengan kecupan pipi.

Lantas senja diam seribu bahasa, badannya tak bisa berkutik ketika gafa mencium pipi nya. Jantung nya berdetak cepat. Senja menoleh ke arah gafa dengan tatapan terkejut.

Lalu menyikut perut gafa serta gafa mengerang kesakitan.

"Sakit tau la, " protes gafa mengusap usap perutnya.

"Abis nya asal cium pipi orang sembarangan, gaboleh tau! " sentak senja marah.

"Em, lo gasuka? " tanya gafa melihat ekspresi kesal senja.

Lyla Senja AsharyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang