Blood and Snow

902 50 3
                                    

Warning! Typo bertebaran,absurd. Jadi maaf ya:)

~Happy reading~(❀)
------------------------------------------------------

”Ah,selamat makan~”

*CTAK!

”TIDAAKK!!!!!!!!.” Rin terbangun dari tempat tidurnya dengan nafas tersengal. Tidak ada siapa siapa disitu. Mungkin dia bermimpi.

Cahaya matahari masuk dan perlahan menyebar ke seluruh ruangan. Uap dingin merembes hingga ke dinding. Cuaca pagi ini masih sedikit bersalju meski matahari sudah terbit. Rin berjalan kearah jendela besar dan membukanya. Perlahan dilihatnya seluruh bunga tadi tertutup salju seperti manisan. Udara dingin menyentuh kulitnya dan meninggalkan rasa dingin khas musim ini.

Si gadis bersurai hitam itu dipaksa masuk kedalam sekolah malam yang diperuntukan untuk kalangan selebritis dan pengusaha tanpa sepertujuan darinya. Rin Tohsaka lahir di keluarga kaya, tidak begitu jelas tapi diruang bawah tanahnya anggur merah mahal pun ada. Jelas saja dia tidak mau berhubungan dengan orang sombong di sekolah malam seperti itu,Yah.. Meski tidak semuanya.

Membersihkan seluruh rumah besar sendirian, berlatih, belajar, membersihkan halaman depan dan belakang itu sudah melelahkan dan para vampire tidak berotak ini memaksanya tinggal di mansion mereka. Satu hal yang baru saja disadarinya bahwa  tidak seluruh murid sekolah itu adalah vampire.

”Ah.. Air hangat memang paling baik disaat begini.”

”Kau terlambat.”

”EH!!! KAU!! Apa yang kau lakukan di kamar mandi ku!
M-maksudku kamar mandi kalian yang sedang dipakai olehku!!!.”

Wajah Rin memerah dan tampak kesal. Matanya terpelotot membara ke arah vampire itu. Dia menyiduk segayung air hangat itu dan melemparkannya ke wajah Shu beserta gayungnya.

”Kau.. Memiliki aroma yang sama seperti bau musim semi.” Shu mengendus tengkuk Rin perlahan dan itu membuat Rin merinding dan menjauh ke sudut lainnya.

”HIII!! Gunakan pintu bodoh!! Dan jangan seenaknyaa melakukan sesuatu padaku! Kau mau membuat masa depanku hancur!?! Dasar maniak tidur bodoh!.”

”Gadis berisik. Suara kalian mengerikan untuk ukuran makhluk lemah di tubuh yang lebih kecil dari kami. Musik ku sampai tidak terdengar,menyebalkan.”

Shu berteleport lagi. Kali ini keluar hilang tanpa jejak seperti angin. Rin yang masih terngiang kata katanya terakhir kali terlihat kesal.

RIN P.O.V

Aku turun dari atas kamarku, melewati tangga. Tercium aroma harum di lantai bawah. Aku bisa melihat Reiji sedang memakai celemek dengan beberapa hidangan di atas nampan bawaan. Aku turun perlahan dengan rasa percaya diri yang masih sama menggunakan seragam sekolahku.

Perlahan aku dapat merasakan tatapan para vampire itu yang mulai terekspos padaku. Tatapan mengerikan, bukannya mereka punya hidangan di hadapannya! Jangan melihatku bodoh!.

”Ohayou Bitch-chan~ Apa tidurmu nyenyak?” Tentu saja tidak makhluk bertopi mesum!

”TIDAK,”

”Aku sudah kenyang dengan kue ini. Ne,Rin-chan bolehkah aku menjadikanmu hidangan di atas meja sekarang?.” Apa dia kurang tidur? Bawah matanya sangat gelap tapi apa apaan itu tatapannya. Mengerikan. Berhenti menatapku juga boneka bermata satu!.

”TIDAK.”

”Dimana makananku Reiji! Kenapa lama sekali, berikan takoyaki itu padaku!” Si aneh itu mengomel dari meja makan dengan wajah tak sabaran. Ayato Sakamaki, ah aku lelah menilainya. Menaikan celana kanannya dan membiarkan celana kirinya panjang itu tidaklah keren bagi Idol sepertinya.

Diabolik Lovers  Fate Night [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang