JENg JeNg JEnG:3!

347 25 0
                                    

Haloo semuanya!^♡^....
Sayaaa kembaliiiii! /terbar bunga/ uda berapa puluhan jam kita tidak ketemu ya:).. maaf kan saya. Oiya gimana covernya? Kalian suka?. Saya harap masi ada yang baca ini ff absurd /gg.

Happy reading~~●.● jangan lupa tinggalkan jejak

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Sudah beberapa hari berlalu dan acara pada malam penuh salju itu sudah akan dimulai beberapa menit lagi. Rin segera turun menggenakan gaun merah berpita hitam dengan lingkaran syal bertengger manis di lehernya.

Beberapa menit kemudian seluruh Sakamaki beserta Rin masuk kedalam mobil menuju castil yang sedang diberlangsungkan pesta sekitar beberapa mil dari mansion Sakamaki.

"Apa apan ini! Gaun ini terlalu mencolok. Kita akan menghadiri pesta kostum bukan pesta dansa." Gerutu Rin. Reiji yang duduk di sampingnya menyilangkan kaki lalu membenarkan letak kacamatanya dengan tatapan kesal.

"Ne Bitch-chan.. Bolehkah aku menggigitmu sekarang??? Hmm?." Laito mengendus rambut hitam itu dengan anggun lalu tersenyum genit.

Rin langsung membalikan wajahnya dengan spontan ke arah Reiji. Tak lama kemudian laito mulai membuka mulutnya, dan memamerkan dua taring tajam. Rin langsung menarik jas Reiji dan berharap dia menghentikannya.

"Reiji" bisiknya.

"Laito. Jangan lakukan itu di tempat ini."

"Hm..??" Tatap laito kecut kepada Reiji. "Bukankah lebih baik kau ikut denganku daripda harus melarangku Reiji-kun?" Sangkalnya dengan nada bicara khasnya.

"Lakukan itu di tempatmu. Tapi bukan disini tempatnya" Balas Reiji yang menaikan kaca matanya. Laito yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sejenak lalu menyerah.

"Berisik. Aku jadi tidak tenang mendengarkan musik" Shu angkat bicara dengan mata tertutup tak mau tahu.

"Masih seperti biasa ya" sahut Reiji.
"Lebih baik jujur. Bukankah kalian juga menginginkannya?~" Jawab laito dengan tangan yang menopang di dagunya.
"Diamlah!" Bentak Subaru.
"Tolong Diam. Lihatlah teddy jadi marah sekarang." Kanato terlihat marah dan sedih melihat boneka beruang yang di peluknya. "Maaf ya teddy..." ucap Kanato dengan wajah sayu bersalah.

Rin yang melihat itu kebingungan dan hanya bisa bungkam. Mereka bersaudara tetapi sangat bertolak belakang satu sama lain. Alasannya mungkin dia sudah sedikit tahu.

Mobil yang membawa mereka berhenti di sebuah kastil tua di dekat hutan. Mereka semua memakai topeng mata sebelum akhirnya keluar. Jalanan lebar di depan mata Rin tertutup oleh salju yang tebalnya sekisar satu jari telunjuk.

Penerangan seperti lampion berjajar di sepanjang jalan. Murid murid berjalan berpasangan dan ada beberapa yang bersama teman seperkumpulannya. Rin dan sakamaki berjalan masuk kedalam ruangan.

Suara berisik bergema melalui lantai marmer tua itu dan cahaya redup klasik dipancarkan. Harus di akui Rin anggota osis sangat berbakat dalam hal dekorasi.

"Lihat itu.. wahh bahkan aku bisa menebak seperti apa ketampanan mereka yang ada di balik topeng itu!"

"Benar sekali. Lihatlah aku tidak tahu mau pilih yang mana.."
"Kyaaaaa!!!! Diaa melihatkuu! Yaampun aku rasanya ingin mencopot bola mataku dan memajangnya sebagai kenangan malam ini"

"Waah lihat,idol wanita itu. Komori Yui? Benarkan? Dia sangan menawan"
"Aku iri dengannya bisa bersama mereka setiap saat."

Tanpa disadari hawa sekitar sana mendadak hangat oleh sekerumunan manusia yang mengeluarkan zat asam yang terdiri dari dua atom oksigen atau yang di sebut karbon dioksida.

Diabolik Lovers  Fate Night [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang