4. PDKT 2

12 3 0
                                    

Bunnyblack, 07 Juni 2018 🐏

Jika menemukan typo, aku minta maaf 🙏 Silahkan komentar jika kalian menemukan ke-typo-an dalam cerita ini dan aku bakalan memperbaikinya 💕

Happy reading, guys 💜

*****

"Di, emang benar kemarin si Narendra ke rumah?"

Perempuan yang hari ini memakai kacamata minusnya menolehkan kepala ke arah kanannya. "Kata siapa?"

"Kata Mora."

Mora kutu kupret! Ngapain pake bilang ke Ellen segala sih tuh anak.

Dira hanya mengangkat kedua bahunya. Acuh. Memang itulah sifat lainnya dari seorang Sapphire Vaddira.

"Nih, anak di tanya malah cuek bebek," sindir Ellen. Tapi namanya Dira, si cewek yang cueknya kebangetan, ya di sindir kaya apa juga kalau dia enggak salah, enggak di tanggepin.

"Dira." Seorang laki-laki ya mereka ketahui sebagai ketua kelas di kelas ini, menghampiri meja Dira dan juga Ellen.

"Ra, itu ada yang nyariin elu di depan."

"Siapa?"

"Narendra," jawab sang ketua kelas yang bernama Bramasta Kavino. Kavi, sapaan akrabnya. "Nungguin elu tuh di depan. Katanya enggak bakalan pergi sebelum elu ke depan."

Dira yang awalnya sedikit tertarik mulai memasa bodokan hal itu setelah tahu siapa yang mencarinya. "Bodo ah, males gue."

"Di, jangan gitu. Siapa tahu penting gimana?" Ellen mengkompori Dira untuk menemui Narendra di depan kelas. "Bentar lagi masuk, Di."

Dira akhirnya pasrah bangkit dari duduknya untuk ke luar kelas menemui Narendra. Dengan sebelumnya Ia tak lupa untuk melepas kacamata minusnya itu.

"Kamu ngapain masih duduk?" Tanya Dira kepada Ellen.

"Lagi nyalin jawaban geografi, Di." Ellen menjawab dengan wajah polosnya. "Kan bentar lagi bel. Nah, habis inikan pelajaran geografi. Berhubung aku belum ngerjain, aku minjem buku tugas geografi kamu, hehe."

"Haha, hehe! Buru bangun. Temenin aku keluar." Tanpa mendengar jawaban dari Ellen, Dira sudah lebih dulu menarik lengan kanan sahabatnys itu.

Kavi yang masih ada di sekitar meja Dira dan Ellen hanya melengos. "Lah, ini ngapa gue di tinggal ya? Lagian ngapa gue di sini sih." Ia langsung pergi dari daerah itu.

*****

"Ren?"

Narendra langsung membalikkan badannya. Dan jelas bukan Dira yang memanggil laki-laki itu, melainkan Ellen. Dan tugas Ellen saat ini adalah sebagai pembicaraan di antara keduanya. Tidak mungkin bagi Dira untuk berbicara dengan Narendra. Laki-laki yang menjadi incara para siswi satu sekolah yang belum begitu Dira kenal.

"Di." Narendra berjalan mendekat ke arah kedua perempuan itu.

"Mau ngasih ini." Ia menyerahkan sebuah kotak, yang diduga sebagai kotak bekal makanan. "Tadi aku dari depan, terus ketemu Bunda kamu. Beliau nitipin kontak itu ke aku."

Kalian pasti di ajarkan untuk berterimakasih kepada orang lain, jika orang tersebut atau diri kita sendiri meminta bantuan atau mendapat bantuan kan? Tapi itu tidak berlaku untuk Dira. Hanya untuk orang yang Ia anggap asing saja, okay. Tidak kepada semua orang kok.

Dira tanpa mengucapkan terimakasih langsung masuk ke kelas sambil membawa kontak itu.

Pandangan Narendra tak lepas dari sosok Dira yang tengah berjalan ke mejanya yang berada sedikit ke belakang sana.

It's Me [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang