Korea Selatan dan seluruh warga dunia tengah dihadapkan pada teror bom berkekuatan nuklir sejak 4 tahun silam. Membuat seluruh anggota NIS bersama kepolisian dan tentara nasional Korea kalang kabut, ditambah masa tenggang meledaknya nuklir yang semakin dekat.
Berkisar 8 bulan dari sekarang, bom nuklir itu akan meledak. Tepatnya pada bulan yang ke-5 di tahun mendatang.
Saat ini para tim gabungan NIS telah berkumpul di ruang IT untuk membahas bagaimana langkah selanjutnya mengingat selama 4 tahun pencarian tak membuahkan hasil.
"Kita perlu menggunakan satelit yang mampu menjangkau seluruh negeri untuk mendeteksi keberadaan bom itu. Tahun depan kelima bom itu akan meledak secara bersamaan, aku tak sanggup membayangkannya". Ujar Seulgi yang kini berada pada tim B, yaitu tim eksekusi.
Beberapa tahun yang lalu NIS mengalami perubahan struktural, tak hanya itu anggota-anggota baru pun mulai direkrut karena saat itu keadaan NIS sedang tidak baik. Park Chanyeol, yang saat itu mengemban amanat sebagai wakil ketua tim A, tim investigasi terpaksa harus dirawat karena mendapat gangguan jiwa akibat perginya sang adik tercinta.
Lalu saat Chanyeol telah dinyatakan sembuh satu tahun kemudian, sang ketua tim A terbunuh saat bertugas mencari keberadaan nuklir di daerah Ittaewon. Hal itu masih menjadi misteri sampai saat ini, namun kasus pembunuhan ketua tim A 4 tahun silam seolah tenggelam karena proses pencarian nuklir yang semakin bertambah hari tak menunjukkan hasil.
Sehun dan yang lainnya mengangguk, memang saat ini mereka sangat perlu satelit canggih yang mampu mendeteksi dalam jangkauan yang lebih luas, mengingat satelit yang sebelumnya tak memberikan sinyal keberadaan nuklir.
Tiba-tiba Sehun teringat sesuatu. Tepatnya pada kejadian 4 tahun yang lalu ketika ia menghalangi Chanyeol yang hendak masuk ke dalam gedung tua yang baru saja meledak untuk menyelamatkan adiknya.
"Sebentar, Chanyeol hyung apa kau sama sekali tak ingat apapun sebelum ledakan itu terjadi? Kau mengatakan pada kami jika tuan Byun yang menelfon mu untuk datang kesana dan menyelamatkan adik mu. Mungkin tuan Byun atau siapapun yang saat itu masih hidup memberitahu sesuatu pada mu yang bisa kita jadikan petunjuk untuk mencari keberadaan bom itu. Apa kau bisa mengingatnya? Karena yang kami lihat di ponsel mu, kau terhubung dengan tuan Byun sebelum menghubungi kami lewat panggilan darurat".
Pertanyaan dan pemaparan Sehun sukses membuat semua orang yang ada di sana menatap ke arahnya. Pasalnya, kasus ledakan bangunan tua yang terjadi 4 tahun silam sudah ditutup. Namun itu tak berselang lama, karena saat ini perhatian anggota tim gabungan yang berkumpul disana langsung tertuju pada Chanyeol yang hanya diam.
Terlihat sedang mengingat sesuatu karena keningnya tampak berkerut.
"Apa maksud mu paman? Aku tak mengerti".
Tuan Byun mengambil nafas panjang, meski suaranya akan terbata-bata ia tak lagi perduli. Yang terpenting adalah Chanyeol harus tahu semuanya sebelum terlambat.
"Adik mu membuat bom nuklir itu untuk Bogum dengan syarat Bogum menyerahkan nyawanya. Aku yakin saat ini mereka sedang bertarung, sialnya, anak buah sekutu Bogum ikut datang membantu. Dan Baekhyun meletakkan bom yang akan meledak dalam waktu 1 jam dari waktu kedatangan Park Bogum setengah jam yang lalu di gedung itu".
"Apa?".
Tuan Byun berusaha mengontrol nafasnya yang terengah demi memberikan penjelasan pada Chanyeol yang mendadak bodoh karena kepanikan yang menderanya.
Padahal tubuhnya sudah sangat sakit seperti orang sekarat yang hendak dicabut nyawanya. Dan ia juga harus meminta Chanyeol segera ke gedung tua itu karena keadaan Baekhyun di dalam sana tak ada yang mengetahui kecuali Tuhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[8] Black Paradise | BROTHERSHIP| ✔
Fanfic[COMPLETE ] (Book II of Sapphire Blue) *disarankan baca Book I dulu aka Sapphire Blue Korea Selatan dan seluruh warga dunia tengah dihadapkan pada teror bom berkekuatan nuklir sejak 4 tahun silam. Disaat semakin menipisnya waktu untuk pencarian dan...