Pagi itu, tim gabungan NIS yang diberi mandat untuk mencari keberadaan bom-bom nuklir itu bergerak. Mereka membagi dalam dua tim, satu tim ada Chanyeol dan Seulgi lalu di tim yang lain ada Sehun, Joohyuk dan Changwook.
Meski mereka berlima sama-sama menuju jantung kota, pembagian menjadi dua tim ini dimaksudkan agar mempercepat penemuan bom itu. Karena meskipun radar satelit sudah mengirimkan adanya sinyal keberadaan bom, tepat daripada posisi bom itu belum dapat diketahui. Yang pasti keberadaan bom itu ada di jantung kota.
Maksudnya adalah, apakah bom itu ditanam di taman bermain, di gedung-gedung pemerintahan atau gedung-gedung perkantoran, ataukah ditanam di gorong-gorong tempat pembuangan limbah rumah tangga, belum dapat diketahui secara pasti.
Jadi, pembagian tim ini hanya untuk mempercepat proses penemuan nuklir itu.
Dalam timnya, Joohyuk memilih duduk di kursi sebelah kemudi untuk memberi instruksi pada Changwook yang menyetir. Sedangkan Sehun duduk di bangku penumpang belakang.
"Hun, aku jadi penasaran sebenarnya sejenius apa adik Chanyeol itu? Ku lihat dari foto profilenya, ia terlihat seperti anak-anak yang polos".
Sehun mendengus mendengar pertanyaan Changwook, rupanya masih banyak orang yang tertipu oleh wajah polos Baekhyun.
"Aku tidak mengerti mengapa kalian begitu semangat ingin menangkap adik Chanyeol hyung yang bahkan dikabarkan sudah meninggal saat ledakan terjadi di gedung tua 4 tahun yang lalu. Apa dia sungguhan masih hidup? Apa dia sungguhan ada kaitannya dengan nuklir-nuklir ini?".
Sehun diam, ia melirik Changwook dari kaca spion. Dan Changwook yang mengerti pun mengangguk. "Beritahu saja, kita perlu bantuannya untuk melacak keberadaan anak itu jika ia sungguhan masih hidup. Bila perlu berikan semua data-datanya pada Joohyuk".
"Aku tak mengerti, apa yang sebenarnya kalian bicarakan?". Tanya Joohyuk lagi.
Sehun yang duduk di kursi penumpang belakang memajukan tubuhnya. "Begini Joohyuk-ah, intinya adalah kami curiga Park Chanyun masih hidup karena dialah dalang dari teror bom yang kita hadapi sampai sekarang. Dia sangat cerdik jadi sangat mustahil ia mati begitu saja".
"Maksudnya?". Joohyuk menolehkan kepalanya, ia mengernyitkan keningnya tanda tak mengerti dengan apa yang Sehun katakan.
Ia tahu jika 4 tahun yang lalu terjadi peledakan sebuah gedung tua, ia juga tahu kalau korban-korban dalam peledakan itu terdapat buronan NIS yang telah lama bersembunyi karena bergabung dengan jaringan teroris, Park Bogum. Hanya saja yang ia ketahui adalah mengapa salah satu korban yang kabarnya sudah meninggal kembali diungkit-ungkit.
Meski ia pun yakin jika sosok yang kini mereka bicarakan memang benar adanya masih hidup. Hanya saja, ia butuh informasi tentang ini. Informasi mengapa Sehun dan Changwook begitu sangat ingin tahu dimana keberadaan tuan mudanya dan ingin menangkapnya.
Bukannya Joohyuk tak tahu kalau tuan mudanya akan menjadi buronan karena berhubungan dengan bom-bom itu, ia hanya ingin mengorek lebih dalam tujuan lain daripada itu.
Bisa saja kan mereka menginginkan tertangkapnya Baekhyun untuk dimanfaatkan kejeniusannya?
Tentu saja Joohyuk pantas untuk curiga akan hal ini, karena memang itulah tugas utamanya. Menjadi mata-mata dalam anggota NIS untuk memberi informasi pada Bii kalau tak ada kecurigaan pasal Baekhyun yang masih hidup sekaligus memberitahu segala rencana NIS dalam segala hal terkait bom nuklir yang Baekhyun tanam.
Ternyata usut punya usut, Joohyuk adalah pimpinan dari perbatasan wilayah utara milik tuan Byun, ia cukup dekat dengan L, salah satu orang yang pernah menolong Baekhyun dalam aksinya meledakkan Mr. Wong di Busan beberapa tahum yang lalu. Sayangnya, L, harus pergi meninggalkannya saat berada dalam misi penyelamatan Baekhyun dari kelicikan Bogum 4 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[8] Black Paradise | BROTHERSHIP| ✔
Fanfic[COMPLETE ] (Book II of Sapphire Blue) *disarankan baca Book I dulu aka Sapphire Blue Korea Selatan dan seluruh warga dunia tengah dihadapkan pada teror bom berkekuatan nuklir sejak 4 tahun silam. Disaat semakin menipisnya waktu untuk pencarian dan...