Part 19 - END

2.1K 200 216
                                    

Setelah perbincangannya dengan Sehun yang menurutnya sangat menyebalkan, Seulgi bergegas pulang ke rumah besar Chanyeol. Dan seperti hari-hari sebelumnya setiap ia pulang sejak Baekhyun ditangkap oleh Sehun, ia tak mendapati siapapun. Rumah itu selalu sepi dan rapi.

"Sebenci itukah Chanyeol pada ku hingga ia enggan pulang?". Gumam Seulgi saat ia berada tepat di ruang tengah.

Mata kucingnya menelisik kembali setiap sudut ruangan di rumah besar itu dan pandangannya terhenti pada foto pernikahannya dengan Chanyeol yang bersebelahan dengan foto Baekhyun yang dicetak besar dan dipajang di dinding.

Seulgi menghela nafas, bahkan beberapa minggu yang lalu ia sempat membayangkan wajah bahagia suaminya saat pulang ke Korea karena telah menemukan adiknya. Namun ternyata semuanya hanyalah bayangan, semuanya tak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

"Kadang aku berpikir, betapa rumitnya kehidupan kita bertiga. Chanhyun-ah, noona harap kau akan segera sembuh dan mengembalikan Chanyeol seperti dulu. Dan sungguh, noona tak ada maksud lain mempertemukan kalian berdua selain ingin melihat kalian bersatu. Tolong jangan membenci ku". Monolog Seulgi, tanpa sadar air matanya menetes saat teringat ucapan Chanyeol setiap ia berkunjung ke penjara khusus tempat Baekhyun berada.

Setelah cukup lama berdiri disana, Seulgi beranjak menuju kamarnya dan Chanyeol, yang juga hanya ia tempati seorang diri. Karena apa? Suaminya itu lebih memilih tidur di kamar yang dulu digunakan oleh Baekhyun.

"Bahkan kamar ini pun terasa dingin. Chanyeol-ah, kalau boleh jujur aku merindukan diri mu yang dulu. Dulu sekali, jauh sebelum kau bertemu dengan adik mu. Kau yang selalu manja namun bisa menjaga dan melindungi ku, kau yang mengisi hari-hari lelah ku dengan senyum konyol mu. Sungguh, aku merindukannya". Gumam Seulgi sambil menatap fotonya bersama Chanyeol waktu lalu yang ia letakkan di meja nakas.

Seulgi menghela nafas, kenangan indahnya dengan Chanyeol seketika hilang saat ia tak sengaja menatap foto di sebelah fotonya dengan Chanyeol. Itu adalah foto Baekhyun dan Chanyeol yang diletakkan oleh suaminya dulu.

"Dan sekarang kau pasti sangat membenci ku karena kesalahfahaman ini. Harusnya kau percaya pada ku Chanyeol-ah, aku tak mungkin mempertemukan kalian untuk dipisahkan".

Selesai dengan monolognya, Seulgi melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Pikirnya, mandi bisa membuat pikirannya lebih segar dan bisa berpikir jernih untuk mencari solusi atas peliknya masalah yang sedang dihadapinya.

Selesai mandi, Seulgi lagi-lagi merasa kesepian. Ia duduk di tepian kasur dan memandangi foto yang terpampang di layar ponselnya. Itu foto dirinya dengan Chanyeol. Saat sedang asik menatap layar ponselnya, ponselnya bergetar dan muncul nama 'Sehun' disana.

"Apa lagi Hun?". Balas Seulgi dengan malas.

'Noona, terjadi ledakan di sekitar area parkir Bank Siheun bersamaan dengan itu ada penjarahan di bank itu dan juga penjarahan di rumah sakit tempat adik Chanyeol hyung di rawat. Bisakah kau langsung ke lokasi? Beberapa van dicurigai menculik beberapa pasien rumah sakit dan juga membawa hasil jarahan dari bank'.

Kalimat panjang dari Sehun dengan suara paniknya seketika membuat Seulgi berdiri dari duduknya. Pikirannya pun dengan cepat tertuju pada Baekhyun yang kata Chanyeol dalam keadaan kritis saat ia berkunjung ke rumah sakit.

"Aku segera ke sana. Apa polisi sudah memblokir jalan?". Balas Seulgi sambil menyambar jaketnya dan bergegas menyambar kunci mobil yang ia letakkan di meja nakas.

'Dalam proses, menurut informasi yang diberikan Chanyeol hyung adiknya berada diantara beberapa pasien yang diculik itu'.

"Hubungi yang lain. Bisa jadi sebenarnya ini semua hanya pengalihan perhatian karena yang sebenarnya mereka inginkan hanyalah adik Chanyeol".

[8] Black Paradise | BROTHERSHIP| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang