"Xian-ah, kau baik-baik saja kan?".
Suara tenor milik Bii menginterupsi kegiatan Baekhyun yang sejak tadi hanya melamun. Entah apa yang dilamunkannya tapi yang pasti ada suatu hal yang membuatnya merasa aneh di dadanya.
"Aku baik-baik saja, hanya dada ku terasa aneh".
Mendengar jawaban dari Baekhyun, Bii langsung menepikan mobilnya. Menatap khawatir pada tuan mudanya yang duduk di jok belakang.
"Apa terasa sakit? Apa kau kesulitan dalam menarik nafas? Coba semprotkan inhaler mu lalu tarik nafas pelan. Kau masih membawanya dalam saku celana mu kan?". Tanya Bii dengan nada khawatir, yang membuat wajah manis Baekhyun cemberut.
"Tidak, bukan begitu".
"Lalu?".
Baekhyun menghela nafasnya, ia menundukkan kepalanya yang mana membuat Bii menatapnya heran. "Aku bertemu Chanyeol hyung disana". Jawab Baekhyun dengan lirih, nyaris tak terdengar.
"Apa? Kau bicara apa Xian?".
Baekhyun berdecak, mata sipitnya menatap Bii kesal. "Haish, aku bertemu Chanyeol hyung".
"Apa? Kau bertemu Chanyeol?".
"Ya, dan dia menolong ku dari kejaran anggota NIS. Aku tak tahu apa tujuannya melakukan itu tapi yang pasti aku merasa sesuatu aneh di dada ku setelah itu. Apalagi saat melihatnya menangis sambil memeluk ku sebelum aku pergi tadi, aku seperti merasa sedih".
Ada perubahan ekspresi di wajah Baekhyun yang biasanya terlihat dingin menjadi muram, dan itu membuat Bii merasakan sesuatu yang tak biasa. Diam-diam ia mengulas senyum tipis.
'Ikatan darah memang tak bisa dibohongi. Ku harap tuan muda akan mengerti hal ini suatu saat nanti dan ku harap suatu saat nanti tuan muda dan Chanyeol bisa bersatu lagi meskipun keadaan keduanya berbeda'. Batin Bii sebelum menghadapkan tubuhnya ke belakang dan meraih jemari Baekhyun.
"Mungkin karena selama ini Chanyeol menganggap mu tiada Xian, jadi ia merasa sangat senang bertemu lagi dengan mu. Ditambah lagi ia bertemu dengan mu saat kedua kaki mu sudah sembuh".
"Tapi ia tak menangkap ku Bii, ia bahkan menolong ku dan membiarkan ku pergi setelahnya. Apa dia merencanakan sesuatu?".
Bii tersenyum, wajah sedih Baekhyun tiba-tiba berubah menjadi orang yang sedang berpikir keras. Dan entah mengapa itu terlihat sedikit lucu dimatanya.
"Tapi sepertinya tidak, Chanyeol hyung bahkan mengatakan ia tak ingin aku pergi, ia tak ingin berpisah lagi dari ku dan ia juga berkata ingin bersama ku untuk selamanya. Chanyeol hyung juga mengatakan kalau ia akan melindungi dan menjaga ku. Aku bingung dengan maksud perkataannya dan tindakannya tadi. Dia anggota NIS harusnya dia menangkap ku dan memberikannya pada rekan-rekannya kan? Tapi kenapa dia tidak melakukannya?". Lanjut Baekhyun.
Ucapan Baekhyun tentang pemikirannya yang baru Bii dengar setelah cukup lama hidup bersama Baekhyun membuatnya melebarkan senyum. Bahkan Baekhyun berkata sepanjang itu dalam mengungkapkan apa yang ia pikirkan.
Tapi yang terpenting adalah inti dari perkataan Baekhyun, mengenai Chanyeol yang melindunginya.
'Chanyeol sungguhan menjaga dan melindungi Baekhyun walau ia tahu ia akan dianggap penghianat negara jika ada yang tahu. Haruskah aku berterimakasih padanya nanti? Sepertinya iya'. Batin Bii lalu mengulurkan tangannya untuk mengusak rambut Baekhyun.
"Jangan terlalu dipikirkan, yang terpenting sekarang satu dari anggota kelompok evil yang membuat mu kesakitan waktu itu sudah ke neraka. Sekarang pikirkan kesehatan mu, besok kita harus sudah di Singapura untuk check up. Aku takut terjadi apa-apa pada kaki mu karena hari ini kau menggunakannya untuk berlari".
![](https://img.wattpad.com/cover/151171267-288-k547822.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[8] Black Paradise | BROTHERSHIP| ✔
Fanfic[COMPLETE ] (Book II of Sapphire Blue) *disarankan baca Book I dulu aka Sapphire Blue Korea Selatan dan seluruh warga dunia tengah dihadapkan pada teror bom berkekuatan nuklir sejak 4 tahun silam. Disaat semakin menipisnya waktu untuk pencarian dan...